Thursday, February 17, 2011

Kedai Buku Waktu

Harusnya kedai buku ini dinamakan “museum hati” karena semua ornament dalam ruangan ini mewakili perjalanan si pemiliknya yaitu aku. Siapa aku? Bukan siapa siapa, yang kalau kamu google namaku pun meski muncul tapi tak akan ada dijajaran informasi selebritas apalagi pejabat public. Aku cuma perempuan biasa yang mencoba menghentikan waktu dalam sebuah bangunan seluas 21 meter persegi.

Yang paling kutakuti dalam hidup adalah lupa. Sebelum waktu dan usia membuatku lupa, aku menahannya di ruangan ini bersama dengan ratusan buku, belasan buah tangan oleholeh dari mereka yang pernah singgah di hati, belum lagi puluhan puisi cinta yang menclok bak majalah dinding masa SMP. Foto-foto yang menempel di dinding ruangan bukan foto selebritas tapi mereka adalah sahabat, keluarga dan bekas pencuri hati. Cinta… inilah tema yang sebenarnya dari Kedai Buku Waktu milikku.

Tapi waktu yang kusimpan berawal dari 2000-an ketika aku mulai mengenal cinta. Terlambat kamu bisa bilang begitu, terserah saja atau kamu malah boleh marah karena mungkin waktumu tak ada di ruangan ini. Yang aku inginkan adalah setiap mereka yang datang melintas di kepala mereka, “gue juga pernah begitu dan begini” atau “I was there”. Resikonya ada dua, ketika kisah tak lagi sama, pelangganku tak akan kembali atau mereka akan selalu kemari karena merasakan hal yang sama denganku, waktu mereka dimulai dan berhenti di 2000-an. Mereka akan datang untuk mengenang, mereka datang karena takut lupa.

Masih ingat dulu kala kita suka sekali meninggalkan jejak pada tembok atau batang pohon? Aku siapkan dua batang pohon sawo kecik persis di gerbang kedai yang kututup dengan kain coklat dan tinta emas atau perak. Kamu bisa menuliskan kesanmu di sana atau malah menuliskan puisi yang mungkin tak sempat kamu sampaikan padanya. Jangan lupa beri tanggal, supaya aku dan kamu tak lupa.

Aku bukan siapasiapa, tapi aku bisa jadi siapapun karena barangkali kehidupan ini memang tak pernah kemana-mana, cerita kita bisa sangat seragam, sejarah yang berulang.

Aku membuat kedai buku waktu seperti sebuah puzzle kehidupan. Kalau kamu punya cukup waktu untuk menengok ke setiap penanda yang kutaruh pada dinding ruangan bahkan di daftar menu, kamu akan menemukan aku seutuhnya. Barangkali kamu ada disana, ibu atau ayahmu atau tante dan om mu, barangkali mereka pernah terikat dalam kehidupanku di suatu waktu.

Disini yang kusajikan adalah novel koleksi pribadi mulai dari kisah romantisme, perjuangan perang salib atau petualangan dunia khayal seperti Harry Potter dan kisah Robert Langdon dalam karyakarya Dan Brown. Klasik kamu sebut saja begitu, lagi-lagi semua ini buku yang mewakili era-ku, seleraku yang tak mungkin kupaksakan agar kamu suka.

Seperti kubilang tadi, aku menghentikan waktu dalam banyak ornament termasuk menu. Mari kutunjukkan.

The Coffee Man :
• Cappuccino
• Vietnamese
• Espresso
• Kopi Tubruk

The Choco Man :
• Hot Chocolate Natural
• Hot Chocolate Mint
• Ice Chocolate

The Tea Man :
• Oolong tea
• Green Tea
• Peppermint Tea
• Jasmin Tea
• Teh Poci / teh tubruk
*GingerAle

The Beer Man :
• Anker Beer
• Haineken

Apa kamu sudah menemukan maksud dari penamaan menu tadi?
Tepat sekali nama itu mewakili mereka yang pernah hadir dalam hidupku, cukup kuwakilkan dalam empat jenis minuman yang mereka suka. Semua itu yang pernah kunikmati bersama mereka.

Dulu sekali aku pernah duduk dengannya di sebuah cafĂ© kecil di Kaliurang 5, inilah tempat yang selalu kukunjungi saban kali mampir ke Yogyakarta. “Kalau kamu suka tempat ini, suatu saat aku akan membuatkannya untukmu. Eh atau kita beli saja tempat ini. Tunggu aku kaya yah.” Katanya sambil menggenggam erat tanganku.
Aku sudah menahan kenangan itu dalam Kedai Buku Waktu tanpamu… inilah Museum Hati-ku sebenarnya.
**
Februari - @nroshita

Wednesday, February 16, 2011

cicak -sahabat baru

lupa kapan awalnya gw menemukan jejak cicak di kamar kosan. setelah radio mati, gw memang jadi sering memerhatikan tiap sudut kamar. sewaktu membenahi kasur, gw menemukan beberapa telor cicak yang sudah menetas. sewaktu membersihkan meja gw juga menemukan jejak kotoran cicak. lain waktu gw menemukan bungkus abon bolong, langsung gw buang. lalu menemukan kentang gw bolong separuh...

aw... dia nakal.

gw ga pernah bertemu langsung dengannya. sampai suatu hari, gw pulang membawa box besar yang disiapkan untuk menaruh semua bahan makanan dan bumbu. box nya dari plastik tebal dan tertutup rapat.. "rasakan! kamu ga akan bisa menguntil makananku"

terjaga dari tidur siang, gw dengar suara klatak kletuk pelan dari arah box. seperti marah, si cicak menunjukkan wujudnya. dia menjedotkan kepalanya di box itu... dia marah!

gw ngikik sejadijadinya... rasakan!

sudah seminggu ini, saban kali gw selesai masak si cicak sudah berani melongok. barangkali dia berharap gw bakal menyisakan sedikit makanan untuknya. dia sudah tak takut sama gw sementara gw ga secuil pun punya niatan mengusirnya dari kamar itu.

somehow gw merasa ditemani oleh bunyinya di malam hari. gw cuma senyum tiap kali si cicak melongokkan kepala dari balik meja makan.

tapi pagi ini gw ngijak cicak di depan pintu luar kos... bukan bukan gw yang bikin dia mati, dia sudah mati sebelum gw menginjaknya... dan gw berharap dia bukan cicak sahabat baru gw di kamar *hiks*

Friday, February 11, 2011

Yogya Trip 2011

jumat seminggu lalu gw akhirnya sampe di yogyakarta setelah pantat sakit dan kaki kram di bus lorena yang melaju 14 jam dan 2 kali berhenti. untungnya sebelah gw cowo ganteng tapi medok. sebelum berangkat dari terminal rawamangun, gw sempet berdoa, "ya tuhan ini bakal perjalanan panjang, pls pls semoga sebelah gw ada cowo ganteng dan wangi, biar perjalanan ini ga jadi buruk." tarrraa... doa terkabul, dia ganteng meski kami bahkan ga bertukar nama.

sesuai petunjuk cowo ganteng itu, gw turun di jombor bareng dia. naik taksi 30 ribu sampai di cikditiro depan rs.yap tempat oddy menginap di lekker je cafe and mentang hotel. beneran ga sempat tiduran lagi. begitu nyampe leyeh 10 menit, mandi dan langsung berangkat menuju pantai kukup gunung kidul.

how to get kukup beach?

dari jl malioboro kami naik bus jalur 4 ongkos Rp 4.000 (berdua) sampai di perempatan sebelum terminal giwangan kami turun, naik lagi bus kecil menuju wonosari dengan ongkos Rp 10.000 (berdua). janjinya sampai pantai baron, pembohong. ditengah jalan si supir memaksa kami sewa bus itu untuk sampai ke baron dengan harga 100 ribu. untung si oddy yang pelit eh penuh perhitungan itu menolak mentah mentah.

di terminal wonosari, kami ganti lagi naik omprengan dengan harga 20 ribu (berdua) dan bertemu dengan orang baik hati bernama pak riyadi, yang tinggal di kukup. supirnya mau mengantar kami sampai ke kukup persis.

jreng... pantainya bagus banget, banget.. pasirnya putih dan ga banyak pengunjung. waktu kami sampai disana hanya ada sekitar 40 orang. udara bagus waktu itu. akhirnya kami berencana menginap untuk dua malam.

penginapan kukup beach nirwana inn harga 50 ribu permalam pake kipas angin dan bangunan menempel di dinding batu karst, keren ga tuh. suara ombak sedaaap tenan.
makan malam di restauran pak riyadi dengan menu ikan jambal basah bakar segede bagong dengan harga 30 ribu saja.

hari kedua di kukup, cuaca buruk. hujan sedari pagi. gagal rencana kami untuk leyehleyeh di pantai hari itu. akhirnya memilih kembali ke yogya daripada mesti menghabiskan liburan di kamar.

sempat mengabadikan pantai kukup saat hujan deras. hasilnya misteri..



dari sisi kanan :



dan ini adalah tempat memantau di ujung pantai. dari sinilah pemandangan paling keren bisa didapat dari pantai dan sekitar kukup



kembali ke yogyakarta kembali ke lekker je dengan harga kamar variasi dari 65 - 165 ribu dengan kamar mandi di luar. kamar ini ada di belakang kafe lekker je itu, begini suasana dalamnya. ini adalah kafe rock and roll, sumpek!



garagara hujan, yang bisa kami lakukan adalah pergi dari kafe ke kafe.. dan pastinya gw mengunjungi kafe kesayangan gw di kaliurang "the break coffee and book" inilah inspirasi gw :



kafe penuh buku dan musik jazz, lengkap hidup gw hahaha

sabtu, kami menuju prambanan pakai trans yogya. sebelumnya taksi menawarkan 70 ribu sampai prambanan, tapi naik trans yogya hanya habis 12 ribu :-). dari cikditiro kami naik IB sampai bandara adisucipto, pindah ke IA sampai prambanan. tapi sebaliknya, kami naik IA sampai gereja bestheda lalu 2A sampai cikditiro. semua cuma 12 ribu loh.



nah karena minggu lalu adalah long weekend, tentu saja gw dan oddy ga mudah dapat tiket pulang. akhirnya kami pulang sabtu 5 februari naik senja utama malam dengan harga 150 ribu each. berangkat 18.30 sampai jatinegara 03.30 esok pagi.

di jalan, ketika kereta sedang melaju sangat kencang tibatiba kaca di sebelah oddy bunyi kencang sekali. ada batu yang dilempar dari luar kereta! semua orang panik kecuali dia. kaca sebelah dia retak. dan semua orang langsung menutup kaca atas dan gorden lalu sunyi.. oddy tetap menghabiskan steaknya dengan tenang... gw tidak.

bisa keliatan retaknya ga?



03.30, kami berpisah di stasiun jatinegara.. perlu gw nyanyiin ga? xixii.. oddy kembali ke kemang, gw ... utan kayu tidur panjang sampai separuh siang. liburan panjang, murah, melelahkan, penuh kejutan dan menyenangkan. I always love Yogyakarta... and hardly wait to get back there again as an impulsive traveller.

Wednesday, February 02, 2011

12 jam di jalanan

anak jalanan salah satu literatur mendefinisikannya adalah mereka yang menghabiskan 4-6 jam di jalanan saban hari. kecuali saban harinya itu, gw bakal menghabiskan 12 jam di dalam bus menuju yogyakarta.

perjuangan mendapatkan tiket ke yogyakarta benarbenar melelahkan. setelah gagal di pagi hari di stasiun jatinegara, jam 1 siang gw ke gambir. berbekal informasi dari budi, gw coba ulik kemungkinan dapat tiket jatah para pejabat kereta api. "biasanya dijual setengah harga tuh nit, 50 ribuan deh." huee berbinar mata gw, senangnya kalau beneran dapat itu.

setelah mengantri 10 menit di loket selatan dan ga ada tiket sisa, di depan loket gw pake pasword itu, "tiket 1c-d ada?" eh si mbak berubah air muka dan langsung nyuruh gw ke loket utara. set dah, ga deket itu! antrian di loket utara lebih panjang, hasilnya tetep NIHIL.

nyaris putus asa beneran. kalau ga dapat tiket malam ini, masa harus naik pesawat besok pagi, hadeuh malas amat.

di depan gerbang stasiun tukang ojek berebutan gw tuh, ga penting ge er ya kan. 40 ribuan ke rawamangun, enak aja, pan modalnya ga cukup. tawar menawar 25 ribu hajar. berangkat gw sama abang ojek ke terminal rawamangun, my last hope!

ini dia hasilnya :



Lorena executive class bangku 7B cuma 1 bangku di depan toilet :-( berangkat jam 6 malam sampai insyaallah jam 6 pagi besok. 12 jam!

sebelum mati gaya, mari siapkan mp3 player, buku dan senter baca, hp fully charged dan pisau lipat incase ada yang jahil :-P

maka bismillah saja!

an impulsive traveler

ga pernah jalanjalan sesuai rencana. perjalanan terlama direncanakan sebulan sebelum berangkat, selebihnya ya seketika. malam tadi sudah hampir terlelap ketika odysseus telepon, "jadi ke yogya kan? aku tunggu yah,tenang aja penginapan dan tiket pulang aku yang tanggung."

jreng jreng, jam 12 malam gedebak gedebuk packing!

sepanjang setengah hari ini panik cari cara ke yogya, yang jelas ga mau naik pesawat karena pasti mahal dan juga bukan eksekutif kereta karena harganya beda tipis sama pesawat.

pagi sudah sampai ke stasiun jatinegara. "kereta ac ekonomi bogowonto masih ada tiket?". "buat kapan?", "hari ini pak" sambil gw cengarcengir. lah si bapak malah nahan ketawa, "bogowonto berangkat jam 9 pagi neng."

gubrak..

lalu bergeser ke antrian loket nomor 6 untuk pemesanan tiket bisnis dan eksekutif, panjangnya sudah 5 meteran tuh. iseng tengok ke papan pengumuman, "Tiket berikut ke sudah habis per 2 februari", mata gw menyisir, jrit, semua yang gw incar HABIS.

"etta, tolong cariin tiket pesawat yah. cariin yang paalliiing murah." itu telepon terakhir yang bisa gw lakukan sebelum pulsa habis. halah.

begitu sampai ke kantor, tiket pesawat di hari ini antara 367 - 580 ribu. *tepok jidat* budget gw untuk perjalanan kali ini adalah 300 ribu mentok! masa tiketnya melebihi batas akhir budget gw.

sampai 12.30 ini gw masih belum tau naik apa ke yogya. pasti sampe lah nanti, somehow hahaha... kemungkinan paling besar adalah naik bus dari rawamangun atau pulogadung yang katanya akan memakan waktu 12 jam... yuks mari... mati gaya dah gw :-P

beginilah nasib impulsive traveler, setiap detik adalah kejutan.