Thursday, April 29, 2010

a heartless woman at work

mari saya ceritakan suka duka jadi atasan perempuan di kantor.

satu kali saya iseng bertanya pada staf saya "kamu suka punya atasan perempuan? jujur aja lagi, kan kamu ga langsung dibawah saya ini." dia bilang, " If i can choose mam.. saya lebih seneng berada dibawah perintah lakilaki." loh kenapa? menurut dia, perempuan itu pake hati sih kalau kerja. mood nya gampang sekali berubah, masa kita sih yang harus membaca jadwal dia mens.

begitu katanya...

lain kasus, karena saya perempuan, saya merasa "dimanfaatkan" empati dan simpati saya. datanglah dengan muka sedih, penuh duka bercerita tentang susah dan deritanya. karena saya perempuan pasti dipikirnya saya lebih berhati untuk tidak memberikan hukuman apapun atas pelanggaran yang dilakukan. pasang muka sedih dulu aja pokoknya supaya saya melemah...

kenapa begitu sulit menerima saya sebagai atasan yang kebetulan sebagai perempuan. saya rasa kemampuan saya memimpin tak banyak beda dengan atasan lelaki manapun di kantor ini. saya hanya menjalankan tugas yang diberikan berdasarkan aturan yang ada. di meja saya selalu ada peraturan kantor, tiap kali masalah datang, "kitab suci" yang satu itu saya pelajari lagi.. dari awal bahkan.

pun bukan karena saya perempuan lalu saya akan melemahkan keputusan untuk pelanggran yang dilakukan. saya mampu milah urusan pribadi dan kantor. saya cukup dewasa untuk menangani emosi tentu saja. tak ada hubungan atas menstruasi dan ketidakmampuan saya untuk berpikir jernih.

kawan saya hari ini berpesan... be a heartless woman... berhati batu, berotak encer. just do exactly want the management want me to do...

but then my best friend say, nita you are a woman full with love, work with your heart.

aahhh saya cuma nita

Tuesday, April 27, 2010

demikian

maka demikian lah rasa yang muncul dan ga mungkin buat saya mengindahkannya. dia cuma datang sekelebat dan menyisakan kesan berlapis yang semakin saya kikis semakin tebal dilapisan berikutanya.

maka demikianlah rasa bersalah yang datang dan saya sadar telah datang menghadang kami berdua. saya yang salah jika cinta itu adalah sebuah kesalahan dan tak bisa saya hadang. saya yang salah jika mengharap lebih dari sebuah arti kehadiran.

dan demikianlah saya ditengah bimbang, serakah yang ada, ingin memiliki segalanya atau kehilangan keduanya. saya resah karena takut salah memilih langkah. ke kiri atau ke kanan, depan atau belakang. saya hanya bisa diam.. untuk saat ini

maka demikian lah sayang... tunjukan cinta ini ada ujungnya. tunjukan bahwa saya tak sedang menunggu hal gaib yang tak kunjung nyata.

Monday, April 26, 2010

gawat

seseorang masuk di hati dan kepala saya. mestinya ini tak terjadi karena saya adalah orang yang setia pada kekasih hati. ini gawat... tapi bagaimana menghilangkan rasa itu?

dia sempurna dimata semua orang. saya rasa pun begitu. justru kesempurnaan itu yang membuat saya tak menempatkannya dalam list antrian untuk masuk dalam kehidupan saya. terlalu sempurna bikin saya minder. saya adalah orang yang paling tak sempurna. saya coba cari celah untuk menyukai justru ketidaksempurnaannya.... ga nemu. ini gawat!

ga ada rencana untuk menghadirkannya dalam hati. semua terjadi begitu saja. saya merindukan candanya, obrolan yang berisi, nyaman tanpa menggurui. saya suka spontanitasnya dan caranya "take over" segalanya sementara saya tadinya adalah si pengatur. dan hey saya suka selera musiknya, ada sting di playlistnya..

saya hanya merasa harus lari dari rasa ini...

Saturday, April 24, 2010

sparkling 32

biasanya minggu-minggu menjelang ulang tahun saya sibuk menyiapkan segala sesuatunya. iya persis seperti anak kecil yang mau merayakan ulang tahun ke 10, 17 dan belasan lainnya. saya selalu punya rencana, punya mau, punya agenda, apa dan dengan siapa mau dihabiskan. bukan sesuatu yang besar, tapi intim... hanya dengan keluarga dan sahabat terdekat. saya mau berbagi bahagia dengan mereka dengan cara yang sangat sederhana.

tapi hari-hari menjelang 32 ini, saya diajak bercanda oleh Allah. saya dihadapi tantangan besar, supaya lebih bijak menentukan hal untuk banyak orang. sementara saya masih menjalani tuntutan pekerjaan lain.. saya fully booked pekan ini tanpa hal baru yang sedang Allah ujikan pada saya. saya cuma bisa bilang begini, Tunjukan pada saya kebenaran dan tuntun saya pada kebijakan. saya tak punya waktu untuk berpikir mau apa di hari milad ini.

untunglah sahabat saya Citra sudah berancangancang jauh hari untuk melakukan sesuatu bersama dengan sahabat lain. saya tinggal datang bawa diri dan senyum manis. saya dipijat, eh tanpa dimandikan sih, didandani dan disisiri.. ah cantiklah hari ini di usia 32 :-)

Allah itu baik sekali sama saya. masih diberi kesempatan hidup sampai usia 32 ini. dipertemukan dengan sahabatsahabat baik hati, orangorang terbaik dalam hidup saya. dilahirkan di keluarga penuh kasih sayang. dibesarkan dalam alam demokratis di utan kayu. diberi kesempatan untuk menjelajah dunia. hidup saya sempurna. boleh iri loh tapi jangan dengki yaaa... karena semua ini saya dapat dari hasil kerja keras dan Allah tahu persis kapan waktunya bercanda dengan saya lewat ujian-ujiannya.

Allah baik, pertemukan saya dengan usia 33 yaaa... sampai di hari itu, sewaktuwaktu kita bisa bercanda lagi. Terima kasih untuk perjalanan indah, penuh suka duka, cinta dan benci, keringat dan air mata... 31 saya menyenangkan, 32 saya pasti penuh cerita. sampai bertemu di 33 :-)

Monday, April 12, 2010

Mahalnya Sebuah Kematian

Islam yang saya tahu mengajarkan ketika kita meninggal, hanya akan membawa jiwa dan amal ibadah. Kita telanjang berselimut kafan dan ditanam di dalam tanah. Jiwa menunggu di alam baka sampai saat penghitungan amal itu tiba. Tapi mengantarkan jiwa ke alam baka itu tak semudah dan semurah yang diajarkan agama. Karena tradisi, kebiasaan dan kebutuhan ekonomi bikin semuanya sulit dan mahal.

Suatu hari kawan saya Eric yang tinggal sendirian di kota Wigan cerita bagaimana dia telah menyiapkan pemakaman untuk dirinya sendiri. Dia harus membayar semacam premi asuransi yang akan keluar saat dia meninggal nanti, untuk membiayai pemakamannya, mulai pemandian, pemberkatan sampai penguburan.

Awalnya saya pikir itu gila karena saya hanya tahu tentang asuransi jiwa yang akan jatuh ke ahli waris ketika saya meninggal nanti. Tapi waktu saya menunggui jenazah Pak De di kamar jenazah, disana terpampang besarbesar harga pengurusan kematian. Begini disana tertulis, semoga saya masih ingat angkanya :

Memandikan dan mengkafani Rp 350.000,-
Memandikan, mengkafani dan menyolatkan Rp 750.000,-
Nisan grafis nama Rp sekian juta
Nisan papan Rp sekian ratus ribu
Peti biasa Rp 1.250.000,-
Peti kayu grafis kaligrafi Rp 3.000.000,-
Biaya mengantar jenazah hubungi panitia

Sewaktu papi saya meninggal, tibatiba saya disodori sejumlah proposal angka pengurusan pemakaman. Untuk memandikan, mengkafani dan menyolatkan 800 ribu rupiah. Sementara untuk memesan tanah pemakaman di pemakaman tanah kusir saya harus sedia 3 juta rupiah, malam itu. Untungnya papi punya jatah di pemakaman kepolisian.

Setelah dimakaman, tradisi menganjurkan kita untuk mengadakan pengajian sepanjang 3 hari, 7 hari dan 40 hari. Saban malam sediakan berekat alias bebawaan bagi pengaji, isinya bisa sembako ditambah uang sekitar 25 ribu setiap orang dan untuk sang guru pastinya dua sampai tiga kali lipat. Memang ga ada yang pasang tarif, tapi itu sudah kesepakatan umum, bahwa ga mungkin gratisan.

Jadi silakan dihitung, jika di rumah sakit tempat Pak De saya terbaring tanpa jiwa, setiap harinya menampung 50 orang meninggal dan menggunakan jasa pemakaman mereka, berapa keuntungan yang diraup? Bila punya tanah kosong lalu berlindung atas nama wakaf tapi masih memasang tariff pemeliharaan mulai dari ratusan ribu sampai jutaan, berapa yang didapat pertahun? Punya kelompok ngaji yang tugasnya berkeliling memberikan pengajian disana sini untuk sebuah kematian, berapa orderan yang masuk saban minggu.

Bukan orang Indonesia kalau tidak bilang “untungnya” nah untungnya tradisi memberikan dana belasungkawa itu masih kuat di Indonesia. Saya dan keluarga terang terbantu untuk membiayai tradisi.

Di Cina 8 juta orang meninggal setiap tahunnya, bagaimana di Indonesia, di Jakarta saja deh… hmm…. Bisnis kematian yang menggiurkan.

Thursday, April 08, 2010

beruntung dan atau pintar

di dunia ini hanya ada dua tipe manusia yang bisa mencapai "sukses" versi dirinya sendiri, pertama adalah orang dengan peruntungan baik dan atau pintar. begitulah kata seorang teman.

pernah lihat atau bertemu atau berkaca pada diri sendiri ga, ada orang yang ga pintar, cenderung biasa banget tapi hidupnya selalu beruntung. gampangnya liat dari pernah atau tidak, sering atau tidak dia dapat door prize. atau tibatiba dia dapat jabatan baru sementara orang lain meragukan kemampuannya. atau versi teman saya, tibatiba aja ada yang memberikannya sebuah motor harley davidson. itu gila, tapi itulah yang terjadi. seperti kang kabayan yang cupu abis tapi hidupnya bahagia lewat peruntungan yang baik.

sementara orang lain, macam saya ini. seumur hidup baru sekali dapat door prize, itupun hangus garagara saya ga di lokasi kikikik... saya harus jungkirbalik, pontangpanting untuk bisa punya sesuatu, untuk sampai disatu titik. saya akhirnya percaya no pain no gain. meski kadang iri sama orang yang selalu bisa dapat sesuatu tanpa harus merasakan sakit terlebih dahulu. wadoh kesannya saya orang pintar yah... no no no... saya biasa banget juga. IQ saya ratarata, saya bukan einstein. tapi karena itu tadi, saya harus kerjakeras, belajar sangat untuk bisa lulus ujian.

saya selalu ingat katakata kang dion. "nit, bakat itu cuma seujung jari perannya dalam hidup ini. kemauan dan usaha itu yang penting." ternyata masih satu hal lagi yang dia lupa sebutkan..."luck"... shit padahal saya ga pernah percaya sama peruntungan. lagilagi karena saya merasa dewi keberuntungan itu cemburu sama saya yang selalu bisa dapat yang sama mau tanpa bantuan dia hehehe.

temen saya yang lain bilang, pinter dulu aja, usaha dulu aja, nanti dewi fortuna akan datang dengan sendirinya. lo akan jadi orang pintar yang beruntung. aaaahhh semoga saja...

Tuesday, April 06, 2010

what is life?

jawabannya ada ketika kamu berada dihadapan orang yang akan selesai dengan hidupnya. kamu baru akan tahu berharganya hidup ini ketika ada disamping orang yang untuk bernapas saja mesti pakai bantuan, bahkan untuk pipis. lima belas selang infus diseluruh tubuh. ketika tidak bisa lagi makan enak, berbadan tambun dan berambut klimis. semuanya berubah ketika terkapar diatas kasur rumah sakit. sakitnya akan menular diseluruh tubuh sehatmu, kaki ini lemas, perut ini terkocok mual memandanginya yang sudah pasrah... Allah yang baik, sudahi saja segala penderitaan duniawi ini.

ini kali kedua saya ada disamping mahkluk hidup yang sudah waktunya untuk meninggalkan dunia. pertama papi saya tersayang, kedua adalah pak de saya. papi yang karena stroke nya tak bisa bertahan dan mengalah pada serangan ketiga. pak de saya pasrah setelah perutnya diobrakabrik kedua kali untuk mengangkat tumor di saluran empedunya yang kadung menjalar kemanamana.

saya tak pernah bisa meneteskan air mata dihadapan papi dan pak de, karena air mata akan membuat keduanya makin melemah pun membuat mereka khawatir pada saya yang akan ditinggalkan. saya terkesan dingin. saya sembunyikan muka sedih ini dengan sibuk merapikan kiri dan kanan tempat tidur, me-lap liur yang jatuh dari bibirnya. sibuk bicara menemani pak de dan papi ketika itu.

tapi ketika melihat mata pak de yang kosong dan memandang ke arah lain, saya tahu jiwanya tak lagi ada disana. pun ketika papi memandang kosong pada saya dan mami. Allah memanggil mereka.

hidup ini singkat dan berharga. saya tahu itu setelah melihat keduanya pasrah. hidup ini ga banyak artinya ketika Allah memutuskan surat kontrak kita di dunia. tak peduli seberapa besar kita berusaha mempertahankannya tetap di dunia. tak penting berapa banyak harta yang kita punya, berapa besar cinta untuk keluarga ketika waktunya berpulang, maka pasrahkan saja. kontrak saya tinggal berapa lama lagi ya Allah?

Thursday, April 01, 2010

kembali ke hakekat leluhur...

mami bilang papi itu berdarah cina jawa, karena itulah sepupu dari garis papi nyaris semua berkulit putih dan bermata sipit. papi saya sama, putih dan tak bisa melotot sekalipun dia marah besar :-) tapi rambutnya keriting.

saya mirip papi, mata dan tulang pipi. tapi tak berhidung bangir, punya rambut lurus dan berkulit hitam. ah kalau kulit mungkin mengikuti mami yang legam hehehe. kalau kata temanteman saya jadi lebih mirip cina benteng, salah satu sebutan untuk komunitas thionghoa di tangerang.

entah kenapa saya tak pernah punya masalah rasis dengan garis keturunan saya yang dari thionghoa. saya senangsenang saja meski tak banyak cari tahu siapa sih sebenarnya leluhur saya, darimana datangnya dan kapan itu terjadi. cukup tahu saja bahwa di darah saya sekarang mengalir keturunan thionghoa, jawa dan sunda. saya indonesia :-)

papi almarhum adalah polisi, pak de saya pensiunan polisi, kakek almarhum juga bekas tentara, om saya memilih cabut dari akademi polisi dan menjadi petualang dari satu kilang minyak ke kilang minyak lain di banyak negara. papi dan pak de jelas berharap saya mengikuti jejak mereka, jadi polisi. tapi akhirnya saya jadi jurnalis dan sekarang berdagang alias bertugas sebagai marketing.

sebenarnya aktivitas jualan bukan hal baru. sejak sd saya sudah jualan, mainan anak sampai penyewaan komik dan dagang kue buatan mami, yoi keliling kampung dong. smp dan sma membantu mami menitipkan kue di kantin sekolah. di kampus saya tetap jualan, kali itu adalah lauk makan siang. saya pikir jadi jurnalis sudah mentok. eh ga tahunya saya masih sempat jualan oriflame meski waktu itu diketawain abis sama teman. lah ga pernah pake make-up dong jualan beginian.

lalu nasib berkata lain lagi. dari jurnalis saya ditugaskan berdagang, berpromosi untuk radio ini. masih belum baik, tapi saya kaget sama diri sendiri. bisa juga ternyata presentasi dan meyakinkan klien untuk bergabung bersama kami. NAh sekarang saya dagang aksesoris hehehe... iseng aja. awalnya cuma niat bantu teman, tapi malah dikejarkejar pelanggan :-)

ah darah thionghoa yang pedagang itu ternyata menurun ke saya. semoga sih membawa hasil... para leluhur.. doakan aku YA! :-)