Tuesday, December 13, 2005

Goodbye My Lover

James Blunt - Goodbye My Lover

Did I disappoint you or let you down?
Should I be feeling guilty or let the judges frown?
'Cause I saw the end before we'd begun,
Yes I saw you were blinded and I knew I had won.
So I took what's mine by eternal right.
Took your soul out into the night.
It may be over but it won't stop there,
I am here for you if you'd only care.
You touched my heart you touched my soul.
You changed my life and all my goals.
And love is blind and that I knew when,
My heart was blinded by you.
I've kissed your lips and held your head.
Shared your dreams and shared your bed.
I know you well, I know your smell.
I've been addicted to you.

Goodbye my lover.
Goodbye my friend.
You have been the one.
You have been the one for me.

I am a dreamer but when I wake,
You can't break my spirit - it's my dreams you take.
And as you move on, remember me,
Remember us and all we used to be
I've seen you cry, I've seen you smile.
I've watched you sleeping for a while.
I'd be the father of your child.
I'd spend a lifetime with you.
I know your fears and you know mine.
We've had our doubts but now we're fine,
And I love you, I swear that's true.
I cannot live without you.

Goodbye my lover.
Goodbye my friend.
You have been the one.
You have been the one for me.

And I still hold your hand in mine.
In mine when I'm asleep.
And I will bear my soul in time,
When I'm kneeling at your feet.
Goodbye my lover.
Goodbye my friend.
You have been the one.
You have been the one for me.
I'm so hollow, baby, I'm so hollow.
I'm so, I'm so, I'm so hollow.

Sunday, December 11, 2005

Mengenangmu

Di kumpulan lagu Radiohead, "Blackstar",
Di lagu Blur,"boys and girls",
Di film Malena dan life is beautiful,
Di tenda-tenda kafe di Taman Ismail Marzuki.
Kamu...pernah disana.

Dibayang tubuhmu yang kurus dengan tinggi 189cm, aku yang selalu bisa sembunyi dibawah ketiakmu.
Di rambutmu yang kribo dan menyesatkan jariku saat mengelusnya.
Di hidungmu yang besar dan jangkung..huhu tak pernah sulit menciumku yang berhidung pesek.
Aku afal semua lekuk tubuhmu, bibirmu dan binar matamu yang coklat.
Sekali saja tenggelamkanku kembali dalam hangatmu.
Sekali dan untuk selamanya dikenang,
cuma untuk dikenang.

Saturday, November 05, 2005

Mimpi Lagi

Maaf ada yang tak bisa gue tulis kali ini. Biasanya cuma sakit hati yang bisa membuat gue rajin curhat. Itu mestinya berarti gue belakangan sedang senang. Tapi ga juga. Entah lah...

Gue aja ga bisa nebak apa yang sebenernya gue rasa saat ini. Sedih? Senang? bingung jika lo harus mengkategorikan perasaan dalam dua jenis itu. karena sebenarnya perasaan itu selalu bercampur. bingungkan? sama.. ah entahlah, gue membuat pusing diri sendiri..

Tapi barangkali itulah gue. Semuanya jadi gamang. Barangkali gue cuma bisa jadi pemimpi. Mau bahagia aja, susahnya minta ampun. Mau ngerasain jatuh cinta, cuma dikasih waktu sebentar. well bukannya tidak bersyukur, tapi kenapa sih gue ga pernah bisa merasakan hal itu selamanya? seperti gue bilang tadi, hidup gue cuma mimpi, waktunya 1x24 jam, besok terbangun selalu untuk menjalani mimpi baru. sebulan sebelum ketemu Ramy, gue pengen punya pacar yang fisiknya begitu. ternyata Ramy pun cuma bisa gue pegang seumur mimpi.. setelah itu hilang. Sampai sekarang gue masih mengejar agar mimpi itu tak hilang, Ramy yang gue ingin selalu nyata.. tapi... entahlah. Mungkin kamu, seperti juga cinta kita, cuma mimpi. Jarak dan waktu ga pernah berpihak sama gue seperti cinta yang cuma singgah sesaat. Buat membuka hati pada sebuah hubungan baru, itu butuh waktu tiga tahun, setelah itu.. entahlah, barangkali yang salah adalah gue.

Gue cape bermimpi seperti gue cape berusaha membuatnya nyata. Aneh rasanya mendengar diri sendiri putus asa. Kata orang dokter memang ga bisa menyembuhkan sakitnya sendiri hehehe...

Sudah lah. semoga saja perasaan gamang ini juga cuma mimpi. Bangunkan gue besok pagi di sisi mu ya Ram, cuma itu yang bisa buat gue tersenyum lagi. Andai bukan mimpi..

Friday, October 21, 2005

Perawan

Tiap kali kumpul sama gank cewe, ini adalah diskusi panjang, tentang ke perawanan perempuan. seorang teman yang hendak menikah dalam pengurusan tetek bengek surat nikah salah satunya menghadapi pertanyaan tertulis begini

Untuk perempuan : pilihanya; Perawan menurut pengakuannya...

Diskriminatif banget sih.. bahkan negara mau ikut campur dalam keperawanan seorang perempuan.

itu baru satu contoh. berikutnya satu teman, merasa diri sudah tak suci, sampah masyarakat, tak akan ada laki-laki "baik-baik" yang mau sama perempuan yang sudah ga perawan..

Perempuan, bahkan tak pernah punya hak atas vagina-nya sendiri. selaput dara yang tipis itu menjadi penentuan harga diri, kehormatan dan akhirat perempuan. Vagina perempuan menjadi urusan orang tua, tetangga, masyarakat luas, bahkan negara dan agama. Harga diri perempuan tak lagi dinilai dari personaliti dia, kepandaian, pribadi, tapi turun kebawah ke urusan selangkangan perempuan dan jatuh di selaput tipis itu... rendah banget. Di mata laki-laki, cinta itu cuma sebatas urusan perawan atau tidak, pernikahan suci kalau malam pertama itu perempuan mengeluarkan darah.. picik..bayangkan berapa banyak sperma yang dia tebar di banyak vagina perempuan lain?
siapa yang sebenarnya menentukan kesucian? siapa yang menentukan harga diri?

Perempuan, yang menentukan harga dirimu adalah dirimu sendiri. vagina mu adalah milikmu, nikmatilah. Setiap orang berhak melakukan apa yang dia mau asal itu dipikirkan dengan matang-terlepas dari urusan tetek bengek masyarakat, dirimu adalah milikmu. Harga dirimu ga hilang hanya karena selaput daramu terkoyak.
dan negara, please deh, ada banyak urusan dari sekedar mengurusi keperawanan perempuan...

kemarin mulut jail seorang teman bertanya pada gue ; siapa yang bisa menjamin kalau lo juga masih perawan?
Ya ampyun... cuma gue dan TUHAN yang tau...

pertanyaan konyol atas dasar kebersamaan gue dengan laki-laki asing.. yang katanya anu-nya gede dan stigma buruk bahwa kami pasti akan melakukan seks bebas..

GOBLOK!!!

bahwa cinta tak mengenal bangsa dan warna kulit dan demikian juga seks..
bahwa dia bisa jadi lebih tau bagaimana menghormati perempuan secara pribadi, ketimbang kalian yang mengaku pribumi.
Pribumi pun tak berarti bermartabat..

Jangan masuki urusan pribadi perempuan dan keperawanannya..

Thursday, September 29, 2005

Saat..

Senyumku tak pernah semanis saat bersamamu,
wajahku tak pernah bersinar selain bersamamu,
tawaku tak pernah seriang bila tak bersamamu,
jadi semua yang indah tentang ku ada saat kamu disini,
bersama meniti hari.

terpikir menyudahi semuanya,
bila cuma kenangan yang akan tersisa,
tapi kenapa menepis cinta bila rasa itu masih ada,
jadi biarkan saja sampai saatnya jumpa di lain masa.

Cinta akan temukan jalannya, bila masih ada rasa diantara kita.

to my ramy... semoga rasa itu tak padam ditengah jalan.

Friday, September 09, 2005

Stay in My Heart Forever

I cried on your arms last night, when you said that you love me.
I cried when I said I'll miss you a lot.
If you ever notice, I cried for you.

I never want this to be end,
and you were there looking at me without saying any word,
trully love, I know you really don't want to leave me.

If the best way to forget is run away, then run
but the memories will remain for you and me
till we meet again, somewhere somehow someday,
please note, you always have a place in my heart.

Friday, August 26, 2005

Menghitung Hari

Dia ga akan mengerti apa yang kutulis kali ini.
Barang kali dia juga ga akan mengerti bahwa tak ada yang mudah dari sebuah kisah yang singkat. Teramat singkat, 48 hari setelah itu semuanya selesai.

Semua kisah, tawa dan ketenangan dan damai itu akan pergi bersamanya.
semua akan jadi kenangan.
Ga, ga akan mudah melepasnya. setiap detik bersamanya akan jadi semua kenangan terindah dalam hidupku.
Barangkali dia ga akan mengerti bahwa semua bukan hal yang sederhana, cinta itu sudah tumbuh dalam.
Meski tahu semua akan berakhir begitu cepat, tak pernah ingin rasanya berucap selamat tinggal. Bisakah kita anggap ini sebagai semua perpisahan sesaat sampai satu waktu dan di lain tempat kita bertemu.
Ga, ga ingin membuat rasa ini terlampau jauh, it just happenned.
Mungkin ini akan jadi akhir dari kisah cintaku, tak akan ada selanjutnya.
Karena yang ada cuma kamu, cinta kita dan kenangan itu.

Ketika hanya ada 48 hari berbagi, kamu takkan terganti.

Monday, August 15, 2005

My Dream

To have love to the one who loved me for real,
To enjoying love without fear of losing,
To feel comfort anytime we close, talk, touch, hold and kiss
To have you....

You, the gift from above
The gift that soon will be taken away from me,
The gift that would not last for long,
The best gift that I ever had..

So soon, so little time so much things I want to share
Let the love decide,
Let the God intervier,
Till time makes us one.

Yes, I do love you that much,
Just don't ask why,
all I know love is not meant for me
even you, tough I love you so...

You making good bye is the hardest thing to say...

(maaf jika bahasa Inggrisnya buntut, karena ini hanya untuknya my gift, my best, my blessing)

Wednesday, July 27, 2005

The Gift

The Gift
The Best
The Blessing
The Dream Come True

God, Love him so..

Saturday, July 16, 2005

Lewat 10 Malam

Aku pernah bilang lewat 10 malam, mata ini sulit terpejam.
Bila disatu waktu aku membenci hariku, maka malam begitu riang kusambut untuk akhiri hari.
Tapi bila di satu hari kutemukan bahagia, maka akan kubiarkan mataku terbuka karena tak ingin sedikitpun malam berlalu.

Maka sudah dua malam, lewat 10 malam, aku tak juga terpejam.
Tak ingin sedikit lewat waktu tanpa mengkhayalmu, menatapmu semu senyum dan tawa riangmu. Semu merah pipiku karenamu.

Aku takut tidur, takut hari berlalu dan kamu tak hadir dalam mimpiku.
Ketika kamu bilang tidurlah yang nyenyak, itu cuma ada bila kamu pastikan hadirmu, esok hari.Will you?

Lewat 10 malam, mata tak juga terpejam.
Untuk malam ini, biarkan gelapnya tenggelamkan angan, khayal bila cuma itu yang kubisa.
Memandang senyum, mendengar tawa, menatap mata, bicara kata semoga semua bermakna,
terkesan tertaut tertinggal di satu sisi keping hati.
Biarkan satu hari menghias mimpi dan hati. Andai masih ku diberi hadirmu dilain hari.

Thursday, June 30, 2005

Cuma Kamu

Pernahkah kamu menengok kebelakang dan sadar bahwa pernah ada yang terbaik singgah di hidupmu? Bagiku, itu adalah kamu. Cuma kamu.

Tahukah kamu mencinta berarti menerima semua hal yang buruk darinya?
Bagiku, itu cuma kejadian sama kamu.

Pernahkah kamu merasa mencintanya adalah sebuah kesalahan tapi tak pernah kuasa kamu menahannya? Bagiku, itu kamu, my favorite mistake. Tak pernah ada sesal mencintaimu.

Mencintaimu adalah hidup, senyum, bernyanyi, tertawa, ceria.
Bring me so much joy, the meaning of life itself.

Tanpa harap karena menyakitkan. Tak pernah bisa bilang "Aku cinta Kamu"
Karena selamanya Kamu tak akan pernah jadi milikku.

Thursday, June 23, 2005

Aku Ingin

Kembalikan papi dalam kehidupan nyata,
agar aku tak separuh nyawa jalani hidup, terlindungi dari semua hal buruk dan kejam
agar aku tak bimbang melangkah,
agar bisa menangis dipundaknya, rebahkan segala lelah.

Putar waktu dan menuruti keinginannya bila itu bisa membuatnya bahagia dan bangga,
berhenti menentangnya jika itu bisa membuatnya bertahan hidup,

Berhenti mengkhayalkan sesuatu yang tak mungkin terjadi...

Miss you so pap... waktu tak akan pernah abadi, tapi kita kekal selamanya..

Jakarta Ultah Euy

Sepanjang hari ini cuaca mendung. Aku senang karena tak perlu berpanas panasan saat harus mengelilingi pelabuhan Tanjung priok.
tapi kenapa mentari tak mau bersinar, ataukah sinarnya tertutup asap kotor dari knalpot, cerobong pabrik atau asap rokok jutaan penduduknya.
Jakarta Mendung di Hari Ulang Tahun...

Aku naik ojek sepeda hari ini, untuk kedua kalinya seumur hidup.
Kalau semua ojek diganti pake sepeda, barangkali udara tak sekotor ini, sinar mentari bakal menyengat sehat, nafas tak sesak.
Jakarta punya udara bersih yang tak cuma 7 hari dalam setahun.

Tapi, kalau ojeknya diganti sepeda, bagaimana bisa pergi liputan dengan cepat ya hmmm.. ternyata aku sama egoisnya dengan jutaan penduduk jakarta yang terbiasa hidup dengan ritme cepat dan membuat orang jadi kejam pada orang lain dan lingkungan.

Jakarta di ulang tahunnya yang mendung. Jangan bersedih, karena hari ini Jakarta masih punya orang baik, tukang ojek sepeda itu, tukang ojek motor itu dan pak satpam pengadilan. Barangkali hanya orang kecil yang berhati besar dan ikhlas menolong sesama, Kamu? Aku???

Wednesday, June 22, 2005

Untaian Kata Tanpa Rupa

Judul ini diambil dari novel berjudul sama... lupa nama pengarangnya :P

Bukan tanpa rupa aku mengenalmu,
Fotomu bertebar di folder my pics komputerku,
Lucu, hadirmu dalam bentuk mati terjebak dalam foto yang memberi arti,
sebuah tawaran kebaikan hati yang lebih.

Barangkali lebih baik kita tak pernah jumpa dalam arti nyata,
Barangkali akan lebih mudah semuanya berjalan dalam untaian kata,
hanya dalam kata..

Kamu ada dan selalu ada menjawab semua resah hati,
menjadi pembaca setia setiap curahan marah, sedih dan cinta,
Kamu hanya akan menyambutnya dalam senyum yang terwakili dengan :), sedih :(, atau ciuman dan pelukan dalam xxxx oooo
Kamu akan menjawab tanpa berusaha menghakimi, karena kamu tak kenal aku..
Kamu memujiku dalam setiap kesempatan, karena kamu tak kenal aku...
Kamu jalinan kata tanpa rupa nyata..

Jangan kenal aku jika hanya membuatmu lari dariku..

to james "jimmy" harlon junior, sahabat mayaku...

Friday, June 17, 2005

Bunda

Perempuan pertama yang mengajarkanku pada kesetaraan, perjuangan hak yang seimbang antara laki-laki dan perempuan.

Perempuan paling sabar yang pernah kutahu sekaligus terbodoh yang bertahan pada laki-laki yang telah mengkhianatinya demi anak-anak..katanya..
demi aku yang belum pernah bisa membalas semua pengorbananmu.

Sahabat yang pertama kuberitahu tentang cintaku,
Sahabat yang ada saat airmataku mengalir,
Sahabat yang paling tahu mana eyeshadow paling cocok untukku,
Sahabat tercantik, terbaik, tercintaku.

My mom my soulmate, sebelah jiwaku setelah yang lain pergi.

Tuesday, June 14, 2005

Dance With My Father

The only song that could make me cry...


Back when I was a child, before life removed all the innocence
My father would lift me high and dance with my mother and me and then
Spin me around 'til I fell asleep
Then up the stairs he would carry me
And I knew for sure I was loved
If I could get another chance, another walk, another dance with him
I'd play a song that would never, ever end
How I'd love, love, love
To dance with my father again
When I and my mother would disagree
To get my way, I would run from her to him
He'd make me laugh just to comfort me
Then finally make me do just what my mama said
Later that night when I was asleep
He left a dollar under my sheet
Never dreamed that he would be gone from me
If I could steal one final glance, one final step, one final dance with him
I'd play a song that would never, ever end
'Cause I'd love, love, love
To dance with my father again
Sometimes I'd listen outside her door
And I'd hear how my mother cried for him
I pray for her even more than me
I pray for her even more than me
I know I'm praying for much too much
But could you send back the only man she loved
I know you don't do it usually
But dear Lord she's dying
To dance with my father again
Every night I fall asleep and this is all I ever dream

Sunday, June 12, 2005

MTV

Today on MTV Indonesia yang numpang lewat Global :
MTV Makeover: sebenarnya acara yang menarik, baru kali ini gue liat cewek yang di make over jadi beneran berubah cantik.. hidungnya jadi terlihat mancung, pipinya yang tembem jadi ga keliatan... salut ama yang ngedandanin deh
wait sampai VJ Cathy nanya ke temennya yang dimake over begini :" biasanya dia dandan seperti apa?."
temen tuh cewek : biasa aja sih... temen gue itu sebenarnya agak2 lemot.
Cathy said : kalau lemot, itu berarti dia agak-agak feminin gitu?

Teeeiiilaaahhhh.... mba'e LEMOT koq=FEMINIM?
bagaimana ini, kita bisa mengandalkan public figure untuk memberikan pencerahan, pendidikan pada generasi ABG... everybody made mistake, tapi kalau itu kesalahan mendasar? ga pernah ada kata terlambat untuk selalu belajar lohhhh....

kemudian, MTV 100 base Africa... correct me if I m wrong.
Nelson Mandela said something about stigma untuk orang yang hidup dengan AIDS alias ODHA.
Dalam terjemahan MTV, Stigma=Noda.... NO NO NO.... stigma bukan noda.. stigma adalah istilah untuk LABEL atau CAP BURUK..always BAD LABEL..Noda itu artinya bercak, sementara stigma adalah label buruk yang mengakibatkan orang lain memperlakukan orang berstigma itu dengan sangat buruk dan diskriminatif.. atau perlu gue kasih penjelasan lagi tentang diskriminatif???

Guys on MTV.. kalian adalah bagian dari globalisasi, semua menonton, walaupun tadinya cuma denger musik, jangan dipikir kami tak memperhatikan kata-kata lisan maupun tulisan yang kalian buat... ada jutaan anak ABG yang butuh panduan diluar sana. Jangan sesatkan mereka yaaa...

Lain kali lebih baik...

Saturday, June 11, 2005

Bagaimana Jika Bosan Kerja?

Pertanyaan itu sebenarnya yang menghantuiku beberapa minggu terakhir.

Pertama : kapan kamu bisa memastikan inilah karir yang akan kujalani seumur hidup? jawabnya dua, karena kamu merasa matang dengan karir mu itu atau karena kamu hanya merasa tak mampu lagi pindah ke lain ladang pencaharian.

Kedua : Jika kamu matang dengan profesi ini, mampukah bertahan di satu tempat sama selama, let's say 15 tahun?
jawabnya dua, karena kamu merasa ini adalah tempat terbaik untuk menjalankan profesi pilihanmu, atau karena kamu merasa tak mampu pindah ke kantor lain, kembali pasrah meski terasa berat, merasa terkukung, kebutuhan memaksamu bertahan.

Ketiga : jika ditengah jalan menemukan titik jenuh, apa yang mestinya dilakukan?
Jawabnya, lakukan penyegaran, mengembangkan diri sendiri jika kantor tak bisa mengembangkanmu. atau jika titik jenuh itu sudah kumulatif dan tak tertahankan, pindah saja... tapi itu semua akan kembali ke jawaban atas pertanyaan kedua.

Huhuhu... hidup jadi orang dewasa dengan semua kebutuhan hidup ternyata berat... hilanglah semua kesenangan diri... dan aku... orang yang selalu penuh pertanyaan dan tahu jawabnya tapi selalu merasa sukar melaksanakannya.

After all, my best friend Jimmy Bule akan bilang "some days are better than others, but they're all good in their ownspecial way. nothing worthwhile is ever easy. you have to keep trying and keep smiling. "

Aduh ayah bunda, ternyata menjadi orang tua tak pernah mudah yaa. Salutku untuk kalian yang membesarkanku hingga kini dengan penuh kasih dan sayang.

Thursday, June 09, 2005

Di Akhir Jalan

Setiap jalan ada akhir, tepian dan terjalan. Kurasa, jalanku berakhir disini. Sabarku mencapai tepian sebelum dia terperosok dalam jurang. Jalanku yang tak pernah mulus.

Setiap gunung berpuncak, maka kusampai di puncak dakianku. Lelah, biarkan aku beristirahat. Melupakan keringat sepanjang tebing, sakit tergores batu. Aku lelah.

Setiap hal punya waktu untuk berhenti. Maka kurasa ini waktunya aku berhenti berharap, bercita dan bermimpi. Ketika berharap ternyata menyakitkan, bermimpi selalu menyeramkan dan bercita tak lebih dari sebuah gantungan yang tak bisa kucapai.

Maaf untuk semua yang tak bisa kusisipkan bahagia diantara keberadaanku. Maaf untuk cinta yang tak pernah bisa kusentuh dan kumiliki, selamanya hadirmu dihatiku. Dan maaf untuk -E- karena aku tak pernah bisa jadi "somebody" seperti yang selalu kamu katakan.

Aku tak bisa lagi setegar saat kakiku punya pijakan. Aku tak sekuat saat memiliki gantungan. Ketika aku seharusnya menjadi beringin, ternyata aku rapuh dan kerdil. Maaf telah mengecewakan...

Sunday, June 05, 2005

Percakapan Cinta Tak Terkata

Dua teman, aku dan dia. Sama merasa, sama memendam rasa. Dia dengan kasih dan aku dengan sang bayang.

Aku : Hahaha...cinta tak terkata, cinta tak berupa
Teman : Satu kata tanpa suara. Terdengar dalam nadamu. Menghela semua yang tak terlukis. Ada cara indah untuk ungkapkan. Bagaimana mencinta. Bagaimana merindu. Yaitu dengan tatap mata tajammu.

Aku : Eyes would never lie. U just have 2 know how 2 read it
Teman : Reading is the second. The first is to feel. Reading what u feel. Not feeling what U read.

Aku : Merasa, mengakui dan mengungkap, 3 rangkai cinta. Kadang kamu hanya harus puas menerima 2. Sisipkan cinta diantara kata tak kentara. Titipkan rasa ditatap mata.
Teman : Jujur pada diri mungkin lebih baik. Akui cinta ada di mata. Bila kau puas dengan dua sisipkan saja. Bila ketiganya kau ingin, lontarkan cinta sedalam palung.

Aku : Duh nasib... akan selalu datang cinta yang lain. Tp bagaimana jika ini yang kuingin? Jgn beri dulu lain hati, biar kunikmati ketiadaanmu. Mencintaimu dalam sepi.
Teman : Dalam ada dan tiada, cinta itu bersemi. Pun dalam ada dan tiada, cinta mengakhiri denyutnya.

Aku : Sampai akhirnya dia pergi memberi arti bahwa kamu tetap terindah.. Tersimpan rapi tiap keping cinta dalam peti hati. Yg abadi dalam bingkai memori.
Teman : Mengalir dalam nadi. Berdetak dalam jantung. Tak jauh hanya satu hirupan nafas. Selamat tidur yang terindah.

Aku : Mimpi indah sampai pagi membangunkan. Selalu ada asa baru. Terima kasih telah mengajariku cinta..

Ah semoga teman tak keberatan ku abadikan percakapan ini tentang Cinta Tak Terkata.

Saturday, June 04, 2005

Kamu Puisiku

Kamu tanah yang kupijak, udara yang kuhirup, hatiku, bayangku.
Basi? Tidak karena itulah kamu.
Kamu inspirasi, jiwa, pikiran dalam puisi dan mimpi dan tulis.

Kamu semua puisi hati, terjujur yang bisa terberi
Nafas dalam sesak, luka dan duka, dalam tawa terbahak dan terisak.
Kamu dalam 12 warna hidup, biru, merah dan kuning, putih dalam hati.
Yang basah ketika hujan, kotor ditimpa debu, berkerak ketika terjaga.

Kamu cuma manusia, bersih terkadang busuk terkadang.
cantik terkadang, buruk terkadang.
tak ada yang bertahan 24 jam dalam satu kondisi,
tapi kamu selamanya puisi.

Friday, May 27, 2005

Sinopsis

Baru aja selesai menulis sinopsis sebuah cerita tentang aku dan kamu dalam 54 halaman. "Kurang segitu.. tanggung.." kata teman-teman. Memang terlalu sedikit untuk bisa diterbitkan. Tapi aku harus mengarang apalagi untuk memperpanjang dan memenuhi kuota halaman. Aku tak ingin mengada-ngada dan bercerita yang tak jelas, dipaksakan seperti sinetron yang punya 6 kali seri itu. Buat apa..."ya buat diterbitkan bodoh"
Kalau begitu, tak usah diterbitkan saja.

Aku menulis sekedar mengabadikan sebuah kenangan, dibumbui cerita fiksi... ah ga sia-sia pelajaran mengarang waktu SD yang selalu dimulai dengan "pada suatu hari.."
Aku menulis sekedar mencoba suatu yang lain dalam hidup. Hidup kan tak harus statis, berjalan di jalur yang sama selama berpuluh-puluh tahun, mengalir satu alur tanpa bercoba beriak dan bergelombang.. itu bukan aku.
Aku hanya ingin orang membaca dan menilai tulisanku, tapi ternyata seperti kata Karen Shaw salah satu tokoh Sex and The City "bahwa hakim atau penilai paling kejam adalah diri sendiri". Dirimulah yang akan membuatmu selalu ragu mencoba hal baru, mencoba untuk beda atau bahkan maju. Dirimulah yang membuatmu merasa malu pada diri sendiri.
Aku mencoba bertarung melawan diri sendiri... doakan yaaa....

Berat sungguh. Seorang bilang, penulis sekarang kayak jamur..semuanya tiba-tiba pengen nulis dan jadi penulis, kamu? cuma satu jamur kecil...hiks..hiks..aku jadi ciut..
Satu lagi bilang, lo tuh ga jelas ada di aliran penulisan yang mana, sastra bukan, pop bukan. Aku cuma bilang, aku bukan ABG tapi bukan orang tua, aku tak bisa melucu tapi aku tak bisa mengajari orang dan jadi sok tahu. Aku hanya bercerita tentang aku dan lingkunganku..
Satu lagi selalu beralasan, tak sempat baca karena sibuk.... susah sekali ya membuat orang lain melirik pada karyamu walau sesaat..

Just read, aku kan ga akan memancungmu dengan tulisanku, paling kamu akan muntah kalau tulisanku memuakan, kamu akan tertawa kalau tulisanku menggelikan, atau justru semuanya akan datar karena tulisanku tak bernyawa.

just read.. dan beritahu aku, sampai dimana mampuku, berbakatkah aku. Apapun yang kamu bilang, akan sangat berarti bagiku. Tapi apapun yang akan kamu bilang, tak akan menghentikan jariku untuk menulis meski itu akan membuatmu berhenti membacanya..

Sinopsis 1 halaman untuk gambarkan 54 halaman yang bercerita tentang kehidupan selama 6 bulan.. Hidup ini singkat dalam kata, indah dalam cerita.
Cerita yang selalu usai sebelum bertemu kenyataan (Paulo Coelho : eleven minutes)

Dan kamu... terima kasih telah menjadi inspirasiku..

Wednesday, May 25, 2005

Tentangmu

Malam
Dua Sisimu
Second Liner
cinta
Biarkan Kumenciummu
Bayangku
Waktu Aku Naksir Kamu
Senyuman Pertamaku

Tentangmu akan tetap ada selama kamu biarkan aku didekatmu dan menjalin cerita tentang kita. Jangan menjauh dariku, hanya itu yang kumau.

Malam

Tahu apa yang paling menyenangkan dari malam? Dia gelap, penuh misteri antara nyata dan tidak, merundukan orang dalam sunyi, meruntuhkan kesombongan dalam ketakutan, memaksa sepi dan menyepi.

Tapi yang kusuka dari malam, dia mampu membuatku menjadi diri sendiri, milik pribadi. Melakukan hal yang ingin dilakukan, memikirkan apapun yang ingin kupikirkan, mengatur mimpi dinihari, mengkhayalkan segala hal, dirimu, dirinya, kalian, dia bla..bla..bla... sebuah fantasi tak terbatas. Just me and the night.

Malam menyuguhkan kehidupan di batas angan dan khayal, melepas beban rutinitas, keluar dari mesin robot yang bekerja berdasarkan jadwal dan job desk. Bersuka cita menikmati gelap malam, bercumbu dalam cinta dan berahi, kata mesra meski cuma kata, semua nyata dalam malam dan gelap. Cuma di 8 jam menjelang pagi, hidup fantasi dan angan mengawang.

Tapi malam baru lengkap, bila kucium baumu disisiku yang menjadikanku utuh.

Dua Sisimu

Ketika cinta tak lagi ada, kamu hadir cuatkan rasa. Bukan benci, bukan cinta. Suka jadi lebih tepat. Kamu persis tahu bagaimana menempatkan posisi kita, kamu dan aku. Cinta tak hadir saat ku tatap matamu. Benci tak mungkin muncul saat ku didekatmu. Bahagia, nyaman...bukan cinta, tak bisa cinta dan tak mungkin cinta.. biarkan saja.

Kamu, dua sisi manusia muncul dalam satu kesempatan, satu waktu, satu tubuh. Tak ada yang berhak menyebutmu bangsat, karena kamu mulia. Tak ada yang berhak memujamu karena kamu juga punya dosa. Kamu dan dua sisimu yang membuatku nyaman, bahagia.. terima kasih.

Kamu, untuk semua kasih yang tak terucap, terbungkus dalam perhatian setengah setengah. setengah sadar setengah tidak, kamu ada selalu untukku seperti aku untukmu. Kamu, segala kasih kutitip lewat waktu, kenangan dan kebersamaan.
Bukan cinta, jangan sampai cinta karena cinta akan buat kita sengsara... biarkan semua bahagia, senang menjalar dalam makna sederhana tanpa memaksa. Biarkan semua ada dalam batas waktu sesaat, cuma hari ini, cuma detik ini, lalu semua kembali biasa. Kita abadi dalam rasa bukan dalam waktu. Biarkan dua sisimu kunikmati, hadirkan dalam bahagia yang bukan cinta...

Kamu, untuk semua hal yang membuatmu hanya manusia biasa, aku suka. Jangan berubah untuk satu yang menjauhkan kita.

Friday, May 20, 2005

Second Liner

Dia bersama yang lain. Kamu hanya menunggu giliran. Kamu duduk terdiam, menyaksikannya bersama yang lain. Meski tahu itu bodoh, meski terasa menyakitkan, kamu tetap menunggu jatah. Kasihnya, cintanya, sayangnya.

Kamu sadar dirimu lebih baik dari siapapun yang sedang bersamanya. Kamu tahu takkan ada orang lain yang mampu mencintainya seperti kamu mencintainya. Kamu cuma diam menunggu giliran.

Dia tetap kembali padamu saat sepi mengerubuti diri, menggerogoti hati. Kamu terima dengan lapang, penuh cinta dan kasih. Kamu dapatkan tubuhnya meski tak pernah bisa menyentuh hatinya. Kamu sediakan kuping saat dia menceritakan indahnya cinta bersama yang lain. Kamu hanya bisa lapangkan dada. Kamu pun selalu kembali padanya saat bersama yang lain, karena hatimu untuknya tak pernah terganti.

And that stupid secondliner is ME. There's no happiness There's only you.

Thursday, May 12, 2005

Emailmu

Aku nemu email lamamu di inbox, deg.. hati ini masih berdegub untukmu.
Tapi secepat itu otakku merewind semua hal pahit yang pernah kamu lakukan... hatiku berhenti berdegub.

Otak ini masih waras untuk tidak mencintaimu lagi,
bahwa cinta masih berimbang dengan logika,
satu kenangan tak akan membuatku nengok ke belakang,
maju satu langkah, seribu kenangan tertinggal.

Tapi kenapa cuma kenangan buruk tentangmu yang tersisa,
kemana berlalunya semua tawa dan canda?
kemana perginya hati yang dulu bernyanyi?
barangkali benci adalah kunci melupa,
seperti marah yang menutup sedih dan sakit.

Aku nemu email lamamu, tangan ini gatal untuk hanya menulis.. hi.. apakabarmu?
tapi pedulikah kamu padaku? terbesitkah semua salah yang pernah kamu lakukan?
tahukah kamu sakit yang kau tinggal? pernah minta maaf untuk semua salah dan luka?
tak perlu, asal salah itu singgah di hatimu, itulah karma untukmu.

Emailmu hanya membuka kembali benci...

Wednesday, May 11, 2005

Beneath Her Feet

I didn't know how to be in love until she came home from Rome.
And I believe in God above until she came home from Rome.
But now you fit me like a glove. You be my hawk, I'll be your dove.
And we don't need no God above, now that you're home from Rome.

What she touches, I will worship it.
The clothes she wears, her classroom seat.
Her evening meal, her driving weel.
The Ground Beneath Her Feet.

(Salman Rushdie : the Ground beneath her feet, The first Ormus Cama's love songs)

U2 Lyrics - The Ground Beneath Her Feet
All my life, i worshipped her
Her golden voice, her beauty's beat
How she made us feel
How she made me real
And the ground beneath her feet
And the ground beneath her feet

And now i can't be sure of anything
Black is white, and cold is heat
For what i worshipped stole my love away
It was the ground beneath her feet
It was the ground beneath her feet

Go lightly down your darkened way
Go lightly underground
I'll be down there in another day
I won't rest until you're found

Let me love you true, let me rescue you
Let me lead you to where two roads meet
O come back above
Where there's only love
And the ground beneath her feet
And the ground beneath her feet


Music: U2
Lyrics: Salman Rushdie

Sunday, May 08, 2005

I Miss You

Untuk semua senyum termanismu, untuk semua tawa renyahmu
I miss you
Untuk semua sayang dan cintamu, untuk semua benciku
I miss you

Aku lelah dengan hidupku,
ingin kubaringkan kepalaku didadamu,
ingin rasakan belai lembutmu dikepalaku,
kecupmu dikeningku.
Tenangkanku, damaikanku.

Aku membencimu untuk tutupi sedihku,
Aku membencimu yang melepas cinta dariku,
Aku membencimu yang pergi seolah tanpa arti,
Aku membencimu seperti kubenci diriku yang tak bisa lepaskan cinta untukmu yang berlalu tanpa menengok ada aku menanti di tepian hati.

If pain is the only way to happiness,
maka aku bersedia sakit, perih untuk bahagia di sisimu.
Jika itu sebuah kepastian, yang tak mungkin ada karna kepastian adalah hampa, karena hampa adalah kosong dan semua menjadi tak berarti.

Aku lelah membencimu, lelah mencintamu, lelah merindumu, lelah memakimu, lelah menyayangmu dan lelah menantimu.
Kenapa tak kau bawa serta cintaku, hingga tak perlu lagi kurasa rindu, tak perlu terpaku pada kenangan tersisa.
Menghapusmu dalam kepala, menghapusmu dalam hati dan kubawa mati.

Untuk semua senyum manismu, tawa renyahmu,
I hate you,
Untuk semua sayang dan cintamu,
I hate you,
and I hate to love you, I hate to miss you.
I hate to forget you.

Saturday, May 07, 2005

Pelajaran

Prima, adeku jatuh dari motor. Dua tanggannya lecet-lecet, lumayan parah menurutku.
Reaksi pertama mami : "Ya ampun Prima, mami udah bilang berapa kali jangan naik motor, beginikan jadinya. Makanya denger dong kalau orang tua ngomong. Kualat nih." Sambil tetap panik, air matanya langsung turun.
Aku....diam. Segera ganti baju, ngiket rambut, periksa dompet, kira2 cukup ga ya buat ke dokter. "De, kita ke dokter." Aku langsung menggunting bajunya karena dia ga bisa melepasnya.

Aku tak bisa panik, karena akan hanya akan membuat mami tambah panik, Lina tambah bawel karena merasa punya dukungan untuk marah sama Prima. dan Prima makin tersudut. Aku seperti biasa, harus bisa menahan rasa kesal, sedih bahkan panik. Aku hanya bilang, satu lagi kesalahanku yang tak bisa memperhatikan lebih kondisi ade-adeku.

Sepanjang jalan menuju dokter sampai balik lagi ke rumah, Prima bilang " gue kapok mba, beneran kapok deh."
Aku bilang, itu terserah kamu mau kapok atau ga. Aku ga akan melarang kamu berhenti naik motor, tapi lain kali hati-hati. Kalau jatuh gini kan repot semua, kamu ga bisa sekolah, sakit pula.

Carmalengo di bukunya Malaikat dan Iblis bilang : Kasih Tuhan seperti kasih ayah kepada anaknya. Dia tidak akan memaksakan anaknya menuruti semua keinginannya. tapi membiarkan sang anak menemukan pelajaran dalam hidupnya seperti rasa sakit ketika jatuh.

Tapi Tuhan, kalau anak itu mati sebelum sempat menarik pelajaran? Dosa siapa? Ayahnya yang membiarkannya bergerak sendiri?

Prima beruntung karena masih diberi kesempatan meraih pelajaran, sakit ketika jatuh dari motor, lebih hati-hati kalau lain kali berkesempatan naik motor lagi. Prima tak punya lagi papi, tapi dia punya aku, Lina dan Mami yang barangkali lebih cerewet ketimbang papi...semoga lain kali kami bisa menjagamu lebih baik. Maafkan kami kali ini..

Tuesday, May 03, 2005

Hidup, Bahagia dan Bohong

27 tahun 1 hari. Do you happy with your life? seorang teman selalu menanyakan hal yang sama selama tiga hari kedatangannya di Jakarta. Ga ada yang istimewa dari situ tapi membuatku kepentok dengan pertanyaan sederhana yang sulit kujawab. Tiap kali dia tanya, tiap kali kujawab, Yes I'm Happy, kenapa tidak?

Iya kenapa tidak. Look at me now. Di usia 27 tahun, aku sudah punya pekerjaan mapan (tapi ga tau perusahaan ini mapan atau ga :p), punya gaji yang cukup buat diri sendiri dan mami, tapi ga punya tabungan hehehe. pendidikan lumayan tinggi, lulus dengan angka terbaik. siapa meragukan kemampuanku. punya banyak teman. sombong? bukan dong, namanya aku tahu apa yang harus ku syukuri.

Tapi selalu ada yang hilang...

Jujur pada diri sendiri adalah pekerjaan sulit sesulit kamu jujur sama orang lain. Aku berusaha tegar di depan orang, padahal lemah, too weak, kata mami aku cengeng, vanurable, gampang sakit hati.
Aku galak pemarah kadang sok tegas, itu cuma untuk menutupi kelemahanku, kekuranganku, kesalahanku.
Aku ramah murah senyum, itu cuma untuk menyenangkan diri sendiri. syukur kalau kalian ikutan senang karenanya.
Aku suci, padahal??? kamu tebak sendiri lah. That's so depend on what you called pure or saint.. and absolutly I'm no saint.

Yang hilang adalah cinta ;
Alice from ClOSER the Movie ; what love? where's love? why can't I feel it, smeel it, see it? So what love...

Three days of my journey helped me find love and life. Bahwa cinta membebaskanku menjadi diri sendiri. bahwa cinta mendukungku meraih mimpi, bahwa cinta hanya cinta.
Aku menemukan cinta dalam makna belum dalam nyata.

well, itu jadi satu dalam mimpiku. So friends.. Yes I'm happy with my life thought I haven't found love of my life yet. it takes time. I'll wait.

Sunday, April 17, 2005

Unspoken Love

Sudah berapa lama? hmmm lima tahun.
Ternyata aku masih menyimpan rasa, yang tak bisa terungkap, berkembang dalam diam. sendiri..
Cinta tak beraksara kuhanya harap kau merasa,
ntah merasa atau tak mau merasa,
ntah tahu atau tak mau tahu,
kamu tetap datang dan pergi sesuka hati,
membuatku mules, deg-degan, senyum simpul,
lalu kemudian membakarku dalam cemburu lalu pergi berlalu,
kembali tinggalkan luka.

aku... diam.. tetap menunggu...
perhatian tanpa kata apa bisa bermakna?
kata yang tak terucap, tercekat dileher, kelu membisu..
kenapa tak bisa denganmu? kenapa harus kamu?
aku cinta kamu, kuharap kamu tahu itu.

Wednesday, April 13, 2005

cinta

Aku jatuh cinta...
terima kasih telah memberiku senyum dan deg-degan.
meski cuma untuk hari ini

Cinta...

Hidup, Angkot dan Tangga

Aku seperti menubruk sebuah tiang besar yang membuatku tersadar dari mimpi. bahwa aku hidup, masih bisa berharap selama oksigen tersedia untukku. Aku tak lagi angan, hampa dan bayang. Aku nyata seperti halnya darah yang mengalir keluar saat tertusuk, air mata yang tercurah saat hati tersakiti.

Hidup itu seperti kamu naik angkot yang melewati perkampungan, yang jalannya terjal membuat perutmu terkocok, mual dan muntah. Kamu berhadapan dengan manusia lain dalam formasi 4-6 ditambah bangku artis di depan pintu. Kadang salah satu dari mereka sangat manis duduk sambil tersenyum padamu, kadang semua begitu menakutkan ditambah percampuran parfum dan bau badan serta bau keringat yang tak jelas, bercampur lagi bau bensin bocor dari angkot tua itu. tapi itulah hidup. bersyukurlah ketika matamu, hidungmu, dan telingamu masih berfungsi. Hidup penuh warna... kemana aja aku selama ini?

Hiduplah seperti anak tangga yang bergerak vertikal. Buat langkah berikutnya lebih maju dari yang dibelakang. meski anak tangga itu terjal meski anak tangga itu begitu landai. Hidup adalah bergerak maju atau keatas, jangan biarkan hidupmu stagnan dan berhenti.

Hidup tak pernah jadi milik sendiri. Hidup untuk berdua, bertiga atau berempat. berteman bermusuh, cinta dan benci. cari semua makna dalam diri lain. mereka ada untukmu dan kamu untuk mereka.

Ah indahnya memaknai hidup, kadang tak pernah sesulit menjalaninya. Hiduplah untuk Hidup dan bukan menanti mati.

Friday, April 08, 2005

Hampa

Ada tugas yang mestinya aku kerjakan malam ini, itu bisa menunggu. Ada segumpal rasa yang menyesakkan dada dinihari ini. Segumpal rasa hampa. Bukan lagi sedih, bukan bahagia. Hampa...

Mestinya aku senang karena tak ada masalah yang mesti memeras otakku. Tak ada sedih yang menguras air mataku. Tapi tak punya masalah dan hanya menyisakan hampa ternyata menyiksa.

Tugas kantor bukan masalah, itu cuma sekedar rutinitas yang kutahu apa yang mesti dikerjakan dan jam berapa harus selesai. Uang? bukan lagi masalah. Bukan karena aku sudah kaya, tapi karena kebutuhanku tak bertambah dan tak berkurang, pendapatanku tak juga tambah tapi jangan sampai berkurang. Cinta? ah sudah biasa jatuh cinta dan sudah biasa sakit hati, udah baal alias kebal. Ada tingkat toleransi terhadap rasa sakit yang membuatku tak lagi patah hati, tak lagi sedih. Semuanya jadi serba mudah.

Kadang aku menangis tanpa alasan. Bukan menangisi hidupku, bukan tangis haru, aku hanya menangis. Barangkali aku hanya ingin membersihkan mata ku atau cuma sekedar test case apa air mataku masih ada karena sudah lama sekali rasanya air mata ini tak jatuh.

Kadang tersenyum, betapa lucunya hidupku selama ini. Selalu ada yang datang dan pergi sesuka hati. Menyisakan satu warna, satu kenangan, satu pelajaran. Aku menunggu saat itu kembali.

Barangkali aku memang gila. Mencoba menikmati setiap emosi yang muncul dalam hati, mencoba membangkitkan yang selama ini hilang. Senyum, tangis, tawa, marah, cinta....
Barangkali aku cuma mencoba untuk Qona'ah, hidup apa adanya, menerima yang kudapat, berbahagia dengan keadaan.

Aku bahagia, itu pasti. Tapi aku hampa dan itu nyata...
Maki aku agar aku marah, sakiti aku agar aku menangis, dan becandalah denganku agar aku tertawa.

Wednesday, April 06, 2005

Love story

Kangen pengen jatuh cinta lagi.... Dewi benar, barangkali selama ini gue belum menemukan cinta yang benar-benar cinta. Yang gue rasa cuma perasaan deg-degan saat ketemu, kangen kalau ga ketemu, ditambah bumbu hasrat. Tak pernah ada patokan cinta..seperti pernah gue dapat dan rasa dengan si anu. Buat gue tiap kali jatuh cinta akan memberikan kesan sendiri.

Cinta pertama, cowok paling pendiam yang pernah gue tau sampai sekarang. Punya jiwa pemberontak meski jarang diperlihatkan. Darinya gue kenal lupus, olga, lima sekawan.. huhu cinta monyet gue, pa kabar?

Cinta kedua, tadinya dialah sosok yang paling pas jadi suami gue... DULU..untung ga jadi, hidup buat Bea cuma untuk hari ini, besok, ya gimana besok aja..

Cinta ketiga, indahnya, kutu buku, multitalented deh. dia yang mengajarkan gue pada dunia. membuat gue percaya diri, percaya pada kemampuan gue. sayang dia ga pernah tau gue sayang banget sama dia. it's enough for me to be his best friend. ga lebih.. hiks

Cinta keempat, love him because he's so sexy.. cuma fisik. love him, hate him and comes to nothing. now we're a good friend... he's always there for me.

Cinta kelima, a movie freak. love him, hate him.. still :P tak pernah lagi bicara... kesunyian ada akhir dari hubungan kami.

Cinta keenam, hah.. beneran jatuh cinta sama dia ga ya.. love him, never hate him and.. gantung deh.. bukan lagi teman dekat, bukan lagi cinta.. perasaan gue masih ga jelas.

Cinta ketujuh... buruan dateng dong. gue sudah melangkah jauh meninggalkan yang keenam, dan ga pengen balik kemasa lalu..

kangen pengen jatuh cinta. kangen sama rayuan gombalnya, kangen sama senyuman sendiri, kangen rasa deg-degan.

Cinta selalu jadi perasaan paling indah yang dimiliki manusia. Gue ga pernah takut jatuh cinta, tak pernah jera karena rasa sakit adalah bagian darinya. takut sakit hati berarti takut menghadapi hidup. dan takut menghadapi hidup... mati aja mendingan :P

Friday, April 01, 2005

Pertanyaan Untuk Tuhan

Kamu ada dimana sih? Kamu sedang apa ketika manusia menangis, merangkak keluar dari bebannya? Apa Kamu tertawa melihat itu semua? apa seperti Grand Master Utut Adianto memainkan bidak caturnya? Skakmat, kalian mati HAHAHAHA!!

Apa yang sebenarnya Kamu inginkan atas manusia? kalau kebahagiaan jawabannya, kenapa kamu berikan derita? Apa Kamu tulis semua nasib manusia dalam sebuah skenario panjang lengkap dengan plot, setting dan ending cerita? Kamu tinggal duduk seperti Dimas Djayadiningrat dengan toa dan bilang, CUT!! pindah ke scene berikutnya dalam hidup ini.

Apa Kamu atur hidup sedemikian rupa? Jika iya, kenapa mesti marah waktu penduduk kota Sodom melakukan "penyimpangan seks" dan Kamu tenggelamkan kota itu di laut hitam? Kenapa mesti mengirimkan burung dengan membawa batu dari neraka untuk menghancurkan tentara gajah raja Ababil yang berniat mindahin Ka'bah ke Afrika? Kalau Kamu sudah menuliskan peran manusia, kenapa mesti Kamu siksa untuk sebuah tindakan yang sudah Kamu tentukan dalam skenario hidupnya? Apa bidak caturMu bergerak sendiri tanpa kendali?

KataMu setiap orang punya jodohnya masing-masing. Takarannya apa ya? Kenapa mesti ada perceraian? Apa karena jodohnya bukan dia? Wah bisa empat lima kali kawin karena jodohnya bukan yang satu, dua atau tiga. Bisa kawin empat kali karena Tuhan kasih jodoh empat orang, mana bisa begitu??

KataMu semua manusia itu sama, bahwa Tuhan itu satu. Tapi kenapa Kamu larang aku mencintai dia yang lain agama? lain iman?

Segitu saja Tuhan, pertanyaan dasar yang tak pernah ku dapat jawaban memuaskan. Please jangan pakai alasan bahwa agama punya dua penjelasan Ta'a Budi dan Ta'a Quli, ada sesuatu yang bisa dijelaskan dengan nyata/ilmu dan ada yang tidak. Karena bagiku, segala sesuatu punya penjelasan dan alasan.

Aku senang menyembahMu mesti tak nyata, tak berbau tak bergerak. Ada rasa damai yang seolah membuatMu menjadi nyata dan dekat. Jawablah karena Aku MencintaiMU, Tuhan.

Saturday, March 26, 2005

Count Down To My Birthday

29 days to my birthday. Ga tau mauku apa sebenarnya, ternyata bukan novel Angel and Demons, bukan pula Biography Sting ataupun CD Michael Buble. Usiaku bakal 27 tahun, bayangkan, apa yang sudah kucapai dalam usia yang semakin tua ini. Aku bahkan tak tahu yang aku inginkan. Yang aku tahu apa yang mereka inginkan. Segeralah menikah, membangun rumah tangga yang sakinah, carilah suami yang baik.

Hmm, apa aku ingin itu terjadi? bandingkan dengan mimpi yang masih jadi mimpi dalam hidupku. Aku ingin sekolah lagi S2, melanglang buana ke seluruh dunia, hinggap disatu tempat yang namanya rumah, to where I belong. Masih ingin menulis dan menulis, sampai tak ada lagi kata yang keluar dari mulutku atau yang tersalurkan lewat jariku. Aku ingin berada di antara desingan peluru, bertarung untuk hidup diantara ancaman kematian, menantang bahaya. Aku ingin jalan sampai lelah dan berhenti di satu titik. Aku ingin merasakan hidup yang bukan sekedar angin menerpa wajahku, bukan sekedar bekerja, makan dan hidup cuma untuk mati. Aku ingin mencinta dan bercinta dengan laki-laki yang kucinta dan mencintaiku tanpa takut terikat dan mengikat. Merasakan buah kasihnya hidup dirahimku. Aku ingin jadi melati, kecil tapi mengharumkan sekitar. Aku tak ingin jadi besar, tapi kecil berarti.

Ulang tahun berarti menghitung sisa hidup. Bila hanya 1 tahun, 3 tahun ataupun satu hari tersisa, bisakah kurasakan semua yang kuinginkan. Paling tidak berada pada satu cinta yang menutupi semua ingin. Ya, cuma itu yang kuingin di hariku nanti.. merasakan cinta yang sempat mati, menatap wajahmu didekatku, sangat dekat hingga dapat kudengar degup gugupmu meski cuma ada hari itu.

Tuesday, March 22, 2005

Bayangku

Apa yang bisa aku katakan ketika tak semenitpun aku bisa menemuimu meski kuingin sangat. Aku hanya bisa diam, menanti waktu berpihak seperti yang selalu kulakukan padamu, seperti yang selalu kamu janjikan untukku...cuma waktu yang bisa mempertemukan kita.

Apa yang salah dari hubungan kita ya. Apa yang bisa aku ungkap untukmu, kalau setiap langkahku, perasaanku, inginku, sudah bisa kamu tebak, rasa dan lihat. Kamu jadi bayangku, kadang menakutkan kadang menyenangkan. Aku tak ingin mengusirmu, aku tak bisa menampikmu. Kamu ada disitu.

Aku tak bisa tanpamu,seperti kamu tak bisa tanpaku. Kita menyatu tapi tak bisa satu. kamu bayangan yang kadang ada dibawahku, dikiriku atau dikananku, kadang kalau mentari terik diatas kepala, kamu menyatu dengan badanku. Itu kamu.

Aku kehilanganmu, bayangku. Aku ingin bertemu denganmu, meneriakkan betapa merinduku, betapa inginku memelukmu lagi. Merasakan degup jantungmu ditelingaku. Cepat kembali padaku, kembali membayangiku.

Untuk kali ini saja, jangan kamu serahkan pertemuan kita pada waktu. Kalau bisa, kamu hentikan geraknya kekanan, kamu putarkan arahnya ke kiri, kembali menari diatas kepalaku saat mentari di ujung ubun. Aku menantimu pulang bayangku, kembali membuatku tersenyum, memelukmu dalam gelap. diam...karena kamu dan aku tahu kita tak bisa terpisahkan.

Friday, March 18, 2005

JERK

Jaman dahulu kala :
"I think I'm in love with you."
"Really? tapi kenapa berpikir? bukannya cinta itu dirasa?."
"Yeah, I feel in love with you. It's all up to you, would you take it or leave it?"
"I'll take it."

4 bulan kemudian :
"Ada yang aneh sama lo, ada yang berubah. Is there someone else?"
"No, gue cuma ga bisa ngelupain dia."
"So you never love me anyway, dont you?"
"Gue ga pernah bilang cinta sama lo. Gue sayang sama lo. Tapi bukan cinta."

2 bulan setelah putus :
"I love you."
"Lo tau ga kalau artinya LOVE itu adalah Cinta? dan lo pernah bilang lo ga cinta sama gue."
"I do now."
"Tapi lo udah sama orang lain kan."
"but I love you."
"Yeah whatever, You JERK!!."

Setelah itu mereka tak saling bicara lagi dalam waktu yang lama. Cinta mati perlahan.

-Tamat-

Wednesday, March 16, 2005

Kentut

Pess.... aku kentut...bunyi..dikit doang koq, ga ada yang denger, semoga. Dijamin ga bau.. sumpah!. beberapa minggu lalu, ditengah keramaian toko buku Gramedia Pondok Indah, ada bapak tua botak yang nyelip diantara rak buku,lumayan terpojok lah. aku kebetulan dirak sebelah, tiba-tiba... DUT... suara kentut.. Aku mencari sumber suara, bapak itu keluar di antara buku dengan muka merah ke arahku...aku tau rahasiamu hehehe.. Belum lagi cerita salah seorang teman, ketika bercinta, pasangannya tak sengaja kentut... permainan terhenti seketika dan berakhir dalam tawa dan ill-feel.. hilang semua nafsu.

kentut..
pernah berucap Alhamdulillah atau Puji Tuhan atasnya? kurasa hampir sebagian besar dari kita melupakan karunia tuhan yang satu itu. dia menyelamatkan hidupmu, hari-hari kita. tapi yang tersisa diingatan, hanyalah kentut yang tidak sopan, bau, kurang ajar, semua hal buruk tentang kentut. bayangkan sehari saja kamu ga kentut, perut kembung, mood berubah bete, hari-harimu berlalu buruk.
Belajarlah dari kentut, karunia tuhan yang tak pernah sia-sia seberapapun dia dipandang buruk.

kenapa harus malu saat harus kentut, kenapa harus canggung untuk kentut. kalau kamu dikenakan tarif untuk buang air, maka gratis untukmu buang angin. mari kentut bersama, warnai udara sekitarmu dengan angin alami dari tubuh kita..
dut...dut...dut... mari berucap, Alhamdulillah... puji Tuhan..

Tuesday, March 15, 2005

-E-

Gue masih mendengar lagu lo, setiap mulai, disela dan diakhir kerja. sama ketika lo nyanyi lagu Josh Groban " You Rise Me Up", teriak-teriak di sepanjang perjalanan pulang. Ternyata lo selalu ada disetiap kesempatan disetiap scene hidup gue ya. Tapi apa gue ada disetiap scene hidup lo? I hope so.

You rise me up, waktu gue terpuruk, terjepit diantara kepentingan orang lain. You always see me in a different way. Didekat lo gue merasa dewasa, walau kadang gue merasa diperlakukan like a baby. Inget waktu lo nyuapin bubur ke mulut gue karena gue males makan? Inget waktu gue sedih dan lo terus terusan nyanyi lagu Hero, Enrique Iglesias? gue masih putar lagu itu setiap kali gue sedih. tanpa maksud apapun, hanya merasa tenang tiap kali gue inget itu.

Di dekat lo gue merasa percaya diri, tak lagi minder seperti biasanya. Inget waktu lo menggandeng tangan gue yang sungkan masuk Hard Rock karena pake sendal? lo mengampit tangan gue. Tiap kali kita jalan bareng. Lo yang masih mau nemenin gue makan gultik di jalanan Blok M Plaza. Lo yang jemput gue malam-malam di Pulogadung karena gue ga tau jalan pulang :P Lo yang mengenalkan gue pada semua sahabat, orang-orang penting dalam karir dan hidup lo.. kenalkan ini teman gue, you said

Di dekat lo, gue merasa dibutuhkan. Ingat sms lo tengah malam, kenapa menjaga hubungan cinta itu sulit banget ya? tiap moment penting lo selalu minta doa, doakan hari ini gue sukses ya? Gue ada saat semuanya dalam hidup lo berputar 180 derajat. That's the best moment ever. Lo yang selalu mengganggap kata-kata menye dari gue sebagai gurauan..

Lo yang selalu bilang : You r something. Apa yang gue dapat hari ini adalah yang terbaik, gue adalah seseorang. Jangan pernah sedih, menyesal apalagi mengeluh. Itu ga guna. berpikirlah apa yang akan lo kerjakan hari ini. enjoy being alone, enjoy every moment you have.

Lo ; My hero, My best friend, My bro, My everything. Let's Keep It That Way.
Kalau lo mesti meninggalkan semuanya, inget gue akan selalu disini tiap kali lo berpaling. Terima kasih untuk selalu ada, untuk semua lagu, semua pemberian, semua nasihat, semua makanan :P semua waktu dan kenangan.

Hanya orang bodoh, sebodoh-bodohnya orang yang berani menyakiti hati sebaik lo -E-.

Saturday, March 12, 2005

Jangan Kembali

Harusnya aku senang menerima hadirmu kembali dihidupku,
tapi masih ada dendam yang tersisa, marah yang tersimpan,
berkuasa diatas cinta untukmu.

Terkikis perlahan, sedikit tapi pasti,
aku tak ingin itu terjadi, tapi tak ada yang ingin kubuat untuknya bertahan ada
cinta itu memang tak pernah nyata

Kalau cinta itu tak ada kenapa harus sakit saat kamu pergi,
Kenapa harus marah saat kamu kembali,
Kenapa harus menangis saat kamu melukai hati

Cinta bertahan karena berharap dan ada harap
Kamu patahkan harap, tiadakan asa
Aku tak berani lagi,
tak sampai hati lukai diri sendiri

Aku menangis, diam dalam sepi
sendiri...
Aku bangkit, terpuruk dan bangkit lagi,
sendiri...

Pergi saja dan jangan kembali,
tak akan kuberi ruang untukmu menyakitiku lagi
Sendiri pun aku tak mati...

Friday, March 11, 2005

Biarkan Kumenciummu

Aku ingin mencium bibirmu, mengulumnya dalam-dalam hingga terluka dan berdarah,
membuatnya berbekas, sebagai tanda aku disitu untukmu,
Aku ingin memeluk tubuhmu, erat sangat erat sampai kamu sesak,
sebagai tanda aku tak akan pernah melepasmu,
Aku ingin menggenggam tanganmu, erat hingga basah keringat,
sebagai tanda aku tetap disampingmu.

Aku ingin menciumi harum nafasmu, bau tubuhmu,
biarkan membiusku, merekatkannya dalam otakku,
Tenggelamkan aku dalam pelukmu, hatimu, hidupmu

Akan kulepas logika untukmu,
bebas menikmatimu dalam cinta,
Senyumlah untukku saat terbangun esok hari,
saat kamu terbangun di sisiku.

Yang Tak Pernah Hilang

Pernah ada kamu dihatiku, tahunan lalu
mewarnai hariku, semarakan sepiku,
mendamaikan hatiku.

Bersamamu menelusuri segala perbedaan,
bertahan diantara gempuran duka.
Ku cintamu karena pandanganmu, semangatmu, baikmu,
kasihmu, perhatianmu,tangismu, percayamu.
Disampingmu aku ada, nyata.

Selang hari terlewati,
cerita baru bersama yang lain,
kita buka buku yang beda.

Tapi kenapa sisi hati milikmu bersemi kembali,
dia yang tak pernah mati,
obsesi atau cinta sejati?
aku tak terlalu peduli...

Wednesday, March 09, 2005

Perempuan Kebanyakan

Cuma itu yang berkesan waktu nonton Java Jazz Festival.
Mba Dewi berbisik malam itu dikuping gue, Gila ada secuil pun daging lebih nit.
Gue langsung mijit perut gue, anjrit bo, ini daging lebihnya lebih banget.
Jadi malu hati... gue sedot lemak deh..

Trus, mereka hebat deh, bisa bergoyang diatas sepatu dengan hak tinggi,
paling rendah 3 cm, LANCIP... hebat hebat. mereka ga kecengklak loh.
Gue melirik kaki gue, jari-jarinya musuhan, saling menjauh satu sama lain,
diatas sendal gunung kesayangan gue yang cuma berharga 62.500.
sementara Mba Dewi, pake sepatu kets, sneaker istilah kerennya sekarang.

Rambut.. mereka sempet banget ya kesalon. nge blow dulu, bagus-bagus deh.
kami? kucel, dikuwel-kuwel diikat keatas. selain faktor gerah juga bakal menghalangi pandangan... alasan aja sih hehehe.
Bajunya bo, U can see my ketiak, Tank Top untung mereka rajin cukur bulu ketek ya.
trus celananya dipinggul, yang kalau lo duduk, belahan pantatnya kemana-mana.
Gue beneran salut sama mereka, ga masuk angin, ga perlu kerokan,
gue sama mba dewi, berlindung dibalik jaket, dingin bo..
plus pusing sama bau asap rokok bercampur sama bau parfum yang rame banget,
campur lagi sama alkohol, heran koq dibolehin masuk ya.

Kalau mencari kami malam itu, gampang banget.
Kami memang beda semua-semuanya, mulai dari penampilan sampai isi dompet,
mereka rela bayar 300 ribu lebih buat nonton, kami usaha keras dapat ID CARD.

pikir-pikir, mereka pernah ngerasain hidup dengan gaji 50 ribu sebulan ga ya?
pernah berebut naik bis? pernah berdebu? pernah susah dalam hidup?
Iri? Ga sih. Dalam hidup, ada segelintir orang yang memang selalu beruntung, semuanya serba gampang, ga pernah susah. semoga mereka termasuk orang-orang yang tau bersyukur.

tapi malam itu, yang bikin gondok ketika ternyata orang yang gue anggap beda,
ternyata sama aja dengan mereka kebanyakan,
sekali lagi cowok yang gue kagumin ternyata ga beda sama cowok kebanyakan,
dia merangkul pinggang cewek kebanyakan itu didepan gue, HIKS.
bukan sedih karena itu dia, tapi ternyata sekali lagi, gue harus mengakui kalah bersaing sama perempuan-perempuan kebanyakan.

Hey you guys out there, bisa liat kami yang beda ga sih?

Trus apa gue mengalah dan berubah jadi cewek kebanyakan?
Ga dong... karena gue tetap percaya, suatu saat nanti pasti ada orang yang bisa menerima gue apa adanya.
suatu saat.... kapan??
sampai ada cowok yang bukan kebanyakan hehehehe...

ini cuma iseng doang, jangan dianggap postingan yang ga serius ini :)

Sunday, March 06, 2005

Miss You Pap

Waktu papi hidup, aku adalah bebanmu. beban mental karena aku selalu berusaha membantahmu, menentangmu meski akhirnya selalu menurut..sepertinya :P.
waktu papi hidup, aku merasa terkekang, terkurung, terpenjara dengan semua aturan yang kaku, keras yang semua tak lebih karena sayangmu yang berlebih.
Waktu papi hidup, aku tak pernah sepi bicara, ada selalu pertengkaran, omelan, makian, cara komunikasi kita memang aneh ya pap.
Waktu papi hidup, aku tak pernah merasa sendirian, karena selalu ada yang mengawasi, menungguiku pulang, menelepon tiap jam, mengecek dengan siapa aku pergi, ngapain.
waktu papi hidup, tidurku aman, karena selalu ada selimut dibadanku, nyamuk tak akan berani menggigitku :P
waktu papi hidup, aku hidup.

Aku benci Tuhan ketika memberimu sakit, membuat suaramu hilang sehingga tak bisa memarahiku, membentakku.
Aku benci Tuhan ketika kakimu lumpuh, tak bisa lagi menemaniku jalan dan makan.
Aku benci Tuhan ketika mengambil nyawamu. Tuhan bodoh, Izrail salah alamat. aku yang mau mati muda, bukan papi. Papi mau hidup seribu tahun lagi, papi masih mau mengecat rambut putihnya jadi hitam, bersiul di depan perempuan. Dikerubutin kesebelas anaknya. masih mau ngerasain punya mobil baru, rumah bagus tapi takut kutinggal kawin, takut sendiri meski ada 6 anak perempuannya..
Tapi aku sayang Tuhan, ketika Ia mengakhiri semua penderitaanmu pap. memberimu satu kehidupan dialam lain. Nantikan aku yaa..

Hilangmu hilanglah hidupku. Hilanglah semangat dan arahku.

Miss You Pap. Life would never be the same anymore.

Mati-ku

Kematian menghampiriku semalam,
datanglah, kusambutmu dengan lapang,
kenapa baru sekarang?

Matiku mengajak berkelana,
ditengah surga yang belum sudi menampungku,
didekat neraka yang mencoba menarikku,
menjamahku dengan lidah panasnya,
terbakar, perih, sakit.

Mati tak pernah menakutkan,
saat hidup tak lebih dari seputaran jarum jam,
Mati kunanti, hari ini kembali.

Ada papi memanggil,
ada mami menangis,
kenapa hidup tak pernah jadi milik sendiri.

Matiku pergi ke alam mimpi,
aahh andai aku tak pernah kembali,
dalam hidupku yang tak lebih menanti mati.

Saturday, March 05, 2005

Cinta part2

Cinta itu perasaan sederhana,
kau bahagia bersamanya,
kau sakit tanpanya.

Aku?
masih sakit tanpamu.

Thursday, March 03, 2005

Hari Ini Indah

Harapan gue tiap meninggalkan rumah atau kos,
Tuhan, plis deh give me something interesting hari ini,
kejutan, tantangan, kepeleset di got kek,
keserempet ojek kek, atau tabrakan sama cowok ganteng kayak di sinetron gitu. apapun lah..

Udah kelamaan nih hidup gue garing, datar dan gitu-gitu aja,
jadi anak gaul ga ada modal,
jadi anak mesjid, setan di hati gue selalu lebih menang,
jadi orang jahat, ga ada yang bisa dijahatin
huh...

tapi hari ini,
gue ketemu FAUZI BAADILLAH
hua..ganteng banget, sumpah ganteng banget

kecil sih, tapi tiap beda harus disyukurin,
jadi, terima kasih Tuhan,
hari ini jadi beda deh...

aduhh kering deh gigi gue,
cengar-cengir dari tadi...

Tuesday, March 01, 2005

It's About Time

Walking down to the waters edge, where I have been before
If I don’t find my love sometime, I’m walking out that door
Some may come and some may go, but no-one seems to be
The person I’ve been searching for, the one who’s meant for me

Biddin' my time, trying to find the heart that’s lonely
Looking for her, my love, my one and only
Maybe I’ll dream, tonight about the girl, who’ll be coming my way
So I’ll take this chance and celebrate the day
When I’m making my way through an open door
I got some love and so much more
And I’m ready, to make someone mine
Making my way through an open door
I got some love and so much more
And I’ll find her
'cause it’s about time

Tried to hard and it feels just like you’re running on thin air
Why does love happen by surprise, if you don’t really care
The past is gone; the flames are out from fires that have burned
New ideals and different thoughts from lessons I have learnt

Biddin' my time, trying to find the heart that’s lonely
Looking for her, my love, my one and only
Maybe I’ll dream, tonight about the girl, who’ll be coming my way
So I take this chance and celebrate the day
When I’m making my way through an open door
I got some love and so much more
And I’m ready, to make someone mine
Making my way through an open door
I got some love and so much more
And I’ll find her
'cause it’s about time

Got the feeling this could take a pretty long while, to find that smile
I’ll put my faith in another piece of good advice, well I tried that twice
Waiting for a little something more, to inspire, take me higher

And I’m ready to make someone mine
I’m making my way through an open door
I got some love and so much more
And I’ll find her
'cause it’s about time
it's about time
(jamie cullum

Waktu Aku Naksir Kamu

Kubus tercinta jadi tempat paling asik buat ngumpet,
sambil senyum-senyum seharian,
nyanyi lagu cinta lebih dari satu album,
sibuk milih baju terbaik untuk hari ini, yang seksi atau yang biasa ya?
didepan kaca cengar-cengir sambil bilang.. aku cantik yaa...

Tiap hari berharap kau negur....
paling seneng kalau ada yang bisa dikerjain didekat kubusmu,
biar bisa mencuri pandang, narik perhatian,
atau sekedar mencium bau parfummu.

Aku masih hafal koq semuanya tentang kau,
kebiasaan kau ngupil diem-diem di kubus haha,
sok mikir sambil ketiduran,
lebih dari tiga gelas teh manis sampai pulang kerja,
rajin banget gosok gigi-kata bunda lapisan pemutihnya nanti cepet kikis loh,
rajin banget cuci muka,
kau udah ganteng koq,
everything bout you seems so perfect,

tapi itu DULU, waktu aku naksir kamu :)
sekarang? coba waktu bisa balik ya..

Friday, February 25, 2005

Sampai Di Suatu Hari

Bila suatu hari kita bertemu kembali,
aku ingin marah, teriak, menamparmu,
meluapkan kekesalanku tapi bukan kebencian.

Bila suatu hari kita bertemu kembali,
aku hanya ingin bilang, kamu jahat!
kamu pergi tanpa penjelasan!
kamu pengecut!

Sampai di suatu hari itu,
aku ingin semuanya tiada,
perasaan cinta dan amarah,
aku ingin semua datar,
tanpa emosi sama sekali.

Sampai di suatu hari itu,
aku hanya ingin bilang,
tak pernah menyesal mencintaimu,
yang pernah membuatku marah dan murka,

Sampai bertemu di suatu hari itu, kawan
yang jelas bukan hari ini.

Cappucino

Segelas Cappucino panas dan alunan Jazz 99,9 fm
tengah malam di depan komputer,
menulis tentang hidup, atau sekedar browsing,
hmmm... remind me of someone.

Apa kabar?

Senyuman Pertamaku

Terima kasih telah memberiku senyum malam ini,
bakal mimpi indah sepertinya,
ga sabar bertemu denganmu.

kita ini apa ya?
katamu aku beda,
kataku kamu memang beda,
beda itu yang menjadi kita sebagai kita
sepertinya.... tak yakin..

tidak akan memaksa mencari jawaban,
tidak akan mencoba mentrasform-nya dalam bentuk lain,
aku suka "kita",
biarkan begitu saja

Terima kasih telah memberiku alasan tersenyum,
bermimpi indah, yang bukan "kita"
ah, hampir lupa rasanya kapan terakhir tersenyum,
terima kasih...

Wednesday, February 23, 2005

I'm Moving On

Jadi kepengen cerita soal perasaan gue saat ini,
yang sahabat2 terdekat gue tau sama siapa.
jadi lucu karena setiap postingan gue dipikirnya 3/4 terkait sama dia dan dia...

guys... I'm moving on.
ga perlu deklarasi seh, tapi kesel krn selalu dikaitin sama dia,
iihh lo banget deh nit, baca blogspotnya sepatumerah ya.. hihihi..
some ada yang mirip memang, tapi banyakan ga weee...

makasih ya udah encourage gue buat bikin sesuatu yang baru,
menulis misalnya (thanks to mas dono dan citra)tungguin selalu postingan gue dan novel pertama gue ya,
membagi tisu (thanks to tami)
ngajak dugem (thanks to mekka)
ngajak ngaji (thanks to dewi)
and thanks to -E- who make me feel like I'm someone
love you so guys....muachhh muachhh....

persis ucapan terima kasih di skripsi yang lo kerjain paling duluan daripada isinya kan hehehe..
Kata orang phobia itu harus dihadapin biar bisa diilangin,
haha, tau ga kalau phobia gue adalah Jatuh cinta
sekarang bertambah jadi JATUH CINTA PADA ORANG PADANG!! :P
tapi seperti pernah gue bilang sama kalian,
Cinta sama dengan Cabe,
enak banget, walaupun bikin lo mencret tapi ga akan kapok makannya,
so I'll show NO FEAR to Love or Padangnese...

tanpa maksud ber-stereotipe ya.. ini cuma pengalaman pribadi aja.

maaf untuk yang merasa tersinggung atas postingan ini,
thanks to you too for giving me so much dalam waktu yang singkat,
kalau semua cuma kebetulan, beneran sebuah kebetulan yang indah.

forget prince charming, Cinderella has already got
him!

BENER BANGET!!!! hihihi... thanks to you all..

Lintang Prana Bumi

dug dug nek nek nek (harusnya ini bunyi musik yang diputar dj ya)

kali ini kubiarkan musik itu membius tubuhku di atas kursi,
bergoyang, komat kamit ngikutin lirik lagu,
mau benar mau salah, cuma reffrain atau ujungnya doang,
terserah, yang penting musik itu mampu mengoyang tubuhku,
yang belakangan kaku, terpaku isi otak yang ga jelas itu.

Lintang Prana Bumi,
duduk di meja depan, tersenyum paling manis yang pernah dia punya,
mengejekkah?, menggodakah?,
bohong kalau dia tak buatku melirik dua kali.

kalau musik ku biarkan berkuasa atas tubuh dan mulut ini,
masa Lintang tak kuberi kesempatan melakukan hal sama?
kubiarkan tangan Lintang menuntunku turun,
kaku...tapi Lintang penuh permakluman,
Lintang menuntunku bergoyang,
mulai melingkarkan tangannya dipinggangku,
kubiarkan dia mengalirkan hasrat yang sempat mati.

jauh kini kudengar musik itu,
yang kutangkap hanya suara Lintang,
lembut, membius.

sayang, hpku bergetar, membangunkanku dari mimpi,
saatnya pulang, kembali pada nyata,
maaf Lintang,
cinta tak sempat mampir malam ini.....

***Pasir Putih, 19 Februari 2005

Tuesday, February 22, 2005

Penggaris

Kalau hidup lurus seperti penggaris 50cm
kau sekolah hingga cm 22, mendekati cm 30 sibuk mencari jodoh,
mendekati cm 45 mulai sakit-sakitan, dan dipenghujung cm 50,
kau mati...

Lurus tanpa hambatan, tanpa gejolak,
hidup mengaturmu atau kau atur hidup?
waktu menentukanmu atau kau tentukan waktu?

Kenapa tak kau biarkan sakit menguatkanmu,
derita mendewasakanmu, cinta membahagiakanmu,
jatuh melukaimu,

Kenapa kau coba menyangkal perasaanmu,
ketika semua terlalu kuat untuk kau tahan,
Kenapa mesti berpura-pura,
ketika hal nyata di depan mata.

Andai hidup bagai penggaris 50cm,
maka tak ada beda dengan air pada ikan,
atau angkasa pada burung...

hidup hanya untuk hidup,
lalu mati...

Monday, February 21, 2005

'Senja dibalik jendela'

...Hidup mempertemukan kita dengan seseorang, lantas memisahkannya lagi.
Tidak selalu kita bisa berpisah dengan lambaian tangan.
Tidak selalu kita bisa berdiri di tepi dermaga,
melambaikan tangan kepada seseorang diatas kapal yang juga melambaikan tangan kepada kita sambil berseru, "Jangan lupakan aku!"
Tidak selalu.
Kadang-kadang kita bertemu begitu saja dengan seseorang yang tidak pernah kita kenal,
menjadi lengket seperti ketan, lantas mendadak berpisah begitu saja tanpa penjelasan apa-apa.

Sebagian dari 'Senja dibalik jendela' ~ Seno Gumira Ajidarma



(sumbangan Rana... maacih yaa..)

Saturday, February 19, 2005

Wartawan? Penyiar? Who am I?

Liat Mutia dan Budiyanto ditodong senjata, inilah yang gue rasa :

Gue bukan siapa-siapa ternyata,
profesi wartawan atau jurnalis atau apalah namanya ternyata ga guna selama ini
Gue bukan wartawan karena tak pernah merasa ada lama di lapangan,
Gue ga pernah nemu bahaya bahkan debu pun tidak,
cuma kena bau rokok temen sekantor dan bukan asap knalpot.

GUe cuma wartawan paling bersih, paling seger karena selalu ditimpa AC
Gue bukan wartawan, karena berita gue cuma berisi transkrip.

Gue cuma penyiar,kebetulan menyiarkan berita
tapi bukan mengumpulkannya apalagi mengejarnya.
Gue minder.. sumpah...

ada yang tau apa kerja wartawan sebenarnya?
haruskah seperti mutia dan budiyanto yang sekarang bergelut nasib
dihadang senapan demi arti sebuah berita atau ambisi om bewok semata?
biarkan om bewok dengan ambisinya dan dosanya
tapi MUtia dan Budiyanto, kalian betul betul membuat gue iri,
untuk menikmati arti dunia wartawan, dunia berita yang sebenarnya.

kapan bisa punya kesempatan kayak kalian ya
atau gue terlalu cemen untuk seperti kalian...
be brave my friends.

Kissing You

Kissing You

by Des'ree

Pride can stand
A thousand Trials
The Strong will never fall
But watching Stars without You
My Soul cried
Grieving heart is full of Pain
of, of The Aching

'Cause I'm Kissing You, oh
I'm Kissing You, Love

Touch Me Deep
Pure and True
Gift to Me Forever

'Cause I'm Kissing You, oh
I'm Kissing You, Love

Where are You now?
Where are You now?
'Cause I'm Kissing You
I'm Kissing You

Kenangan

Otak ini penuh dengan hal yang ga perlu dikenang,
cuma menuh-menuhin memory,
perlu di upgrade, but how?

Seno Gumira bertanya : terbuat dari apakah kenangan itu?
dia datang separuh-separuh, separuh senyum, separuh muka,
tapi penuh saat menusuk hati.

saat penuh canda tawa sekeliling,
tetap terasa sepi, di sini letaknya pedih itu,
pegang dadamu, disanakah hatimu berada,
disanakah kenanganmu bersemayam.

berusaha mewujudkannya dalam nyata,
mencarimu di setiap muka, didalam gedung,
diantara suara yang terjaring telinga,
tak ada....
kamu dimana?

dalam kenangan yang terbuat dari bayangan separuh,
separuh senyummu, separuh wajahmu, segaring tawamu
hampa...
kamu dimana?

UMI

Namanya Umi,
dia memilih duduk disebelahku sementara masih ada belasan bangku kosong dalam bis
"mba, ini ke Ciputat kan?"
"Ga, ini ke pondok pinang. tapi kalau mau ke ciputat tinggal pindah angkot aja."

Umi, datang dari Palembang dengan modal nekat untuk cari kerja.
Umi, Jakarta tak pernah ramah sama pendatang.
Belantara baja di jantung Jakarta sana bukan tempat mudah ditaklukan.

Jangan pernah bicara sama orang asing,
nanti dia akan tiba-tiba menghipnotis dan merampas hartamu.

Maaf Umi, saya jutekin kamu,
saya tak kenal kamu sama kamu tak kenal saya.
saya bisa saja orang jahat, saya bisa saja menipumu, menjebakmu
atau bahkan membunuhmu.

tapi kamu pilih duduk dibangku sebelah sementara yang lain kosong.
tapi kamu tetap bicara, dengan raut muka tenang,
tanpa panik untuk orang baru di belantara jakarta.

"kamu turun bareng saya, nanti saya antar naik angkot yang ke Ciputat."
"terima kasih, saya Umi. Nama mba siapa?."
"...hati-hati ya...setan di Jakarta tak takut pada jilbab dan ayat kursi."

Umi berlalu dibawa angkot yang menghilang diremang Jakarta.

Friday, February 18, 2005

Kangen

Yang pergi tak akan kembali,
Yang datang jangan dihalang,

Tapi hilang tetap terasa,
sakit tetap ada.

kangennnnnnnnnnnn!!!!!!!!!
keabisan kata-kata indah ungkapan rasa nih :(

Cinta 2 B

To Bea

Makhluk hidup dalam lindungan rahim seorang perempuan adalah berkah, suci, mulia
yang tumbuh dari cinta, kasih perempuan dan kamu.
Dia bernafas, bergerak tak sabar bertemu muka dengan perempuan dan kamu.
Mengetuk dinding perempuan, menuntut belaimu.

Bea,
Menghadirkan satu hidup diantara kalian bukan jawaban atas cinta
Menghadirkan satu nafas diantara kalian bukan pelarian dari keputusasaan
Dia tidak bertanggungjawab atas masalah kalian

Bea,
Hidup ada pilihan,
Tapi tak selintaspun terbesit jalan ini yang kau ambil

Bea,
Bilang ini bukan sebuah kesalahan,
Bilang ini adalah sebuah pilihan,
Meski salah, cinta tak pernah bodoh.

Bea,
Berikutnya jangan pernah lupa untuk mandi ya,
karena si mungil ingin liat kamu tampan,
setampan yang dibayangkan saat berlindung didalam perut bunda.

Pilihan sudah diambil, tak mungkin waktu mundur untuk menyesali yang terjadi.
Maju Bea, jangan tengok yang ada dibelakang mu.
yang selalu ada aku....

Thursday, February 17, 2005

Catatan Malam

Cuma ada kucing kayu bertengger di komputer yang bukan milikku
Tapi memang tak satupun yang ada dihadapanku, didepan dan dibelakang bahkan yang melekat pada ku adalah milikku.
Semua cuma lewat sesaat untuk kemudian menghilang,
Bisa kau tahan perginya?

Bagaimana kalau semua ini cuma persinggahan sementara,
Hatimu, hidupmu dan isi kepalamu
Kadang lebih baik menjalani sebuah ketiadaan daripada menahannya untuk ada.

Cuma sebuah catatan yang bukan berarti apa-apa,
Di sebuah malam yang sebentar lagi berganti terang,
menakutkan karena itu berarti sebuah kehidupan rutin kembali mendatangimu,
sama, disetiap jam, menit dan detik.

kadang yang kuingin dia berhenti berputar
kadang aku ingin dia diam ditempat,
tetap bersamaku dalam gelap,
merenung malam sebelum menjadi terang,
jangan pergi karena ku tau kau tak akan kembali,
esok malam kau tiada lagi,
tetap diam merenung malam.

Cinta dan Aksara

Bila cinta tak beraksara
Ku hanya harap kau merasa

Broken Friendship

Broken Friendship
by Kirkland Rowlett

We were good friends for awhile
I enjoyed every moment
I loved being around you
I wish I could've shown it
But I made a few mistakes
That really made you mad
You decided to stop talking to me
I felt like I lost all that I had
Now our friendship is over
And I must move on my way
The Lord will bring me another good friend
To show me that everything will be okay
He will bring me someone who will forgive me
When I seem to make a mistake
He will bring me someone who will be there
Even when my life is at stake
So I must move on in life
That's the only thing I can do
For I know that someone will come
That will remind me of you
I'm sorry for what I did
I'm sorry for making you mad
I wanted the best for you and I
And wanted you to be glad
I thought you would understand and trust me
Or at least listen to what I had to say
Instead of ignoring me
And running the other way
I thought you would understand and forgive me
Because that's what friends are for
I thought you were that kind of friend
But now I don't know what to think anymore

Siang di Kampung Duri

Siang di Kampung Duri-Kompas, 23/09/2003


Saya, Andika, Wulan, dan Mirna, pada sebuah siang di awal bulan September, pergi menuju Kampung Duri yang terletak di wilayah Jakarta Barat.

Andika dan Wulan, adalah dua relawan dari Kios Informasi Kesehatan (sering cuma disebut Kios saja) yang mengadakan pelayanan berupa penjangkauan dan pendampingan untuk para pencandu narkoba maupun mereka yang telah terinveksi virus HIV Aids.

Adapun Mirna...hmmm, saya suka menyebutnya dengan "si Lucu". Dia lah salah seorang sahabat saya, yang siang itu "meracuni" saya dengan wacana baru yang menyakitkan sekaligus menyedihkan. Sebuah wacana tentang sisi lain dari kehidupan ibukota.

Oleh sebab Mirna itulah, saya jadi mengenal Andika dan Wulan yang dulu pencandu tapi sekarang menjadi relawan untuk melayani para junkie agar hidup lebih sehat.

Sambil menembus jalanan kota Jakarta yang macet dengan berkendara mobil, saya terus bertanya kepada Andika, kapan saatnya jalan lurus, kapan saatnya berbelok, jika menemui perempatan jalan.

Tapi siang itu, Andika benar-benar menjadi seorang navigator yang payah. Karenanya, saya harus menerima kekesalan pengendara lain di belakang kami yang jalannya saya serobot lantaran Andika secara mendadak menyuruh saya agar berbelok kiri.

Mendadak saya ingat perkataan teman saya, Simon, seorang fotografer di sebuah tabloid. Katanya, nyali seorang pendatang seperti saya baru teruji jika sudah berkendara di jalanan kota Jakarta yang sumpek dan semrawut.

Saya tahu, pendapatnya itu ngawur. Tapi jujur saya katakan, ada rasa plong ketika saya berhasil melewati sengkarut kendaraan di perempatan itu, meski sesudahnya berpuluh-puluh kali saya mendengan suara klakson yang memekakkan telinga.

Diiin! Diiin! Treeeet...!

Lepas dari jalan lebar yang mampu menampung empat mobil, selanjutnya kami masuk ke sebuah jalan sempit yang mengharuskan pengendara mobil berhati-hati jika berpapasan dengan mobil lain agar tak saling berserempetan.

Memasuki jalan sempit yang diapit oleh selokan dengan airnya yang aneka warna oleh limbah kimia, saya mulai merasakan gambaran hitam dari kota Jakarta.

Di sini, di jalan menuju Kampung Duri, wajah Jakarta benar-benar kusam. Selain air got yang berwarna-warni dengan aroma yang tak sedap, rumah-rumah di Kampung Duri pun berhimpitan tanpa ventilasi yang sempurna.

Udara di penghujung musim kemarau tahun ini pun kian menekan perasaan dengan sengatannya yang terrasa membakar kulit.

Setelah memarkir mobil, Wulan kemudian gantian jadi komandan. Ia memimpin kami memasuki gang senggol menuju rumah Jono, salah seorang dampingan Wulan yang telah terjangkit virus HIV Aids.

Kami terus berendeng memasuki gang tanpa sinar matahari. Sebuah gang dengan rumah-rumah yang saling berhimpitan yang menghalangi sinar surya mengelus lembut kulit penghuni gang tersebut.

Saya membatin. Siapakah mereka yang mukim di gang pengap ini? Dari mana mereka berasal. Apa cita-cita mereka ketika masih kecil, sehingga mereka nyangkut di tempat serupa ini?

Pertanyaan-pertanyaan saya itu mendadak buyar oleh jerit tangis anak kecil yang menyeruak dari sebuah rumah. Lalu berturut-turut, pemandangan asing pun saya jumpai.

Setelah melewati dua tikungan, kami berjalan lurus, sebelum akhirnya kami sampai di jalan buntu, tempat Jono (bukan nama sebenarnya) dan ibunya yang telah tua, mukim.

Ketika kami berjumpa dengan Jono di ruang tamu yang sekaligus berfungsi sebagai kamar tidur, serombongan anak muda dengan mulut-mulut yang kacau bunyinya, mendadak muncul entah dari mana.

Tapi rupanya mereka segera mafhum dengan kedatangan kami. Maklumlah, karena bersama kami ada Wulan dan Andika yang rupanya telah mereka kenal.

Wulan, si mantan pencandu putaw yang pernah melewati hidup nan amburadul tiga tahun lalu, di mata saya siang itu berubah menjadi seorang peri yang baik hati. Secara sabar ia meminta kepada Jono untuk menghabiskan obat yang diberikan dokter untuk setidaknya memperpanjang umurnya.

Diberikannya kepada Jono, zortrim (toxo, untuk mencegah penyebaran virus di otak dan mencegah jamur di paru karena Jono punya pneumonia)dan vitamin B yang berguna untuk menambah nafsu makan.

"Ini vitamin B, diminum tiga kali sehari. Ini zortrim, diminum dua kali sehari," kata Wulan lembut kepada Jono. Ibunda Jono yang juga sedang sakit, cuma memandang haru ke arah Wulan.
Setelah Wulan merayu Jono untuk meminum habis obat-obatan itu, perempuan tua itu pun turut bicara, "Kamu beruntung, masih ada Mbak ini yang perhatian sama kamu. Dengerin itu, dihabisin obatnya biar cepet sembuh."

Di luar dugaan saya, Jono menyahuti perkataan bundanya. "Ah, kalau saya sih tinggal mesenin kain kafan saja."

Saya yang sebelumnya sudah tahu dari Wulan tentang penyakit yang diderita Jono, tak kaget dengan pernyataan Jono. Sementara ibundanya, ia pun menanggapi biasa-biasa saja. Oleh kepahitan hidup yang menelikungnya barangkali, telah membuat perempuan tua itu kebal terhadap kengerian sebuah kematian.

Jono memang positif terkena Aids. Pada pemeriksaan terakhir, CD4 (jumlah sel darah putih dalam darah) Jono memang amat rendah, yakni di bawah 50. Seharusnya Jono sudah menggunakan pengobatan ARV (Anti Retro Viral), obat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Namun karena mahalnya obat yang harganya berkisar Rp500-750 ribu, maka
Jono yang tak sanggup membeli obat itu pun menjadi putus asa.

Padahal, menurut Wulan, Jono amat membutuhkan CD4 itu. "Jika tidak mengkonsumsi obat tersebut, akan makin memperburuk kondisi Jono. Akan muncul inveksi oportunistik dan membuat kondisi parunya semakin jelek," ujar Wulan setelah pamit dari rumah Jono.

Dalam perjalanan pulang Wulan sempat cerita, betapa Jono sempat sedih ketika tahu CD4 di tubuhnya rendah. "Dia kira akan segera mati. Padahal, apabila dia mampu beli obat itu, obat tersebut akan membantu kekebalan tubuhnya dan memperpanjang hidupnya," ucap Wulan.


Setelah mengantar Andika ke Kios, saya, Wulan dan Mirna melanjutkan perjalanan mengarungi Jakarta. Kami sempat singgah ke kedai es krim Ragusa di Jalan Veteran. Kemudian melanjutkan perjalanan ke Galeri Nasional untuk melihat pameran seni rupa tingkat internasional, sebelum akhirnya kami terdampar di Warung Apresiasi (Wapres), Bulungan, hingga larut malam.
Pada tiap persinggahan itu, di Ragusa memang ada banana split, di Galeri Nasional memang ada karya-karya adiluhung, di Wapres ada ayam bakar yang dagingnya amat lembut, di sebelah saya ada Mirna yang manis, tapi tetap saja bayangan wajah Jono dan ibundanya yang terus melintas di depan mata saya.

Ah, entah kepahitan hidup macam apa lagi yang bakal singgah di hati ibunda Jono. Bayangkanlah, kini Jono sakit parah. Sementara adik Jono--karena kasus narkoba--kini sedang mendekam di penjara. Akankah Ibu Jono yang kena stroke itu merana sendiri, sabab setelah suaminya tiada, ajal tak lama lagi juga bakal menjemput Jono.

Sementara Jono..., saya melihat bayang-bayang kematian bersemayam di matanya. Tak ada lagi di sana nyala api kehidupan. Jika membayangkan bunyi batuknya yang keluar dari paru-paru yang cuma dibalut kulit dan tulang, ulu hati saya turut nyeri dibuatnya.

Uhuk! Uhuk!

Ketika saya tinggal sendiri di mobil dalam perjalanan menuju rumah, bayangan Jono terus mengikuti saya. Tapi ia tak sendiri. Di belakangnya ada berpuluh, beratus, beribu, bahkan berjuta-juta wajah serupa Jono. Wajah-wajah usia belasan yang pucat tanpa pengharapan. Mereka muncul dari berbagai sudut kota Jakarta. Sebagian muncul dari Kampung Duri, sebagian dari Kampung Bali, sebagian dari Jakarta Utara, dan sebagian lainnya muncul dari kampus-kampus.

Uhuk! Uhuk!
Kembali saya terkenang batuk Jono yang bikin nyeri ulu hati saya. Senyeri saya kah kini para orang tua yang memiliki anak macam Jono? Saya mendadak ingat seorang teman yang memiliki adik yang pecandu putaw macam Jono. Katanya, ia lebih baik memiliki saudara yang melakukan kejahatan lantas dihukum mati, daripada memiliki saudara yang pecandu narkoba. Setelah dihukum mati, habis perkara. Tapi kalau pecandu, sebelum mati mereka adalah kriminal yang memalukan keluarga. "Ketika sakaw (ketagihan putaw), mereka bisa berbuat apa saja, termasuk nyopet dan menguras barang di rumah mereka sendiri," kata teman saya.

Uhuk! Uhuk!
Saya segera tersadar. Kiranya suara batuk itu datang dari paru-paru saya sendiri, yang sesak oleh asap rokok dan udara dini hari. Uhuk!

jodhi yudono kompas, 23/09/2003

The Law of Karma

The Law of Karma
In Buddhist teaching, the law of karma, says only this: `for every event that occurs, there will follow another event whose existence was caused by the first, and this second event will be pleasant or unpleasant according as its cause was skillful or unskillful.' A skillful event is one that is not accompanied by craving, resistance or delusions; an unskillful event is one that is accompanied by any one of those things. (Events are not skillful in themselves, but are so called only in virtue of the mental events that occur with them.)

Therefore, the law of Karma teaches that responsibility for unskillful actions is born by the person who commits them.

Let's take an example of a sequence of events. An unpleasant sensation occurs. A thought arises that the source of the unpleasantness was a person. (This thought is a delusion; any decisions based upon it will therefore be unskillful.) A thought arises that some past sensations of unpleasantness issued from this same person. (This thought is a further delusion.) This is followed by a willful decision to speak words that will produce an unpleasant sensation in that which is perceived as a person. (This decision is an act of hostility. Of all the events described so far, only this is called a karma.) Words are carefully chosen in the hopes that when heard they will cause pain. The words are pronounced aloud. (This is the execution of the decision to be hostile. It may also be classed as a kind of karma, although technically it is an after-karma.) There is a visual sensation of a furrowed brow and downturned mouth. The thought arises that the other person's face is frowning. The thought arises that the other person's feelings were hurt. There is a fleeting joyful feeling of success in knowing that one has scored a damaging verbal blow. Eventually (perhaps much later) there is an unpleasant sensation of regret, perhaps taking the form of a sensation of fear that the perceived enemy may retaliate, or perhaps taking the form of remorse on having acted impetuously, like an immature child, and hping that no one will remember this childish action. (This regret or fear is the unpleasant ripening of the karma, the unskillful decision to inflict pain through words.)

If there are no persons at all, then there is no self and no other. There is no distinction between pain of which there is direct sensual awareness (which is conventionally called one's own pain) and pain that is known through inference (conventionally called another person's pain). Whether pain is known directly or indirectly, there is either an urge to quell it or an urge to cultivate it. Whether joy is known directly or indirectly, there is either an urge to nourish it or to quell it. In the conventional language of speaking of events personally, the urge to quell all pain and to nourish all joy is known as being ethical or skillful or (if you like) good. The urge to nourish pain and quell joy is known as being unskillful, unethical or bad.

Being fully ethical is said to be impossible for those who make a distinction between self and other and show preference for the perceived self over the perceived other, for such perceptions inhibit being fully responsive. Being fully ethical is possible only for those who realize that all persons are empty, that is, devoid of personhood.