Monday, May 31, 2010

Berjuang melawan DISKON

Malam itu adalah kali pertama dalam setahun terakhir saya mengunjungi Cilandak Town Square. Tempat ini pernah jadi lokasi favorit untuk kongkow bareng teman, tapi kemudian saya tinggalkan ketika saya dipaksa berdiri dan jalanjalan 1 jam menunggu seorang teman. Tempat ini tak ramah bagi pengunjung yang cuma transit untuk meeting dengan orang lain lalu kabur, tak ada bangku sedia gratisan seperti mall lain.
Setahun berlalu Citos tetap tak berbangku.

Saya masuk ke matahari department store, diskon berjembrengan dimanamana. “dapatkan 50 ribu untuk setiap pembelian 150 ribu,” lagi.. diskon 30% - 50% disetiap sudut counter. Mulai sepatu, tas, baju, make-up dsb. Patung-patung itu melambaikan baju warna warni dimata saya. Sepatu kaca itu mengkilat di kaki saya, sandal itu mendadak nyaman sekali waktu sempat dijajal. Tas itu indah dicangkol. Kemeja putih yang sebenarnya saya sudah punya dua, tetap menari didepan saya. Diskon… diskon.. diskon… diskon…

Seperti putri dalam dunia mimpi.. semua tinggal pilih pilih….

Satu putaran lalu saya berbalik…. Tahan mata, tahan hati, tahan isi dompet.. jangan tercekoh godaan itu. Saya berdiri memandangi lobi dan memunggui matahari department store untuk waktu belasan menit. Sebuah sms saya kirim ke teman, “cepat datang, sebelum gue tergoda diskon.”

Sumpah melawan godaan diskon itu seberat menolak rayuan gombal pacar saya :-)
Lalu saya balik arah menuju toko buku Aksara di ujung gedung. Makin kecil saja toko buku kesayangan saya itu. Sial di depan pintu sudah terpajang besar besar “Discount on the Weekend 30-70%” ee WHAT!

Saya keluar aksara dengan sebuah novel Salman Rushdie “SHAME” dengan diskon 10%

Saya kalah dengan diskon, untuk sebuah buku dari novelist favorit saya :-)

cinta saya politis

ini lucu..
saya rasa cinta ini sudah tak bisa dipertahankan. bayangkan, saya tak ada untuknya waktu dia terjerat masalah berat dan dua kali masuk rumah sakit. saya tak mungkin sekenanya memutuskan untuk terbang ke chiang mai untuk menemaninya, meskipun damn god knows how much i want to be with him at this moment. tapi alasannya realitis sekali.. mahal, berat di ongkos. bahkan untuk menelpon dia, menanyakan kabarnya pun terburu-buru, dikejar pulsa yang satu menit = sepuluh ribu.

dia pun tak pernah ada untuk saya. ketika saya sakit, saya sedang lelah hati dan pikiran karena kerjaan, bahkan ketika saya mulai terganggu wajah lain, dia tak ada untuk menghalau. tak ada tawa yang biasanya dia beri, yang ada cuma sedih dan mengumpat dirinya yang hilang. tapi lagilagi alasan dia sama seperti saya, mahal diongkos untuk menelpon. pun dia sibuk dengan kerja, dan saking sibuknya itulah dia akhirnya terdampar di rumah sakit... tanpa saya.

sementara itu institusi tempat kami bekerja sedang bekerjasama, bertukar program, bertukar ide. pak bos saya sangat bangga pada lembaga tempat dia bekerja, pun dia bangga pada kekasih saya ini.. seolah pak bos mengingatkan betapa saya mesti bersabar dengan kekasih saya sang pejuang yang ketika negaranya merdeka pasti dia akan pulang ke rumahnya. jelas... his home wont be with me.

lalu tibatiba, semua mengaitkan negara itu dengan saya. semua seolah datang untuk bertanya tentang negara itu yang saya tak tahu sama sekali kecuali junta bangsat telah memisahkan banyak orang dari keluarganya.

cinta saya tak lagi perkara hati semata, cinta saya mendadak politis. pembebasan suu kyi dan demokrasi negara itu berpengaruh besar pada masa depan cinta saya. huaaa can we just be an ordinary lover?

sialnya saya tak lagi melihat masa depan itu terbagi bersamanya. isu politis ini memadamkan perlahan cinta saya sayang.... maafkan.

Wednesday, May 26, 2010

cuma sedih

malam belakangan ini baru terasa banget kesepian. harusnya bisa kubagi hari yang indah pun berat dengan seseorang. sebuah bahu untuk berbagi sedih dan beratnya hari, sebuah elusan di kepala yang bisa membangkitkan lagi semangat. sepasang kuping yang mendengarkan kubercerita tentang beban dan bahagia di hari ini.

kemarin masih ada dirimu yang selalu bisa membuatku tertawa diantara sedihku. membuatku sedikit lupa tentang susah hidup dan tertawa diatasnya. bahwa hidup ga lebih dari sebuah perjalanan dan cinta adalah soal berbagi dan kompromi. kemarin masih ada kamu.

aku sedih disaat aku harusnya bisa tersenyum lebar atas sukses hari ini. aku menangis disaat harusnya aku tertawa terbahak dalam bahagia. aku menangis karena kamu tak ada..

Monday, May 24, 2010

surat untuk kekasih hati

sayangku,
sudah berhari ini tak ada kabar beritamu. padahal kita berdua ada di dua kota megapolitan dengan kemampuan teknologi tak terbilang canggihnya. padahal kita tinggal menekan tuts komputer maka jadilah sebuah email, pun memijat tuts hp dengan jempol maka tersebutlah panggilan sayang. apa yang tengah membatasi aku dan kamu sebenarnya?

sayangku,
aku tak kunjung merindumu dalam berhari ini. aku tak suka bohong dan tak bisa bohong bahwa sesuatu telah mengganggu hatiku. dan itu bukan kamu. sisa hati ini hanya marah padamu yang menghilang tanpa kabar. atau kamu membaca itu?

sayangku,
aku galau tanpamu. galau tetap menunggumu atau haruskah kutinggalkan dirimu. harusnya kamu bisa menantang setiap gangguan yang hadir di hidupku. harusnya kamu disampingku meyakinkan bahwa cinta kita bisa jalan menghadapi semuanya, bahwa cintamu lebih dari siapapun yang mencoba merebutku darimu. bahwa cinta ini masih patut kita berdua perjuangkan.

sayangku,
beri aku tandamu bahwa menantikanmu adalah yang terbaik dalam hidupku. bahwa keresahan itu sama sekali tak perlu. tandaiku sebagai milikmu selamanya, ataukah kita putuskan berhenti disini.

sayangku,
aku berhak bahagia... dengan atau tanpamu.

Friday, May 21, 2010

mencari sponsor, beasiswa s2 di indonesia

semangat untuk sekolah tak pernah mati di hidup saya. meski umur bertambah dan mungkin kemampuan otak berpikir bakal berkurang atau tenaga menurun disela waktu yang semakin padat. tapi MAN JADDA WAJADA - begitulah kata ajaib yang bisa saya gunakan untuk tetap menaruh harapan sekolah lagi... suatu saat nanti...

tapi setelah saya berhitung, damn, it is just away too expensive for me... patokannya saya ambil di MMCSR Usakti. iya iya, kampus itu memang mahal, tapi namanya juga cuma patokan, sukur sukur bisa kurang dari angka yang mau saya sebutkan ini :

ambil formulir pendaftaran : 700.000
biaya persemester 2009 : 9.000.000
biaya per sks : 700.000

di UI untuk mata kuliah kajian ilmu lingkungan, semester 1 saja butuh 8 x 2 sks = 16 kalau saya kalikan dengan angka diatas maka saya harus sedia 11.200.000 rupiah. ditambah biaya persemester 9 juta maka per 6 bulan saya kudu sedia 20 juta 200 ribu rupiah.... MUAAHHHAALLL .... tolong!

saya cuma pengen sekolah lagi, memaksa otak saya berpikir lagi, sebelum nanti saya mati penasaran :-P

tulung dung kalau ada yang punya info sponsor, beasiswa s2, kabarin saya yaa...

Wednesday, May 19, 2010

impulsive = konsumtif?

mungkin juga sih..

dua hari ini saya gundah gulana, merasa dunia sungguh tidak adil memperlakukan saya. kata orang if you harder then you'll get better. ga tuh. tidak berlaku buat saya. tapi bukan berarti saya tidak tahu bersyukur. saya bersyukur karena masih mampu membantu keluarga, punya tiga rumah yang harus dibayar. dipikir ulang saya kaya luar biasa.

tapi tetap, saya merasa ini semua tak cukup imbang dengan kerja keras yang sudah dilakukan. lalu ketika gundah gulana, inilah yang saya lakukan. saya pergi sendirian, naik taksi, beli tiket bioskop. nonton sendirian, lalu menghabiskan waktu ke kafe.

hari ini, masih dalam suasana gundah. saya melarikan diri ke kafe cuma untuk minum double espresso yang bikin eneg sepanjang hari.. sore harinya, pergi ke ambassador, pinjam uang teman lalu membeli netbook baru hueeee....

teman saya bilang, gila lu konsumtif banget, dua hari mondarmandir ngafe, sekarang beli barang baru. boros!

saya bilang, saya impulsive bukan consumtive hahahaha... apa artinya sama? ah barangkali iya. tapi paling ga, ada rasa puas. akhirnya saya punya sesuatu yang memang saya mau, untuk diri sendiri.

Monday, May 17, 2010

saya sendiri, saya bahagia

acara kumpul keluarga adalah bencana buat perempuan lajang macam saya. apalagi kalau bukan cecaran pertanyaan," kapan kawin?," berlanjut dengan penghakiman,"makannya jangan terlalu pilih pilih. yang penting dia baik dan bisa jadi imam dalam keluarga." huaa bukankah itu berarti juga memilih?

dan diakhir perjumpaan akan diikuti dengan doa bersama,"semoga si nita cepat dapat jodoh yang baik dan soleh." AMIIINN...

tapi belum berjodoh pun bukan akhir dunia. tidak perlu mengasihani saya yang belum menikah. dan menikah cuma satu jalan untuk kehidupan berikutnya. membagi malam, membagi tempat tidur, membagi hati, kompromi. bukan hal terkutuk kalau sampai sekarang saya masih sendiri.

lain orang bilang, "mungkin karma, lu pernah nyakitin orang kali nit. itulah kenapa lu sampai sekarang belum nikah." lain lagi bilang, "minta maaf sama nyokap gih, kali aja lu punya dosa sama nyokap makanya susah jodoh."

ya ampun, segitu berdosanya kah hidup sendiri? kenapa tak menerima saja bahwa sendiri adalah pilihan. untuk saya, sendiri karena memang belum ada waktunya berbagi. toh saya tak benar sendirian. saya punya pacar, saya punya cinta yang dibagi rata dengan sahabat.

hati saya belum menemukan tambatan akhir. hati ini sudah saya bagi dengan seseorang yang baik dan selalu bisa membuat saya tertawa. saya bahagia meski berstatus lajang. suatu saat, ketika tiba waktunya saya yakin hati ini akan bilang... THIS IS IT! take him nit, take him for the rest of your life. but until then, im happy for what i am.

terima kasih untuk semua doa... amin, saya juga sayang kalian.

Tuesday, May 11, 2010

mencintaimu dengan keras kepala

aku tidak tahu maksud kalimat diatas sebenarnya. kalimat itu aku kutip dari status teman di facebook. tapi begitu menohok. entah salah dan semoga benar, buatku kalimat itu menggambarkan rasa cintaku padamu. aku mencintaimu dengan keras kepala pun dengan keras hati. aku yakin bisa memenangkan hatimu sepenuhnya di suatu hari nanti.

aku tahu persis rasanya kehilangan dan sulit sekali untuk bangkit. aku tak pernah terpikir kalau akhirnya akan jatuh cinta beneran sama kamu. 2007 lalu, kamu cuma teman satu pelatihan yang kebetulan dikirim bareng ke satu sempat. dan penuh sadar berbagi kamar untuk hemat budget. kita samasama pelit ketika itu. tapi sungguh meski berbagi kamar dan toilet, toh tak sempat terpikir untuk bahkan melirikmu sesaat.

di 2008, kamu hilang ditelan bumi, tak ada kabar. jangankan telepon, emailmu pun ternyata sudah di okupasi orang lain, entah bagaimana bisa. lagilagi tak terpikir untuk mencarimu.

tapi ga disangka 2009 kemarin namamu muncul di list peserta pelatihan di kantorku. kaget, karena nama itu sebenarnya nama pasaran seperti si siti, dewi atau bambang di indonesia. pun panitia tidak bersedia membagi fotomu. mereka cuma bilang," yang dari burma cakeup nit" hahahaha... but honestly aku memang berharap dia adalah kamu.

jreng jreng, diacara makan siang hari pertama pelatihan, aku setengah menjerit... Zaw, is that really you my roomate? lalu kamu langsung menyambutku dengan pelukan hangat... yes it is me nita.. i knew it that we will see each other again... cerita berlanjut, hariharimu adalah milikku, makan siangmu dibagi bareng denganku meski cuma dibagian penutup :-).

sampai di malam terakhirmu, tak ada kata cinta meski ada getar aneh ketika kamu tibatiba menatap tajam ke arahku. semalaman sesudahnya aku tak bisa tidur, yang aku tahu bahwa mungkin aku tak akan bertemu lagi denganmu.

tapi sebulan kemudian, kamu bilang cinta padaku. kamu bilang getar itu sudah ada sejak 2007. kenapa tak bilang? because i was afraid you might say no... silly. aku membuka hati untukmu lebih lebar dan lebih lebar lagi sampai hari ini. meski kita sering bertengkar lalu bilang putus, toh cinta itu lebih kuat kurasa, paling tidak aku memang keras kepala untuk bertahan dengan pria bodoh, pelit, menyebalkan sepertimu. kamu memang jauh dari kata sempurna, tapi selalu bisa membuatku tertawa dan membangkitkan cinta diakhir cerita.

aku mencintaimu zaw dengan keras kepala.

Friday, May 07, 2010

demi sampah elektronik

saya tahu persis R32 IBM Thinkpad buatan 2002 ini sudah tak mengikuti zaman, tak ada label Energy Star sebagai salah satu penanda hemat energi. beneran ini laptop boros energi. DDR 1 cuma 256 MB yang kemudian berhasil saya upgrade jadi 1 GB tahun lalu, itupun sampai ngos-ngosan nyari memory untuk laptop jadul ini. sudahlah, laptop ini mesti pensiun.

tapi saya cinta sekali dengan laptop pertama saya ini, yang sebenarnya saya beli secondhand diantar hilman beli di Jakartanotebook.com di Taman Anggrek 2006. uangnya hasil pinjaman koperasi ditambah sedikit dari hasil menang lomba jurnalistik FNS 2006. tak ada yang bersedia meminjamkan laptop ketika saya harus ke Jerman meliput Piala Dunia ketika itu, padahal harus setiap hari setoran berita dan mini ficer. akhirnya saya beli laptop ini, membawanya 3 kg setiap hari dipunggung.

sampai sekarang R32 ini masih bisa saya pakai setiap hari lebih dari 18 jam. saya tinggal di laci meja kantor pun tak ada yang sudi mencuri hihii, padahal di laptop ini rancangan hidup dan kantor bergantung.

sudah kali kedua saya nyaris beli laptop baru, tapi selalu gagal. bukan tak ada uangnya tapi saya pikir selama laptop jadul ini masih bisa digunakan toh tak ada masalah. daripada nambah sampah elektronik seperti yang dilakukan banyak orang.

sampai ketika saya menemukan casing keyboard laptop ini patah :-(.saya pikir kematian laptop ini tinggal menunggu hitungan hari. lalu saya pontang panting. beli HD 320 gb toshiba harga 740 ribu rupiah. loh loh,... dasar laptop tua, HD ga bisa masuk, USB portnya kalah canggih. lalu saya beli kabel data 2 kepala USB 50 ribu dan USB Hub 60ribu, sapa tahu laptop tua ini masih bisa bekerja dengan banyak bantuan. ternyata GA :'(

saya sudah kehabisan akal untuk mempertahankan keberadaan laptop tua ini. tapi masih harus menunggu sampai akhir bulan untuk bisa beli Ideapad Lenovo senilai 3,8 jt rupiah. itung itung saya sudah habis 1 juta rupiah untuk bertahan dengan R32 tercinta ini. cinta berat diongkos :-(

Thursday, May 06, 2010

he loves me, he loves me not

love is not something for granted.. saya belajar itu. saya tak tahu sebenarnya apakah dia percaya penuh pada kesetiaan saya, atau sengaja saja menggantung hubungan ini. tapi saya pengen dia cemburu, saya pengen dia marah tiap kali saya menempelkan foto lelaki lain di facebook atau pun menulis sesuatu di wall lelaki lain. saya pengen dicemburui... saya aneh yah?

tapi tidak, dia santai sekali dengan hubungan ini. seolah bagi dia cukup mengetahui bahwa saya sehat dan tidak terlalu lama berhabiskan waktu di kantor atau hang out terlalu panjang dengan temanteman.

dia bukan orang yang suka bilang "i love you" disetiap pertemuan. kata dia, you know me lah... NO i dont know you...

he loves me, he loves me not...

yang lebih buruk lagi, saya sedang tak percaya hati sendiri. saya takut jatuh cinta lagi.

Tuesday, May 04, 2010

What is left for 30’s? - A LOT

tulisan ini tentu saja untuk menarik kembali pernyataan saya dipostingan beberapa waktu lalu. tapi mari saya ingatkan kembali apa yang sebelumnya saya tulis. ketika itu saya bilang bahwa yang tersisa buat perempuan di usia 30-an adalah lelaki bangsat, duda atau gay. karena umumnya lelaki seusia kami sudah menikah.

TAPI saya baru sadar bahwa disekeliling saya masih ada loh pria lajang, menarik, cerdas dan baik hati. *plak* baru berasa beneran kalau saya buta hahahaha... suka melihat yang jauh sih.

kedua teman saya ini masuk dalam "high quality" jomblo. tidak sedang saya pamerkan disini, tapi cuma mau bilang belajarlah dari kesalahan saya. mari seringsering lah melihat ke kiri dan kanan anda, masih banyak yang memang disediakan oleh Nya untuk dilihat.. dipilih dipilih... kalau jodoh ga akan kemana, begitulah sms teman saya barusan.

aahhh... percayalah temanteman perempuan saya tercinta, siapapun yang menjadi akhirnya jodoh kedua sahabat saya ini, hmmm... dia adalah perempuan paling beruntung.
dan akhirnya pula, saya yakin diluar sana masih banyak lajang baik hati dan cerdas untuk ditengok. sapa tahu salah satunya adalah jodohmu, jodoh saya... amin amin ya Allah.... :-)

cara mencintai Indonesia

satu kali teman saya bilang begini, "orang Indonesia di dalam negeri tak pernah belajar bersyukur tentang apa yang terjadi dengan bangsa ini. sementara mereka yang ada di luar negeri tak pandai menjual nama baik Indonesia." padahal, lanjut dia. di luar sana banyak negara salut pada Indonesia, negara tertindas 32 tahun oleh tirani, 3 setengah abad dalam sejarah terjajah bangsa lain, ternyata mampu bangkit dan sudah kali kedua pemilu yang demokrasi. padahal lagi, di Ambon ada perang antar agama yang selesai dalam damai, di kalimantan perang suku tak menjadikan kita terpecah.

saya tak bilang yang hebat adalah pemimpinnya, tapi orang Indonesia hebat dan dewasa menghadapi masalah. mungkin karena sudah terlampau sering dihadang masalah makanya kita baas, alias kebal. toh karena kita merasa tetap satu, Indonesia.

belgia di eropa sana yang selalu kita puja dan puji karena dia "bule" ternyata tak kuat seperti kita. negara kecil ini pecah tiga bagian menurut bahasa yang digunakan di negara itu, prancis, plum-belanda dan inggris, yang masingmasing merasa lebih hebat.

bayangkan kalau Indonesia terpecah berdasarkan bahasa? bisa jadi ada 700-an negara kecil berdasarkan perbedaan suku dengan bahasa daerahnya masingmasing di Indonesia ini.

negara ini sangat besar, luas dan tak cukup tahunan untuk menjelajah setiap sudutnya. negara ini punya rakyat yang sempurna kedewasaan berpikirnya, buat mereka keharmonisan hidup cuma didapat dari kemampuan kita menghargai perbedaan antar tetangga. tak peduli dia berasal dari suku mana, agama apa dan berbahasa apa. toh sejarah mencatat kita mampu hidup damai dalam perbedaan.

ohh satu lagi cara belajar mencintai bangsa ini, man.. seringsering lah berbagi cerita dengan orang dari negara lain, bukan untuk memuji mereka berlebihan, bawa cermin peta dan pengetahuan dasar soal sejarah, bahwa tanah ini adalah rumah terindah yang bisa kita tempati sampai mati.

Monday, May 03, 2010

perut gendutku

"you never have a fat belly," begitu kata dia 5 tahun lalu. sayang dia tak akan lagi bisa melihat perutku ini. sudah gendut, berlipatlipat, menyebalkan!.

pipiku sekarang chubby, masuk dalam kategori "suku pipi tembem" yang digawangi oleh mas ronny, temen di kantor. dan sekarang masuk dalam kelompok "pasukan perut buncit" yang dimotori oleh wahyu juga temen kantor. aaahh kenapa semua ini terjadi?

kata dewi, itu karena di usia 30-an metabolisme sudah menurun, kemampuan mencerna sudah tak sehebat mereka dibawah usia 30-an. ah mungkin itu juga menjawab kondisi perempuan perempuan di garis ibuku yang melebar di usia 30. mamah enung tercinta besar seperti paus kalau sedang tidurtiduran di depan tivi, atau mamiku tercinta yang suka pamer begini "segini mah ga gendut, mamikan sudah punya anak 3 hehehe"

whaaattt.... aku gendut mam sebelum sempat melahirkan anak. aku gendut sebelum merasakan pernikahan. aku gendut :-( dan sekarang tiga ruang lemari sudah penuh dengan baju tak terpakai, semua sempit. terpaksa mengeluarkan uang untuk baju yang lebih besar. dari tiga jeans, hanya 1 yang masih nyaman kupakai. aah berat sekali beban hidupku, seberat bobot tubuhku.

no, jangan suruh aku untuk nge-gym, i dont even have "me time". ga akan sempet. terpaksa mengurangi makanan yang masuk, meski maag perih melilit. akupuntur sempet terlintas di kepala, hypnoterapi pun diajurkan temen. sial tak ada yang benarbenar murah untuk kurus.

"hey sayang, i love you for what you are. you are remind sexy to me," aaahhh zaw as long as you love me deh ah.. termasuk mencintai perut gendutku :-)

dulu, sekarang mungkin tahun depan

taman suropatinya sudah berubah. tapi kenangan di bangku taman pertama dari jalan raya diponegoro tepat dibawah kandang burung dara, tetap sama. berganti pasangan duduk disitu, berbagi cerita, berbagi mimpi sama seperti aku juli 2005. dan aku ikut tersenyum setiap kali menengok pasangan lain bercanda disitu. nita was there :-)

lewat tiga tahun, kita berbagi foto lewat facebook. berpesan dalam diam. aku tercekat ketika melihatmu memeluk dia. selesai kita selesai mimpi, selesai cita, tapi tak kunjung selesai cinta.

lewat lima tahun, aku bersamanya. tak pernah sama dan tak mungkin serupa. dia bukan kamu. dia dengan ceritanya sendiri. tapi kenapa tak pernah bisa sepenuh hati aku menerimanya. dia mungkin membaca itu. cinta itu tak pernah sama. dan aku masih menyimpan selapis kenangan tentangmu, berlapis mimpi entah besok atau kapan hari kita mash bisa bertemu.

seperti unfinished business denganmu, seperti jebakan masa lalu.. sampai kapan?