Ketika cinta tak lagi ada, kamu hadir cuatkan rasa. Bukan benci, bukan cinta. Suka jadi lebih tepat. Kamu persis tahu bagaimana menempatkan posisi kita, kamu dan aku. Cinta tak hadir saat ku tatap matamu. Benci tak mungkin muncul saat ku didekatmu. Bahagia, nyaman...bukan cinta, tak bisa cinta dan tak mungkin cinta.. biarkan saja.
Kamu, dua sisi manusia muncul dalam satu kesempatan, satu waktu, satu tubuh. Tak ada yang berhak menyebutmu bangsat, karena kamu mulia. Tak ada yang berhak memujamu karena kamu juga punya dosa. Kamu dan dua sisimu yang membuatku nyaman, bahagia.. terima kasih.
Kamu, untuk semua kasih yang tak terucap, terbungkus dalam perhatian setengah setengah. setengah sadar setengah tidak, kamu ada selalu untukku seperti aku untukmu. Kamu, segala kasih kutitip lewat waktu, kenangan dan kebersamaan.
Bukan cinta, jangan sampai cinta karena cinta akan buat kita sengsara... biarkan semua bahagia, senang menjalar dalam makna sederhana tanpa memaksa. Biarkan semua ada dalam batas waktu sesaat, cuma hari ini, cuma detik ini, lalu semua kembali biasa. Kita abadi dalam rasa bukan dalam waktu. Biarkan dua sisimu kunikmati, hadirkan dalam bahagia yang bukan cinta...
Kamu, untuk semua hal yang membuatmu hanya manusia biasa, aku suka. Jangan berubah untuk satu yang menjauhkan kita.
No comments:
Post a Comment