Setiap jalan ada akhir, tepian dan terjalan. Kurasa, jalanku berakhir disini. Sabarku mencapai tepian sebelum dia terperosok dalam jurang. Jalanku yang tak pernah mulus.
Setiap gunung berpuncak, maka kusampai di puncak dakianku. Lelah, biarkan aku beristirahat. Melupakan keringat sepanjang tebing, sakit tergores batu. Aku lelah.
Setiap hal punya waktu untuk berhenti. Maka kurasa ini waktunya aku berhenti berharap, bercita dan bermimpi. Ketika berharap ternyata menyakitkan, bermimpi selalu menyeramkan dan bercita tak lebih dari sebuah gantungan yang tak bisa kucapai.
Maaf untuk semua yang tak bisa kusisipkan bahagia diantara keberadaanku. Maaf untuk cinta yang tak pernah bisa kusentuh dan kumiliki, selamanya hadirmu dihatiku. Dan maaf untuk -E- karena aku tak pernah bisa jadi "somebody" seperti yang selalu kamu katakan.
Aku tak bisa lagi setegar saat kakiku punya pijakan. Aku tak sekuat saat memiliki gantungan. Ketika aku seharusnya menjadi beringin, ternyata aku rapuh dan kerdil. Maaf telah mengecewakan...
No comments:
Post a Comment