Baru akan terbit Maret 2006, tapi semua sudah ribut. Asikkan tim marketing dan promosi Playboy Indonesia ga perlu kerja keras karena tiba-tiba semua orang jadi penasaran, kayak apa sih bentuknya, ada cewek telanjangnya ga sih? huhuu pembicaraan seru. semua tiba-tiba teringat pada bobroknya moral masyarakat sekitar, bobroknya orang yang membiarkan anak-anak remaja keluar masuk hotel jam-jam-an, mereka yang membeli majalah dan tabloid yang cuma mengumbar pusar dan pinggul molek. Orang tua tiba-tiba ingat betapa beratnya tugas mereka sekarang mengajarkan dan menjaga moral anak-anak mereka. Di luar sana segala akses terbuka luas, internet cuma 5 ribu perjam bisa buka situs porno, vcd dan dvd porno pun cuma seharga 5-8 ribu perak, mahalan dikit adalah majalah mulai FHM, ME, X, Matra. Bapak pengkonsumsi barang porno itu pasti sibuk, dimana yah mengumpetin barang-barang ini dari jamahan anak-anak mreka dirumah. Ibu-ibu nya jadi panik, bagaimana supaya anak-anak perempuan mereka ga salah bergaul, anak-anak laki-laki??? ah mereka bilang, biar lah anak laki-laki, mereka toh akan bergaul dan menemukan hal hal itu seperti itu...
gue cuma mau bilang.... MUNAFIK...
kita hidup di dalam dunia yang penuh ke munafikan. Hasrat dan nafsu adalah barang milik umum, setiap orang punya. seperti kata Zaenuddin M-emang-Zainuddin, koncinya adalah pengendalian diri. semua tiba-tiba berkoar kalau ada hal baru seperti Playboy ini muncul. Padahal bukan barang baru kalau kita bisa menemukan vcd dan dvd porno, bukan hal aneh kalau nemu tabloid bergambar perempuan ber payudara segede balon malah cuma jadi bungkus kacang, laki-laki dan perempuan berkeliaran bebas sambil bermesraan bahkan di negeri yang bertajuk "serambi mekkah" sekalipun... munafik.
Gue adalah orang yang paling beruntung, punya orang tua yang tidak munafik.
Bokap pengoleksi video porno. Gue udah tau sejak jaman SD. Dia menyebutnya sebagai "film Unyil," dan meski diumpetin di dalam lemari, gue masih bisa nemu... gue tidak menonton video porno itu sampai dia berbentuk kepingan vcd dan baru gue tonton sekitar 3 tahun lalu... Bokap?? tau.. tapi dia tidak marah, dia tidak memperlakukan gue sebagai anak kurang ajar atau anak ga tau diri. Bokap malah bilang... biar kamu belajar, bahwa di sekeliling kamu itu ya begitu kelakuannya, laki dan perempuan seperti halnya jantan dan betina pada binatang. supaya kamu beda,kamu disekolahin, diajarin agama.. nyantol ga? kalau ga nyantol, kamu akan sama dnegan binatang itu, kalau nyantol, kamu akan selamat dari predikat binatang itu...
Gue bahagia buat bokap yang pergi meninggalkan dunia munafik ini sekitar 2 tahun lalu...
Nyokap, perempuan demokrat. dia yang selalu mendampingi gue untuk setiap hal baru, termasuk nonton blue film. Kemarin kita sempet nonton film gay dan porno lainnya, full adegan ML, pantat cowok dan cewek... nyokap cuma komentar," kamu koq ga bisa cari film kartun biasa apa.." huhuhu cuma segitu komentarnya, setelah itu dia tetap ada disamping gue nonton film sampe abis.. Dia cuma pesen, kamu sudah dewasa, berpikir dewasa bahwa setiap tindakan ada konsekuensinya..
SO KENAPA MESTI TAKUT PADA KEHADIRAN PLAYBOY? Kenapa kita baru...jeggeerrr... nghe sama yang berbau pornografi, padahal setiap hari, tiap menit, itu ada di dekat kita. Bapak,Ibu, kalau ML, yakin suara teriakan anda atau derit ranjang ga kedengeran sama anak kalian? yang mebuat mereka bertanya-tanya apa yang kalian kerjakan dikamar? kenapa sih mesti menilai sex itu tabu dibicarakan di meja makan bersama anak-anak.
Kenapa anda mesti umpet-umpetan kalau bicara sex dengan keluarga... Kenapa mesti membuat anak-anak anda belajar tentang sex di luar rumah, di warnet, di kamar temen, di vcd porno, di pacar sendiri...
ah, miss my dad and mom... mereka orang tua terbaik yang pernah ada..
1 comment:
SAya cuma ingin bertanya satu hal: apakah anda (juga termasuk) munafik?
--mohon dijawab.
Post a Comment