Sunday, April 17, 2005

Unspoken Love

Sudah berapa lama? hmmm lima tahun.
Ternyata aku masih menyimpan rasa, yang tak bisa terungkap, berkembang dalam diam. sendiri..
Cinta tak beraksara kuhanya harap kau merasa,
ntah merasa atau tak mau merasa,
ntah tahu atau tak mau tahu,
kamu tetap datang dan pergi sesuka hati,
membuatku mules, deg-degan, senyum simpul,
lalu kemudian membakarku dalam cemburu lalu pergi berlalu,
kembali tinggalkan luka.

aku... diam.. tetap menunggu...
perhatian tanpa kata apa bisa bermakna?
kata yang tak terucap, tercekat dileher, kelu membisu..
kenapa tak bisa denganmu? kenapa harus kamu?
aku cinta kamu, kuharap kamu tahu itu.

Wednesday, April 13, 2005

cinta

Aku jatuh cinta...
terima kasih telah memberiku senyum dan deg-degan.
meski cuma untuk hari ini

Cinta...

Hidup, Angkot dan Tangga

Aku seperti menubruk sebuah tiang besar yang membuatku tersadar dari mimpi. bahwa aku hidup, masih bisa berharap selama oksigen tersedia untukku. Aku tak lagi angan, hampa dan bayang. Aku nyata seperti halnya darah yang mengalir keluar saat tertusuk, air mata yang tercurah saat hati tersakiti.

Hidup itu seperti kamu naik angkot yang melewati perkampungan, yang jalannya terjal membuat perutmu terkocok, mual dan muntah. Kamu berhadapan dengan manusia lain dalam formasi 4-6 ditambah bangku artis di depan pintu. Kadang salah satu dari mereka sangat manis duduk sambil tersenyum padamu, kadang semua begitu menakutkan ditambah percampuran parfum dan bau badan serta bau keringat yang tak jelas, bercampur lagi bau bensin bocor dari angkot tua itu. tapi itulah hidup. bersyukurlah ketika matamu, hidungmu, dan telingamu masih berfungsi. Hidup penuh warna... kemana aja aku selama ini?

Hiduplah seperti anak tangga yang bergerak vertikal. Buat langkah berikutnya lebih maju dari yang dibelakang. meski anak tangga itu terjal meski anak tangga itu begitu landai. Hidup adalah bergerak maju atau keatas, jangan biarkan hidupmu stagnan dan berhenti.

Hidup tak pernah jadi milik sendiri. Hidup untuk berdua, bertiga atau berempat. berteman bermusuh, cinta dan benci. cari semua makna dalam diri lain. mereka ada untukmu dan kamu untuk mereka.

Ah indahnya memaknai hidup, kadang tak pernah sesulit menjalaninya. Hiduplah untuk Hidup dan bukan menanti mati.

Friday, April 08, 2005

Hampa

Ada tugas yang mestinya aku kerjakan malam ini, itu bisa menunggu. Ada segumpal rasa yang menyesakkan dada dinihari ini. Segumpal rasa hampa. Bukan lagi sedih, bukan bahagia. Hampa...

Mestinya aku senang karena tak ada masalah yang mesti memeras otakku. Tak ada sedih yang menguras air mataku. Tapi tak punya masalah dan hanya menyisakan hampa ternyata menyiksa.

Tugas kantor bukan masalah, itu cuma sekedar rutinitas yang kutahu apa yang mesti dikerjakan dan jam berapa harus selesai. Uang? bukan lagi masalah. Bukan karena aku sudah kaya, tapi karena kebutuhanku tak bertambah dan tak berkurang, pendapatanku tak juga tambah tapi jangan sampai berkurang. Cinta? ah sudah biasa jatuh cinta dan sudah biasa sakit hati, udah baal alias kebal. Ada tingkat toleransi terhadap rasa sakit yang membuatku tak lagi patah hati, tak lagi sedih. Semuanya jadi serba mudah.

Kadang aku menangis tanpa alasan. Bukan menangisi hidupku, bukan tangis haru, aku hanya menangis. Barangkali aku hanya ingin membersihkan mata ku atau cuma sekedar test case apa air mataku masih ada karena sudah lama sekali rasanya air mata ini tak jatuh.

Kadang tersenyum, betapa lucunya hidupku selama ini. Selalu ada yang datang dan pergi sesuka hati. Menyisakan satu warna, satu kenangan, satu pelajaran. Aku menunggu saat itu kembali.

Barangkali aku memang gila. Mencoba menikmati setiap emosi yang muncul dalam hati, mencoba membangkitkan yang selama ini hilang. Senyum, tangis, tawa, marah, cinta....
Barangkali aku cuma mencoba untuk Qona'ah, hidup apa adanya, menerima yang kudapat, berbahagia dengan keadaan.

Aku bahagia, itu pasti. Tapi aku hampa dan itu nyata...
Maki aku agar aku marah, sakiti aku agar aku menangis, dan becandalah denganku agar aku tertawa.

Wednesday, April 06, 2005

Love story

Kangen pengen jatuh cinta lagi.... Dewi benar, barangkali selama ini gue belum menemukan cinta yang benar-benar cinta. Yang gue rasa cuma perasaan deg-degan saat ketemu, kangen kalau ga ketemu, ditambah bumbu hasrat. Tak pernah ada patokan cinta..seperti pernah gue dapat dan rasa dengan si anu. Buat gue tiap kali jatuh cinta akan memberikan kesan sendiri.

Cinta pertama, cowok paling pendiam yang pernah gue tau sampai sekarang. Punya jiwa pemberontak meski jarang diperlihatkan. Darinya gue kenal lupus, olga, lima sekawan.. huhu cinta monyet gue, pa kabar?

Cinta kedua, tadinya dialah sosok yang paling pas jadi suami gue... DULU..untung ga jadi, hidup buat Bea cuma untuk hari ini, besok, ya gimana besok aja..

Cinta ketiga, indahnya, kutu buku, multitalented deh. dia yang mengajarkan gue pada dunia. membuat gue percaya diri, percaya pada kemampuan gue. sayang dia ga pernah tau gue sayang banget sama dia. it's enough for me to be his best friend. ga lebih.. hiks

Cinta keempat, love him because he's so sexy.. cuma fisik. love him, hate him and comes to nothing. now we're a good friend... he's always there for me.

Cinta kelima, a movie freak. love him, hate him.. still :P tak pernah lagi bicara... kesunyian ada akhir dari hubungan kami.

Cinta keenam, hah.. beneran jatuh cinta sama dia ga ya.. love him, never hate him and.. gantung deh.. bukan lagi teman dekat, bukan lagi cinta.. perasaan gue masih ga jelas.

Cinta ketujuh... buruan dateng dong. gue sudah melangkah jauh meninggalkan yang keenam, dan ga pengen balik kemasa lalu..

kangen pengen jatuh cinta. kangen sama rayuan gombalnya, kangen sama senyuman sendiri, kangen rasa deg-degan.

Cinta selalu jadi perasaan paling indah yang dimiliki manusia. Gue ga pernah takut jatuh cinta, tak pernah jera karena rasa sakit adalah bagian darinya. takut sakit hati berarti takut menghadapi hidup. dan takut menghadapi hidup... mati aja mendingan :P

Friday, April 01, 2005

Pertanyaan Untuk Tuhan

Kamu ada dimana sih? Kamu sedang apa ketika manusia menangis, merangkak keluar dari bebannya? Apa Kamu tertawa melihat itu semua? apa seperti Grand Master Utut Adianto memainkan bidak caturnya? Skakmat, kalian mati HAHAHAHA!!

Apa yang sebenarnya Kamu inginkan atas manusia? kalau kebahagiaan jawabannya, kenapa kamu berikan derita? Apa Kamu tulis semua nasib manusia dalam sebuah skenario panjang lengkap dengan plot, setting dan ending cerita? Kamu tinggal duduk seperti Dimas Djayadiningrat dengan toa dan bilang, CUT!! pindah ke scene berikutnya dalam hidup ini.

Apa Kamu atur hidup sedemikian rupa? Jika iya, kenapa mesti marah waktu penduduk kota Sodom melakukan "penyimpangan seks" dan Kamu tenggelamkan kota itu di laut hitam? Kenapa mesti mengirimkan burung dengan membawa batu dari neraka untuk menghancurkan tentara gajah raja Ababil yang berniat mindahin Ka'bah ke Afrika? Kalau Kamu sudah menuliskan peran manusia, kenapa mesti Kamu siksa untuk sebuah tindakan yang sudah Kamu tentukan dalam skenario hidupnya? Apa bidak caturMu bergerak sendiri tanpa kendali?

KataMu setiap orang punya jodohnya masing-masing. Takarannya apa ya? Kenapa mesti ada perceraian? Apa karena jodohnya bukan dia? Wah bisa empat lima kali kawin karena jodohnya bukan yang satu, dua atau tiga. Bisa kawin empat kali karena Tuhan kasih jodoh empat orang, mana bisa begitu??

KataMu semua manusia itu sama, bahwa Tuhan itu satu. Tapi kenapa Kamu larang aku mencintai dia yang lain agama? lain iman?

Segitu saja Tuhan, pertanyaan dasar yang tak pernah ku dapat jawaban memuaskan. Please jangan pakai alasan bahwa agama punya dua penjelasan Ta'a Budi dan Ta'a Quli, ada sesuatu yang bisa dijelaskan dengan nyata/ilmu dan ada yang tidak. Karena bagiku, segala sesuatu punya penjelasan dan alasan.

Aku senang menyembahMu mesti tak nyata, tak berbau tak bergerak. Ada rasa damai yang seolah membuatMu menjadi nyata dan dekat. Jawablah karena Aku MencintaiMU, Tuhan.