Monday, March 27, 2006

Senin pukul 2

Ah hari baru dalam minggu ini. When everybody hate monday... i love it. Senin itu memberikan harapan baru. Apa surat dari Jerman dateng lagi buat ngasih jadwal pesawat atau jadwal kegiatan disana Mei nanti. Apa paket kartu pos dari Jimmy besok nyampe? Apa uang koperasi gue besok di-oke-in dan bisa cair buat beli laptop? huhuhu

First thing to do in monday morning adalah cek email. Sudah enam minggu terakhir, email gue penuh kata-kata cinta dari Eric dudududu... Dia bisa memberikan gue alasan tersenyum lagi.

Eric bikin gue percaya pada kekuatan hati dan imaginasi. I never met him in real life. Gue cuma liat fotonya dan kita bicara setiap hari, tiap menit dan jam. wow... dia lebih hebat dari lelaki nyata sekalipun. Tidak ada yang tahu bagaimana akhir kekuatan hati dan imajinasi kami bakal bertahan. Yang kita punya hanya kesenangan dan kebersamaan.. bersama kami senang... cie kaya slogan SBY JK hoeekkk...

ah senin pukul 2 dinihari, gue masih juga ngoceh yang ga jelas. tapi hidup ini memang jadi menyenangkan kalau tiap malam begini gue memulai dengan, Wah hari ini bakal ada apa yak? kejutan-kejutan itu bikin gue merasa hidup aja. Lebih seru sebenarnya daripada gue harus hidup terjadwal dan terjebak rutinitas.

udah ah, gue mau pacaran.. cybersex with eric.

Tuesday, March 14, 2006

Menjadi Perempuan

Adalah anugrah buat gue, tapi ga mudah menikmatinya. Semua masih terpasung sama "norma" tae kucing, dan peraturan yang dibuat untuk membelenggu kebebasan perempuan.
Sayangnya, ga sedikit perempuan yang membelenggu dirinya sendiri karena ingin memenuhi tuntutan sosial akan diri perempuan... kasian banget seh.

Perempuan sukses, cantik dan pintar. orang akan bilang, jelas aja semua gampang didapat karena dia cantik... ah mereka lupa kalau ada bagian tubuh yang namanya otak yang menempel di kepala perempuan yang juga berfungsi untuk berpikir dan jalan berpikir itu bisa jauh lebih pandai dari isi kepala laki-laki.

Perempuan seksi, adalah nista.. istilah my body my life, itu ga pernah berlaku bagi perempuan. Tubuh perempuan menjadi milik ayahnya, milik suami, milik masyarakat bahkan milik negara. Kasian ya... Jangan pake pakaian minim kalau ga mau diperkosa,ga mau dilecehkan... Ah... bahkan berpakaian pun perempuan tak pernah bebas. Tiap kali berangkat kantor, di kepala perempuan bukan lagi pekerjaan apa yang harus diselesaikan, tapi pakaian apa yang harus dipakai hari ini, supaya mata bos tak melirik dibelahan dada, supaya teman tak melongok di benjolan pantat... kasian, perempuan selalu dipersalahkan atas syahwat pria.

mestinya kalau laki-laki takut dosa... butakan saja mata kalian, jangan liat kami yang berpakaian seksi... kalau tak ingin mendengar suara seksi kami, tulikan saja kuping kalian. kalau tak ingin mencium bau parfum kami, bikin pilek aja hidung kalian seumur hidup...

Susahnya jadi perempuan... bahkan moral kami pun kalian yang atur. Rasanya tuhan tak pernah mengirimkan wahyu bagi kalian untuk menghakimi kami. Tak ada wakil tuhan yag berhak mengutuk pakaian, tingkah laku, maupun tutur bahasa kami.

kapan sih, perempuan bisa dianggap manusia? bukan lagi boneka barbie yang harus dipakaikan jilbab...

Saturday, March 11, 2006

Inget ga?

waktu kamu menangis terisak karena tak ingin meninggalkan indonesia, teman-temanmu dan aku?
aku me-lap ingusmu, mencium bibirmu, matamu, memelukmu erat?
kamu selalu punya tempat dihatiku untuk kembali, bisikku.

waktu aku menangis di hari terakhirmu disini.
aku menangis... katamu... menangislah agar aku tahu rasanya dibutuhkan olehmu.
aku menangis terisak didadamu sampai basah kaosmu.
kamu memelukku erat, mencium keningku dan bibirku lamaaa sampai aku tak bisa bernapas..

aku hanya sedang teringat..

Sunday, March 05, 2006

Belum saatnya

Gue dengan mantap akan menghapus semua sms Ramy di handphone. SMS sejak awal kami kenal 14 Juli 2005 sampai terakhir... ntah kapan. dengan berbesar hati, satu persatu sms itu tanpa dibaca gue hapus sampai pada satu sms :" sayang, believe in me, you r in my heart always. I'll miss you a lot back home."

oh well, perasaan sedih itu muncul lagi. Gue ga sanggup meneruskan penghapusan sms Ramy dari handphone itu...

ternyata memang gue belum siap meski kepala ini berpikir dengan logika, tapi hati ini terlanjur menang, gue masih menyimpan cinta.

Maaf untuk eric yang berusaha keras memasuki kehidupan gue, mewarnai hati gue, memanjakan gue dengan kata-kata penuh cinta. Maaf karena gue ternyata belum bisa sepenuh hati memberikan rasa yang sama.

Maaf untuk citra, thanks for your support. hati gue masih cemen neng. ramy masih menguasai hati dan kepala gue. Dia persis narkoba hihihi.. biar katanya gue udah recover, ada satu hal yang mengingatkan gue sama dia, gue langsung relaps... DAMN.

Maaf buat Ramy, email gue penuh ketegaran kemarin ternyata palsu.. tapi gue ga bisa menarik kembali ucapan itu. Gue ga bisa kembali mengharapkan lo. Ada orang-orang yang bakal kecewa kalau gue terus-terusan memikirkan lo.. Tapi gue juga ga bisa nyangkal perasaan sendiri, bahwa cinta itu masih ada.. somewhere in my heart. DAMN.