Aku tak lagi tidur berbaring di sisi. Kamu tahu kenapa? Karena posisi itu mengingatkan aku pada adamu di belakangku. Dekapan hangatmu sampai pagi menyapa. Setiap kali terbangun ada kamu di sampingku, masih mendekapku rapat.
Aku masih bisa merasakan napas beratmu, hidungmu yang merapat di tengkukku. Napas yang hangat. Tangan kekarmu masih merangkul pinggangku, kakimu menahan kakiku sampai kram. Bau pagi yang menggiurkan, senyummu yang mengajakku mengulum bibirmu lembut. Begitu cara kita menikmati pagi.
Aku tak lagi tidur berbaring di sisi. Karena selalu membawa airmata rindu yang tertahan. Semua perkara biasa yang kini tiada. Aku harus belajar lagi tertidur di sisi tanpamu.