Friday, May 27, 2005

Sinopsis

Baru aja selesai menulis sinopsis sebuah cerita tentang aku dan kamu dalam 54 halaman. "Kurang segitu.. tanggung.." kata teman-teman. Memang terlalu sedikit untuk bisa diterbitkan. Tapi aku harus mengarang apalagi untuk memperpanjang dan memenuhi kuota halaman. Aku tak ingin mengada-ngada dan bercerita yang tak jelas, dipaksakan seperti sinetron yang punya 6 kali seri itu. Buat apa..."ya buat diterbitkan bodoh"
Kalau begitu, tak usah diterbitkan saja.

Aku menulis sekedar mengabadikan sebuah kenangan, dibumbui cerita fiksi... ah ga sia-sia pelajaran mengarang waktu SD yang selalu dimulai dengan "pada suatu hari.."
Aku menulis sekedar mencoba suatu yang lain dalam hidup. Hidup kan tak harus statis, berjalan di jalur yang sama selama berpuluh-puluh tahun, mengalir satu alur tanpa bercoba beriak dan bergelombang.. itu bukan aku.
Aku hanya ingin orang membaca dan menilai tulisanku, tapi ternyata seperti kata Karen Shaw salah satu tokoh Sex and The City "bahwa hakim atau penilai paling kejam adalah diri sendiri". Dirimulah yang akan membuatmu selalu ragu mencoba hal baru, mencoba untuk beda atau bahkan maju. Dirimulah yang membuatmu merasa malu pada diri sendiri.
Aku mencoba bertarung melawan diri sendiri... doakan yaaa....

Berat sungguh. Seorang bilang, penulis sekarang kayak jamur..semuanya tiba-tiba pengen nulis dan jadi penulis, kamu? cuma satu jamur kecil...hiks..hiks..aku jadi ciut..
Satu lagi bilang, lo tuh ga jelas ada di aliran penulisan yang mana, sastra bukan, pop bukan. Aku cuma bilang, aku bukan ABG tapi bukan orang tua, aku tak bisa melucu tapi aku tak bisa mengajari orang dan jadi sok tahu. Aku hanya bercerita tentang aku dan lingkunganku..
Satu lagi selalu beralasan, tak sempat baca karena sibuk.... susah sekali ya membuat orang lain melirik pada karyamu walau sesaat..

Just read, aku kan ga akan memancungmu dengan tulisanku, paling kamu akan muntah kalau tulisanku memuakan, kamu akan tertawa kalau tulisanku menggelikan, atau justru semuanya akan datar karena tulisanku tak bernyawa.

just read.. dan beritahu aku, sampai dimana mampuku, berbakatkah aku. Apapun yang kamu bilang, akan sangat berarti bagiku. Tapi apapun yang akan kamu bilang, tak akan menghentikan jariku untuk menulis meski itu akan membuatmu berhenti membacanya..

Sinopsis 1 halaman untuk gambarkan 54 halaman yang bercerita tentang kehidupan selama 6 bulan.. Hidup ini singkat dalam kata, indah dalam cerita.
Cerita yang selalu usai sebelum bertemu kenyataan (Paulo Coelho : eleven minutes)

Dan kamu... terima kasih telah menjadi inspirasiku..

Wednesday, May 25, 2005

Tentangmu

Malam
Dua Sisimu
Second Liner
cinta
Biarkan Kumenciummu
Bayangku
Waktu Aku Naksir Kamu
Senyuman Pertamaku

Tentangmu akan tetap ada selama kamu biarkan aku didekatmu dan menjalin cerita tentang kita. Jangan menjauh dariku, hanya itu yang kumau.

Malam

Tahu apa yang paling menyenangkan dari malam? Dia gelap, penuh misteri antara nyata dan tidak, merundukan orang dalam sunyi, meruntuhkan kesombongan dalam ketakutan, memaksa sepi dan menyepi.

Tapi yang kusuka dari malam, dia mampu membuatku menjadi diri sendiri, milik pribadi. Melakukan hal yang ingin dilakukan, memikirkan apapun yang ingin kupikirkan, mengatur mimpi dinihari, mengkhayalkan segala hal, dirimu, dirinya, kalian, dia bla..bla..bla... sebuah fantasi tak terbatas. Just me and the night.

Malam menyuguhkan kehidupan di batas angan dan khayal, melepas beban rutinitas, keluar dari mesin robot yang bekerja berdasarkan jadwal dan job desk. Bersuka cita menikmati gelap malam, bercumbu dalam cinta dan berahi, kata mesra meski cuma kata, semua nyata dalam malam dan gelap. Cuma di 8 jam menjelang pagi, hidup fantasi dan angan mengawang.

Tapi malam baru lengkap, bila kucium baumu disisiku yang menjadikanku utuh.

Dua Sisimu

Ketika cinta tak lagi ada, kamu hadir cuatkan rasa. Bukan benci, bukan cinta. Suka jadi lebih tepat. Kamu persis tahu bagaimana menempatkan posisi kita, kamu dan aku. Cinta tak hadir saat ku tatap matamu. Benci tak mungkin muncul saat ku didekatmu. Bahagia, nyaman...bukan cinta, tak bisa cinta dan tak mungkin cinta.. biarkan saja.

Kamu, dua sisi manusia muncul dalam satu kesempatan, satu waktu, satu tubuh. Tak ada yang berhak menyebutmu bangsat, karena kamu mulia. Tak ada yang berhak memujamu karena kamu juga punya dosa. Kamu dan dua sisimu yang membuatku nyaman, bahagia.. terima kasih.

Kamu, untuk semua kasih yang tak terucap, terbungkus dalam perhatian setengah setengah. setengah sadar setengah tidak, kamu ada selalu untukku seperti aku untukmu. Kamu, segala kasih kutitip lewat waktu, kenangan dan kebersamaan.
Bukan cinta, jangan sampai cinta karena cinta akan buat kita sengsara... biarkan semua bahagia, senang menjalar dalam makna sederhana tanpa memaksa. Biarkan semua ada dalam batas waktu sesaat, cuma hari ini, cuma detik ini, lalu semua kembali biasa. Kita abadi dalam rasa bukan dalam waktu. Biarkan dua sisimu kunikmati, hadirkan dalam bahagia yang bukan cinta...

Kamu, untuk semua hal yang membuatmu hanya manusia biasa, aku suka. Jangan berubah untuk satu yang menjauhkan kita.

Friday, May 20, 2005

Second Liner

Dia bersama yang lain. Kamu hanya menunggu giliran. Kamu duduk terdiam, menyaksikannya bersama yang lain. Meski tahu itu bodoh, meski terasa menyakitkan, kamu tetap menunggu jatah. Kasihnya, cintanya, sayangnya.

Kamu sadar dirimu lebih baik dari siapapun yang sedang bersamanya. Kamu tahu takkan ada orang lain yang mampu mencintainya seperti kamu mencintainya. Kamu cuma diam menunggu giliran.

Dia tetap kembali padamu saat sepi mengerubuti diri, menggerogoti hati. Kamu terima dengan lapang, penuh cinta dan kasih. Kamu dapatkan tubuhnya meski tak pernah bisa menyentuh hatinya. Kamu sediakan kuping saat dia menceritakan indahnya cinta bersama yang lain. Kamu hanya bisa lapangkan dada. Kamu pun selalu kembali padanya saat bersama yang lain, karena hatimu untuknya tak pernah terganti.

And that stupid secondliner is ME. There's no happiness There's only you.

Thursday, May 12, 2005

Emailmu

Aku nemu email lamamu di inbox, deg.. hati ini masih berdegub untukmu.
Tapi secepat itu otakku merewind semua hal pahit yang pernah kamu lakukan... hatiku berhenti berdegub.

Otak ini masih waras untuk tidak mencintaimu lagi,
bahwa cinta masih berimbang dengan logika,
satu kenangan tak akan membuatku nengok ke belakang,
maju satu langkah, seribu kenangan tertinggal.

Tapi kenapa cuma kenangan buruk tentangmu yang tersisa,
kemana berlalunya semua tawa dan canda?
kemana perginya hati yang dulu bernyanyi?
barangkali benci adalah kunci melupa,
seperti marah yang menutup sedih dan sakit.

Aku nemu email lamamu, tangan ini gatal untuk hanya menulis.. hi.. apakabarmu?
tapi pedulikah kamu padaku? terbesitkah semua salah yang pernah kamu lakukan?
tahukah kamu sakit yang kau tinggal? pernah minta maaf untuk semua salah dan luka?
tak perlu, asal salah itu singgah di hatimu, itulah karma untukmu.

Emailmu hanya membuka kembali benci...

Wednesday, May 11, 2005

Beneath Her Feet

I didn't know how to be in love until she came home from Rome.
And I believe in God above until she came home from Rome.
But now you fit me like a glove. You be my hawk, I'll be your dove.
And we don't need no God above, now that you're home from Rome.

What she touches, I will worship it.
The clothes she wears, her classroom seat.
Her evening meal, her driving weel.
The Ground Beneath Her Feet.

(Salman Rushdie : the Ground beneath her feet, The first Ormus Cama's love songs)

U2 Lyrics - The Ground Beneath Her Feet
All my life, i worshipped her
Her golden voice, her beauty's beat
How she made us feel
How she made me real
And the ground beneath her feet
And the ground beneath her feet

And now i can't be sure of anything
Black is white, and cold is heat
For what i worshipped stole my love away
It was the ground beneath her feet
It was the ground beneath her feet

Go lightly down your darkened way
Go lightly underground
I'll be down there in another day
I won't rest until you're found

Let me love you true, let me rescue you
Let me lead you to where two roads meet
O come back above
Where there's only love
And the ground beneath her feet
And the ground beneath her feet


Music: U2
Lyrics: Salman Rushdie

Sunday, May 08, 2005

I Miss You

Untuk semua senyum termanismu, untuk semua tawa renyahmu
I miss you
Untuk semua sayang dan cintamu, untuk semua benciku
I miss you

Aku lelah dengan hidupku,
ingin kubaringkan kepalaku didadamu,
ingin rasakan belai lembutmu dikepalaku,
kecupmu dikeningku.
Tenangkanku, damaikanku.

Aku membencimu untuk tutupi sedihku,
Aku membencimu yang melepas cinta dariku,
Aku membencimu yang pergi seolah tanpa arti,
Aku membencimu seperti kubenci diriku yang tak bisa lepaskan cinta untukmu yang berlalu tanpa menengok ada aku menanti di tepian hati.

If pain is the only way to happiness,
maka aku bersedia sakit, perih untuk bahagia di sisimu.
Jika itu sebuah kepastian, yang tak mungkin ada karna kepastian adalah hampa, karena hampa adalah kosong dan semua menjadi tak berarti.

Aku lelah membencimu, lelah mencintamu, lelah merindumu, lelah memakimu, lelah menyayangmu dan lelah menantimu.
Kenapa tak kau bawa serta cintaku, hingga tak perlu lagi kurasa rindu, tak perlu terpaku pada kenangan tersisa.
Menghapusmu dalam kepala, menghapusmu dalam hati dan kubawa mati.

Untuk semua senyum manismu, tawa renyahmu,
I hate you,
Untuk semua sayang dan cintamu,
I hate you,
and I hate to love you, I hate to miss you.
I hate to forget you.

Saturday, May 07, 2005

Pelajaran

Prima, adeku jatuh dari motor. Dua tanggannya lecet-lecet, lumayan parah menurutku.
Reaksi pertama mami : "Ya ampun Prima, mami udah bilang berapa kali jangan naik motor, beginikan jadinya. Makanya denger dong kalau orang tua ngomong. Kualat nih." Sambil tetap panik, air matanya langsung turun.
Aku....diam. Segera ganti baju, ngiket rambut, periksa dompet, kira2 cukup ga ya buat ke dokter. "De, kita ke dokter." Aku langsung menggunting bajunya karena dia ga bisa melepasnya.

Aku tak bisa panik, karena akan hanya akan membuat mami tambah panik, Lina tambah bawel karena merasa punya dukungan untuk marah sama Prima. dan Prima makin tersudut. Aku seperti biasa, harus bisa menahan rasa kesal, sedih bahkan panik. Aku hanya bilang, satu lagi kesalahanku yang tak bisa memperhatikan lebih kondisi ade-adeku.

Sepanjang jalan menuju dokter sampai balik lagi ke rumah, Prima bilang " gue kapok mba, beneran kapok deh."
Aku bilang, itu terserah kamu mau kapok atau ga. Aku ga akan melarang kamu berhenti naik motor, tapi lain kali hati-hati. Kalau jatuh gini kan repot semua, kamu ga bisa sekolah, sakit pula.

Carmalengo di bukunya Malaikat dan Iblis bilang : Kasih Tuhan seperti kasih ayah kepada anaknya. Dia tidak akan memaksakan anaknya menuruti semua keinginannya. tapi membiarkan sang anak menemukan pelajaran dalam hidupnya seperti rasa sakit ketika jatuh.

Tapi Tuhan, kalau anak itu mati sebelum sempat menarik pelajaran? Dosa siapa? Ayahnya yang membiarkannya bergerak sendiri?

Prima beruntung karena masih diberi kesempatan meraih pelajaran, sakit ketika jatuh dari motor, lebih hati-hati kalau lain kali berkesempatan naik motor lagi. Prima tak punya lagi papi, tapi dia punya aku, Lina dan Mami yang barangkali lebih cerewet ketimbang papi...semoga lain kali kami bisa menjagamu lebih baik. Maafkan kami kali ini..

Tuesday, May 03, 2005

Hidup, Bahagia dan Bohong

27 tahun 1 hari. Do you happy with your life? seorang teman selalu menanyakan hal yang sama selama tiga hari kedatangannya di Jakarta. Ga ada yang istimewa dari situ tapi membuatku kepentok dengan pertanyaan sederhana yang sulit kujawab. Tiap kali dia tanya, tiap kali kujawab, Yes I'm Happy, kenapa tidak?

Iya kenapa tidak. Look at me now. Di usia 27 tahun, aku sudah punya pekerjaan mapan (tapi ga tau perusahaan ini mapan atau ga :p), punya gaji yang cukup buat diri sendiri dan mami, tapi ga punya tabungan hehehe. pendidikan lumayan tinggi, lulus dengan angka terbaik. siapa meragukan kemampuanku. punya banyak teman. sombong? bukan dong, namanya aku tahu apa yang harus ku syukuri.

Tapi selalu ada yang hilang...

Jujur pada diri sendiri adalah pekerjaan sulit sesulit kamu jujur sama orang lain. Aku berusaha tegar di depan orang, padahal lemah, too weak, kata mami aku cengeng, vanurable, gampang sakit hati.
Aku galak pemarah kadang sok tegas, itu cuma untuk menutupi kelemahanku, kekuranganku, kesalahanku.
Aku ramah murah senyum, itu cuma untuk menyenangkan diri sendiri. syukur kalau kalian ikutan senang karenanya.
Aku suci, padahal??? kamu tebak sendiri lah. That's so depend on what you called pure or saint.. and absolutly I'm no saint.

Yang hilang adalah cinta ;
Alice from ClOSER the Movie ; what love? where's love? why can't I feel it, smeel it, see it? So what love...

Three days of my journey helped me find love and life. Bahwa cinta membebaskanku menjadi diri sendiri. bahwa cinta mendukungku meraih mimpi, bahwa cinta hanya cinta.
Aku menemukan cinta dalam makna belum dalam nyata.

well, itu jadi satu dalam mimpiku. So friends.. Yes I'm happy with my life thought I haven't found love of my life yet. it takes time. I'll wait.