Monday, September 20, 2010

senin pagi

Tak akan sia sia waktu mencintaimu, begitu kata gabriel marquez di novel cinta sepanjang derita kolera.
Tentang cinta florentino ariza kepada fermina daza. Dan aku bukan florentino. Siasia sudah kurasa mencintaimu.
Sia sia waktu, tenaga dan perasaan ketika kuterjaga dan sadar aku sedang berdansa sendiri tanpamu.
Cintamu sebatas kata. Cinta buatku adalah rasa yang mesti dijaga. Dan aku sudah lelah menjaganya untukmu.
Aku cinta kamu. Tapi kurasa saatnya bahagia.

Senin ini mulai sendiri lagi. Dari sekian hari yang pernah kita bagi. Tak apa toh hidup belum selesai, mimpi tak henti dan cinta.. Pasti datang lagi.
Aku masih melihat mentari diantara rintik hujan. Rasa ini akan terhenti jika tiba waktunya. Dia punya massa maka dia berawal dan berakhir.
Pagi ini cinta masih punyamu tapi tak besok.. Kurasa.

Aku tak menghukummu karena cinta membebaskan. Aku dan kamu berhak bahagia.

Tuesday, September 14, 2010

12 jam dalam gelap

Dear Pak Dahlan Iskan

Nomor pengaduan saya ke 123 adalah 2626 silakan dikonfirmasi. Saya salut pada layanan konsumen pln di 123 yang sigap melayani pertanyaan saya beruntun sejak sore pada 13 September 2010 gara-gara listrik di Bukit Cinere, Kecamatan Limo mati sejak jam 4 sore dan baru menyala kembali pukul 03.30 dinihari.

Pak Dahlan yang semoga baik.

Saya adalah pelanggan yang baik karena tak nyolong listrik dan membayar tepat waktu. Sekali tempo pernah agak telat beberapa hari, lalu muncul petugas mengancam akan menyegel meteran kami. Karena saya tahu persis bagaimana butuhnya akan listrik, hari itu diancam hari itu dibayar pak.

Maka wajar kalau saya menuntut hak saya akan pelayanan listrik yang baik sesuai harga yang kami bayar.

12 jam dalam gelap pak. Hmm buat saya berpikir adakah negara lain yang lebih sial dari Indonesia yang terus terusan byarpet begini? Adakah warga kota lain di dunia yang sesial saya harus menghadapi kegelapan selama 12 jam begini?
Kawan saya bilang kalau mati lampunya malam tak banyak kerugian? Salah euy. Mari saya jabarkan kerugian pribadi saya selama 12 jam dalam gelap.

1. Nasi yang baru dimasak jam 3 jadi basi malam tadi. Begitu juga dengan nasi tim makanan ponakan saya Zi yang baru usia 25 bulan

2. Aktivitas kerja malam saya terganggu. Karena laptop abis batere dipakai berdua dengan handphone.

3. Tak ada tivi yang saya tonton berita dan hiburannya. Meski bukan pecinta kotak kuntilanak itu, saya senang menguji kewarasan dengan menyela siaran televise kita.

4. Saya tak bisa tidur karena nyamuk rianggembira menggigit sana sini padahal obat nyamuk sudah disemprot berkalikali. Pun tak bisa tidur karena panas, kipas angin mati. Tak cuma saya yang melek sepanjang malam, pun ibu dan ponakan saya Zi.

Tak usah diukur dengan uang pak. Kehilangan waktu tidur adalah bencana! Saya tak bisa konsentrasi kerja karena badan meriang dan kepala pening karena begadang. Saya belum cek akibat gigitan nyamuk loh pak. Semoga bukan nyamuk berbahaya.

Saya tak habis pikir kenapa PLN bisa membiarkan listrik mati 12 jam? Kenapa tak sigap memperbaiki kerusakan tegangan menangah 20 apa gitu, kwh kalau ga salah? Apa karena petugas masih libur lebaran, lah peduli setan bagi kami. Harusnya system pengaman tetap berjalan.

Dearest pak dahlan iskan. Kalau masalahnya adalah beban berlebih atau bbmnya kurang, sudahlah menyerah pada tuntutan alam, beralih pada energy alternative. Pakai saja tenaga surya, angin, gas bumi, air asal bukan nuklir.

Maaf loh pak dahlan iskan yang semoga baik. Saya sedang menabung untuk beli panel surya. Dalam tiga tahun kedepan saya putus hubungan dengan PLN semoga!

Monday, September 13, 2010

shit happens

Saya lupa mulai kapan saya benarbenar berubah menghadapi setiap masalah dengan santai dan tenang. Biasanya saya adalah orang yang cengeng dan dramatis-a friend called me a drama queen-.
Cengengnya masih, menangis sejadijadinya ketika sendirian di kamar kos, tapi ya itu cuma semalaman saja. Besok paginya muka sembab, mata bengkak tapi hati saya lega dan tenang. Lalu saya bicara pada diri sendiri "oh well shit happens and life continues"

Sepanjang 2010 shit happened many times. I mean really.. A lot.. Tapi mungkin saya terlalu sibuk untuk mikirin satu masalah berlarut-larut. Karena ada banyak hal lain yang juga saya harus pikirkan dan selesaikan.
Being a drama queen won't work for me anymore ;). Saya rasa saya berubah jadi orang yang lebih realistis menjalani hidup ini.

Bahkan ketika saya dianggap "hitler" karena disangka otoriter dan tambeng, saya cuma senyum. Ah hebat sekali saya ;)
Ketika saya digunjing dibelakang, ditusuk dari belakang, dimusuhi banyak orang disekitar, saya cuma bilang "anda salah target, saya terlalu kecil untuk disingkirkan."
Don't waste your time to hate me dear ;).

I'm not taking those problems too much karena ini cuma konsekuensi pekerjaan.

saya harus bilang ini hebat atau sial yah, sikap ini berimbas pada urusan cinta. Ketika dalam dua bulan ada dua orang yang datang dan pergi, saya tak terlalu peduli. Sakitnya cuma sehari, then we turn to be best pals ;).
Atau ketika masalah muncul lagi diantara saya dan z, saya yang biasanya lari dan z mengejar itu tak lagi terjadi. Saya nyaris tak peduli dan tak lagi lari. Somehow saya percaya bahwa cinta akan menemukan jalannya sendiri.
Kalau cinta.. Kalau bukan yaa pasrahkan saja, sekali lagi shit happens. Toh jodoh Tuhan yang atur :)

Ramy yang mengenalkan saya pada dua kata itu 'shit happens' 2005 lalu ketika kami terpaksa berpisah karena waktu dan tempat. "But then u have to face everything realisticaly. Shit happens and smile.. We just have to move on"

Sunday, September 05, 2010

typhus cinta

Seperti dewi bilang, cinta kita mirip sakit typhus, bentar adem ayem, bentar panas, bentar akur tak terpisahkan, bentar bubar.
Sayangnya aku cinta pada sang virus, iya kamu, siapa lagi. Virus tak butuh dokter untuk menghilang, tak perlu dilawan antibiotik.
Biarkan saja virus ini menempel terus di tubuhku. Panas dan dinginnya mewarnai kita.

Dan kamu tahu persis biang keladi kita panas adalah aku ;).. Cinta ini membakar cemburuku, pada kerjamu pada temanmu, pada negaramu,pada semua yang mendapat perhatianmu.
Dan kamu cuma tersenyum lalu bilang 'I'm sorry'. Lalu cenderung lupa pada marahku. Lalu aku menyerah kembali pada kata rekonsiliasimu.

Kamu virus, dan aku menikmati panasnya.

Saturday, September 04, 2010

23:23 sendiri

Kesempatan itu kamu punya sayang. Meluang waktu sekejap untuk sekedar bertanya,'hai apa kabarmu hari ini? Sakitmu mendingam?'
Sayang, itu tak kamu lakukan. Terlambat mengeluh sekarang setelah 9 bulan, untung belum nambah 10 hari *loh*.
Aku menangis disusupan bantal hingga basah. Mataku perih dan bengkak. Tapi kenapa hati ini tetap tenang?m
Atau bahkan hatiku sendiri sudah tak peduli pada kesendirian dan kesepianku tanpamu sayang. Atau hati tetap percaya padamu,
Pada waktu yang satu hari membawamu kembali. Pada hatimu yang tak kemanamana kecuali mencintaku. Pada kenyataan kamu pernah menantiku 3 tahun sementara baru sebulan tak jumpa aku blingsatan.
Bahkan hatiku berkhianat pada mata dan otakku.

Aku marah tapi itu tak mengikis rasa. Aku kecewa tapi masih menyimpan asa. Selama cuma bersaing dengan pekerjaan yang kamu kawini dan suu kyi yang jadi belahan jiwamu separuh.
04:28 aku memberi kita kesempatan lagi. Cinta akan menemukan jalannya. Cuma hati sendiri yang perlu diikuti meski logika memaksa tidak.
Sebut saja aku bodoh tapi kita pernah pergi terpisah dan selalu kembali.