dug dug nek nek nek (harusnya ini bunyi musik yang diputar dj ya)
kali ini kubiarkan musik itu membius tubuhku di atas kursi,
bergoyang, komat kamit ngikutin lirik lagu,
mau benar mau salah, cuma reffrain atau ujungnya doang,
terserah, yang penting musik itu mampu mengoyang tubuhku,
yang belakangan kaku, terpaku isi otak yang ga jelas itu.
Lintang Prana Bumi,
duduk di meja depan, tersenyum paling manis yang pernah dia punya,
mengejekkah?, menggodakah?,
bohong kalau dia tak buatku melirik dua kali.
kalau musik ku biarkan berkuasa atas tubuh dan mulut ini,
masa Lintang tak kuberi kesempatan melakukan hal sama?
kubiarkan tangan Lintang menuntunku turun,
kaku...tapi Lintang penuh permakluman,
Lintang menuntunku bergoyang,
mulai melingkarkan tangannya dipinggangku,
kubiarkan dia mengalirkan hasrat yang sempat mati.
jauh kini kudengar musik itu,
yang kutangkap hanya suara Lintang,
lembut, membius.
sayang, hpku bergetar, membangunkanku dari mimpi,
saatnya pulang, kembali pada nyata,
maaf Lintang,
cinta tak sempat mampir malam ini.....
***Pasir Putih, 19 Februari 2005
No comments:
Post a Comment