Friday, October 21, 2005

Perawan

Tiap kali kumpul sama gank cewe, ini adalah diskusi panjang, tentang ke perawanan perempuan. seorang teman yang hendak menikah dalam pengurusan tetek bengek surat nikah salah satunya menghadapi pertanyaan tertulis begini

Untuk perempuan : pilihanya; Perawan menurut pengakuannya...

Diskriminatif banget sih.. bahkan negara mau ikut campur dalam keperawanan seorang perempuan.

itu baru satu contoh. berikutnya satu teman, merasa diri sudah tak suci, sampah masyarakat, tak akan ada laki-laki "baik-baik" yang mau sama perempuan yang sudah ga perawan..

Perempuan, bahkan tak pernah punya hak atas vagina-nya sendiri. selaput dara yang tipis itu menjadi penentuan harga diri, kehormatan dan akhirat perempuan. Vagina perempuan menjadi urusan orang tua, tetangga, masyarakat luas, bahkan negara dan agama. Harga diri perempuan tak lagi dinilai dari personaliti dia, kepandaian, pribadi, tapi turun kebawah ke urusan selangkangan perempuan dan jatuh di selaput tipis itu... rendah banget. Di mata laki-laki, cinta itu cuma sebatas urusan perawan atau tidak, pernikahan suci kalau malam pertama itu perempuan mengeluarkan darah.. picik..bayangkan berapa banyak sperma yang dia tebar di banyak vagina perempuan lain?
siapa yang sebenarnya menentukan kesucian? siapa yang menentukan harga diri?

Perempuan, yang menentukan harga dirimu adalah dirimu sendiri. vagina mu adalah milikmu, nikmatilah. Setiap orang berhak melakukan apa yang dia mau asal itu dipikirkan dengan matang-terlepas dari urusan tetek bengek masyarakat, dirimu adalah milikmu. Harga dirimu ga hilang hanya karena selaput daramu terkoyak.
dan negara, please deh, ada banyak urusan dari sekedar mengurusi keperawanan perempuan...

kemarin mulut jail seorang teman bertanya pada gue ; siapa yang bisa menjamin kalau lo juga masih perawan?
Ya ampyun... cuma gue dan TUHAN yang tau...

pertanyaan konyol atas dasar kebersamaan gue dengan laki-laki asing.. yang katanya anu-nya gede dan stigma buruk bahwa kami pasti akan melakukan seks bebas..

GOBLOK!!!

bahwa cinta tak mengenal bangsa dan warna kulit dan demikian juga seks..
bahwa dia bisa jadi lebih tau bagaimana menghormati perempuan secara pribadi, ketimbang kalian yang mengaku pribumi.
Pribumi pun tak berarti bermartabat..

Jangan masuki urusan pribadi perempuan dan keperawanannya..