Thursday, May 21, 2009

Sakit, mimpi dan kamu

Dari dulu saya tak pernah suka sakit. Tiap kali demam meradang tinggi tiba-tiba saya merasa jadi kerdil, semua yang ada disekitar saya menciut perlahan. Kasur mengecil, tembok kamar tiba-tiba terasa bergeser perlahan menggencet saya. Lalu saya akan menjerit, menyembunyikan wajah ke bantal lalu menangis. Sewaktu ada ayah, dia akan mengusap muka saya lalu berdoa dan mendekap saya di dadanya. Setelah itu baru saya bisa tidur dengan tenang. Ibu menggantikan peran itu sepeninggal ayah.

Tapi saya sudah tidak tinggal dengan ibu. Kos sendirian dekat kantor. Menjadi sakit itu menakutkan. Tak ada ibu yang menenangkan saya. Manja yah J

Kemarin sore saya demam tinggi, muka saya merah matang. Dokter bilang saya Cuma kena flu, istirahat dan minum obat saja. Kalau demamnya tak turun dua hari, segera periksa darah... lagi! saya pun tidur mulai jam 7 malam. Hanya dua kali terbangun. Jam 10.15 malam untuk terima telepon dan jam 3 dini hari untuk buang air kecil.

Saya tahu kalau saya paksakan bangun dan menikmati malam dengan lampu terang menderang, ketakutan menjadi kerdil itu akan muncul lagi. Tak ada ibu yang akan menenangkan saya. Maka saya paksa mata untuk terus tertidur.

Tapi dalam tidur ternyata saya pun tak tenang. Ada kamu hadir di mimpi saya. Yang tiba-tiba menjadi jahat dan ingin membunuh saya perlahan. Mengejar saya masuk ke hutan, lari-lari di antara gedung bertingkat. Sampai kamu mendorong sahabat saya lola jatuh di mall dari lantai 4. kamu ingin menyakiti semua yang dekat dengan saya. Wajahmu muncul dimanapun saya berada, bahkan kamu muncul di dalam lemari.

Sial.

No comments: