Tuesday, February 27, 2007

A Short Time Lover

I have been living in the shadow of you, my short time lover
Too many stories and memories stuck on my mind,
when all I need to do is pouring your time in the glass of wine.

Get drunk love, dream of me and drag me out of reality,
that you won't longer here for me.

But it can't stop those feeling from growing,
tell me how to stop you from leaving,
my short time lover.

I wish I can stop you from counting the time,
and make you forever mine.

Time, time, time. Shall we give up to the time?
when we could command them to take a side to us.
Maybe time is not be the real matter,
but it's you who just want to feel better.

You just not into me, when I am still so deep into you.

Sunday, February 25, 2007

Dua Tahun Blog-ku

Ah, tak terasa sudah dua tahun blog gue menjadi keranjang uneg-uneg dan ide. Dua tahun cerita sedih dikisah cinta, persahabatan sampai masalah keluarga muncul disini.
Ide gila untuk meninggalkan negeri yang penuh dengan masalah, sampai kemuakan gue pada orang-orang sok suci yang terus memojokan perempuan.

Kerinduan pada papi, dia dan dia dan dia :P. Laki-laki yang satu satu hilir mudik di hidup gue. Mereka yang memberikan cerita, cinta dan sakit hati serta kerinduan terkadang.

Perempuan menakjubkan seperti bunda. Orang-orang ajaib seperti sahabat-sahabat gue. ah cerita kalian semua ada disini.

Dua tahun..... masih banyak cerita kedepan tentu saja. Seperti janji gue pada diri sendiri dan dia... untuk mewajibkan diri menulis menulis seperti kau berbicara, menyanyi di kamar mandi, dimanapun apapun... menulis adalah terapi termurah termudah dari semua keganjilan dihati.

Dua tahun... masih kecil, masih harus belajar banyak hal, tentang kata, tentang kalimat, tentang puisi hidup. Terima kasih telah membacaku, menengok hidupku, melirik kekesalanku, kebahagianku dan berbagi ide bersamaku.

Sampai ketemu di post berikutnya :P

Saturday, February 24, 2007

Perempuan Sempurna?

Apa yang membuat perempuan menjadi manusia?
Apa kebagiaan dimulai setelah pernikahan?
Apa bayi yang keluar membuat perempuan menjadi manusia sempurna?

Lalu siapa aku?

Bagaimana kalau seumur hidup tak kudapat cinta yang kucari? Tak berhak kah aku untuk sendiri?
Bagaimana kalau seumur hidup tak bisa kulahirkan bayi-bayi mungil itu? Apa itu salahku juga?

Bukan manusiakah aku kemudian?

Membiarkan vagina mengkerut tak terpakai
Membiarkan rahim kering tak terbuahi
Apa aku sia-sia dimatamu?

Tak berhak kah aku menjadi manusia atas keputusan yang kuambil?
Tak bisakah aku bahagia atas itu?

Monday, February 19, 2007

Kepastian

Kamu bisa lihat aku sekarang. Aku berubah, dari seorang perempuan tegar menghadapi hidup sekarang terpuruk mengharap sebuah cinta yang selama bertahun-tahun menggantung dihatiku. Kamu.

Aku terbang puluhan jam, menjemput sebuah kepastian. Aku dihadapanmu setelah sekian tahun. Berikan aku keputusanmu. Sekarang atau tidak sama sekali.

Kenapa kamu diam.


Katamu tak ada yang namanya sakit dalam hidup ini. Sakit kalau kamu menganggapnya sakit. Masalah kalau kamu menganggap itu masalah. Hidup ini terlalu indah untuk dibikin suram oleh cinta. Katamu.

Makin kulihat senyummu makin sakit kurasa. Kamu bohong. Sakit itu bukan sebuah perasaan yang dibentuk. Sakit itu seperti sebuah pisau yang tak kau asah sendiri untuk menyakitimu. Dia ada dibawa cinta. Cintamu.

Apalagi yang bisa kau katakan untuk membuatku tenang. Aku tak bisa tenang sampai kamu berkata bahwa kamu masih mencintaiku. Katakan.

Jangan kamu bawa-bawa realitas yang kamu ciptakan. Jarak, ruang dan waktu. Aku adalah orang yang percaya pada kekuatan cinta. Seperti cintaku padamu yang membawaku terbang kesini. Bersiap meninggalkan semua hidupku untukmu. Cintamu.

Aku tak datang untuk menjemputmu. Aku datang menjemput kepastianmu. Katakan.

Kamu masih diam. Menatapmu dalam, lama mencari kemana kamu yang dulu pernah mencintaiku. Mendamaikanku. Membuatku percaya bahwa aku memang membutuhkan orang lain dalam hidup. Kamu.

Waktuku habis. Aku pulang. Tanpamu. Tanpa kepastianmu. Tanpa cintamu, kah? Aku tak tahu. Kamu tak bilang telah berhenti mencintaiku. Kamu pun tak minta aku berhenti mencintaimu. Karena kamu tahu, itu nyaris tak mungkin. Kamu bukan takut pada realitas seperti yang kamu bilang. Kamu takut pada cintaku. Aku tahu aku telah menang darimu. Bila realita yang kamu ciptakan membuyar, kembalilah ke duniaku. Selalu ada cinta untukmu.

Utan Kayu 18 Februari 2007

Sunday, February 18, 2007

Jika Saja

Jika saja aku tak terburu menjalin cinta denganmu,
barangkali aku tak selalu membandingkan kesempurnaanmu dengan yang lain,
tidak membayangkanmu disaat dekat yang lain,
tidak mengagumi ketampananmu diwajah yang lain,
tidak menuntut kecerdasanmu di otak yang lain.

Jika saja kamu tidak terlalu baik padaku ketika itu,
aku akan sangat mudah melupakanmu dengan kebencian.

Jika saja aku tidak mengenalmu,
aku tidak akan pernah tahu rasanya berada dalam sebuah kesempurnaan cinta.
Kesempurnaan yang akhirnya membuatku terkukung.
Aku tak bisa mendapatkan kesempurnaan untuk kedua kalinya.

Saturday, February 17, 2007

NO "Fortune" Teller

Menikahlah aku di usia 32 atau 33 nanti dengan seorang pria 8 tahun lebih tua. Orang baru dilingkungan lama. Aku terlalu pemilih, makin sering aku memilih, semakin jauh perjodohanku. Aku akan tetap berada di rumah kerja yang ini sampai waktu yang lama, dengan jenjang karir yang lambat menanjak. Aku bisa sekolah lagi meski itu didalam negeri saja.

Seorang teman pernah bilang, Seorang Paranormal adalah Seorang Psikolog Terhebat yang bisa membaca sikap dan bahasa tubuh kliennya. Memberikan ramalan sesuai harapan.

Kalau benar begitu, maka ramalan itu jauuuuhhhhhh dari harapan. Cuma satu hal yang benar dari ramalan itu, AKU adalah Seorang Pemilih.
But what is wrong with it? NOTHING.

Life is so full with choices. Dan pilihan paling berat adalah soal pasangan hidup, karena hanya akan ada satu orang yang menemaniku seumur hidup. Satu orang yang tak mungkin boleh salah. Satu orang yang hanya akan mendapatkan cintaku. Satu orang!! Aku tak ingin menemui cinta lain setelah ikatan. Itu pilihan berat. Siapa lelaki beruntung itu? hmm.... satu cinta saat ini cuma buat Ramy, sampai satu ketika ada orang yang bisa meyakinkan ku untuk menanggalkan cinta darinya.

Kamu percaya karma? bukan dalam hal yang berbau mistik. Tapi sebuah karma bahwa kebaikan akan berbuah kebaikan. Akankah kesetiaan berbuah kesetiaan? Akankah cinta berbuah cinta?

Pertanyaan lucu yang sebenarnya bisa kujawab sendiri. Aku mencintai Ramy yang tak pernah lagi bisa hadir dalam nyata disampingku. Menciuminya, mendekapnya dengan hangat dalam keharuman tubuhnya. Dan disana, di Wigan, seorang Eric mencintaiku sepenuh hati, tanpa rupa dan hanya kata serta suara. Bagaimana bisa cinta tak berupa ini akan nyata? Hadirkan aku seseorang yang bisa menanggalkan cintaku dari Ramy dan cinta Eric dariku.

Untill my 32 of ages, ternyata tak ada fortune yang kuharap bisa dia ramal.

Wednesday, February 14, 2007

Happy Valentine

Saya mencintai dan menyayangi kalian. Thank you for all the support, the love and care that you have been giving me...

To the loves of my life : Ramy und Eric
To my very inspiring friends : Citra, Eci und Dewi
To my lovely and adorable mom, sister Lina und brother Prima
To my friends : Flo, Mekka, Lola, Dono, Evan and you my lovely jerk Jimmy und my other Jimmy in the US
To pemberi rekomendasi dalam CV gue : Hinca, Tobias, Peter und Andrew (semoga laku dikemudian hari itu CV!)

To the goverment of Indonesia yang selalu menginspirasikanku untuk menulis dan berkomentar kakakak....
To all the listener of Utan Kayu, the woodforester FM 89, 2 yang selalu setia mendengar ocehanku.

I love you all. I am so lucky to ever know you.

Nita

Tuesday, February 13, 2007

Ga Siap Mati

Hari ini gue menghabiskan 5 jam di rumah sakit. wondering what is happening to me, what will happening. Is it going to bad, worse or the opposite, better?
Setelah ketakutan kehilangan papi 3 tahun, tadi gue ketakutan akan kehilangan nyawa sendiri. Not now, just not now. Gue bisa mati tenang saat prima lulus kuliah dan mami punya rumah buat berteduh.

Menunggu sendirian.
Untuk moment seperti ini, gue bahkan ga ditemani siapapun. Di kepala gue cuma ada dua orang, mami dan ramy. Gue ga bisa divonis sakit dihari ulang tahun ramy. Jangan.

Thank you God,
Kamu memang baik, memberikan kesempatan untuk hidup sedikit saja tenang. Paling tidak memberikan kesempatan mengucapkan selamat ulang tahun untuk seorang yang tak pernah pergi dari hati.

Sunday, February 11, 2007

Being Indonesian Jurnalist

As you all know, kalau gue sibuk banget cari kesempatan meninggalkan negeri ini. Well, I was wrong! Harusnya, keinginan gue meninggalkan negeri ini tak lain untuk mencari pengalaman, pengetahuan dan pandangan yang baru, yang mestinya justru menambah kecintaan gue sama Indonesia. Bukan untuk pindah kewarganegaraan dan meninggalkan Indonesia. Gue tarik semua kata-kata gue sebelumnya.

Menjadi Jurnalis adalah sebuah anugrah besar. Bring news to the world. Pekerjaan apa lagi coba bisa sehebat itu. Dan untuk mencatatkan sebuah berita, gue butuh sumber. Indonesia adalah rumah terindah bagi semua jurnalis. Percaya?

Tak ada secuilpun keinginan untuk menjual kebobrokan negeri ini menjadi konsumsi media. Tapi tanpa kami para jurnalis, dunia tak akan pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi di negeri ini. Tak ada perubahan tanpa pengetahuan. Whether you like it or not, things has changed because of us!!!

Indonesia sedang berjuang mencari citra diri setelah sebagian dari orang-orangnya berusaha menjadikan Indonesia "kearab-araban" dengan mengatasnamakan Islam. Islam bukan arab, Islam adalah Islam, agama yang mulia dan menghargai perbedaan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling mengenal.. Ingat saling mengenal bukan menjadikannya SERAGAM (Huh I really hate this word, jadi inget sama teman-teman jurnalis yang dipaksa pake seragam untuk meringankan kerja PROMOSI!!- kasian deh lo!!)
Syukur nya kata Gus Dur mereka yang gagah-gagahan dan sok menjadi muslim paling bener ini jumlahnya cuma secuil!!. Kalau boleh mengingatkan mereka yang radikal, Islam itu agama syiar, menyampaikan pesan tanpa paksaan! mengikuti atau tidak, biar lah itu menjadi urusan hati seseorang dengan Allah, hakim yang maha adil.

Kemudian, sebagian lainnya mengingatkan pada keberagaman suku, budaya, pandangan yang selama ini hidup damai berdampingan di Indonesia. Kenapa Indonesia harus diseragamkan, kenapa dipaksakan untuk sama, kenapa? Please do not make it destroyed!

ah jangan lupa untuk mengatakan yang ini.... SATU-SATUNYA YANG SERAGAM DI INDONESIA ADALAH BUDAYA KORUPSINYA! kenapa tidak ada yang berani bilang KORUPSI itu HARAM!! NERAKA JAHANAM HUKUMANNYA!

Indonesia sedang berperang idealisme, perang pandangan, perang antara kata-kata yang menurut Gus Dur tak pernah siap diterima dan diterjemahkan dengan benar yaitu Demokrasi dan Liberalisme (yang ditabukan oleh sebagian orang).

Gue sekarang melek, betapa beruntungnya gue berada di Indonesia yang tengah berjuang untuk mendapatkan identitasnya. Gue seorang jurnalis yang ada di dalam perjalanan sejarah bangsa ini. Yang membuka mata gue, bukan mantra ajaib tapi cuma seorang teman eh mantan bos, seorang jurnalis kawanan, 18 tahun wara wiri diantara banyak orang dan sejarah.

Dia cuma ingin gue MENULIS, setiap moment yang terjadi dalam hidup. Diary of My Life in Indonesia, the most fascinating nation ever! The history that flows through me each day.

Thank you Andrew.