Thursday, June 11, 2009

hidup tak kemana-mana

hidup saya mestinya bisa berubah sejak setahun lalu, ketika satu persatu kesempatan itu datang. semuanya tertunda hanya karena satu hal.... saya pengecut. ketakutan akan hidup membuat saya tak bergerak kemanapun,statis, menunggu nasib, mengeluhkan hal yang sama sepanjang hidup.

ketika tawaran menikah datang, saya sambut gegap gempita. horeee, kesempatan mengubah hidup datang lagi. saya bersiap, lagi-lagi dengan ketakutan konyol itu, ragu meninggalkan rumah, meninggalkan kerjaan, rekanan dan hidup nyaman hmm not really... teman saya bilang, MENIKAH nit, karena kalau ga, lagi-lagi lo hanya akan mengeluhkan hal sama... betapa hidup tak lagi berkembang. saya mati... sebelum benarbenar tertanam dibawah tanah.

konyolnya, saya bikin sejuta ulah, alasan hingga akhirnya kesempatan itu hilang lagi. kami bubar, saya tak jadi menikah dan menjalani hidup seperti biasanya.

saya tak lebih dari seorang pengecut. saya pengecut yang tak berani mewujudkan mimpi dan harapan bahkan untuk melangkah. saya bahkan bilang, "i didnt make a future", what a stupid word i have just said. pemimpi itu akan mengubah masa depannya sendiri, tapi saya tidak. saya cuma pengecut dan pecundang yang membiarkan hidup berjalan diatur waktu dan nasib.

1 comment:

citra said...

Elu bukan pengecut karena tidak jadi menikah. Elu tidak jadi menikah karena ada titik penting di mana elu dan gak ketemu. Dan merujuk ke apa gerangan titik itu, rasanya wajar saja kalau elu membatalkan keputusan/keinginan untuk menikah. Bukan karena elu pengecut.

You surely can't make a future. But what you're doing now is preparing your future, as best as you can do.