Tiap tahun usia ku bertambah, bunda tiap tahun makin berisik nyuruh nikah. Alasannya nanti keburu tua kalau punya anak? ga pengen apa hidup tenang, punya suami, keluarga sendiri? dan berakhir dengan menyebutnya... IBadah.
Untuk terakhir itu aku ga mau kasih komentar. Tapi bunda, aku ini belum ingin menikah mesti pengen punya anak. Nah lo? andai bunda tahu, aku bersedia mengandung seorang anak dari orang yang paling aku cintai tanpa menikahinya.
ah bunda, jangan khawatir yang itu tak akan terjadi dalam waktu dekat. Punya anak, menikah dan berkeluarga just not on my list right now.
Me, yang dua bulan lagi genap 28 tahun, masih menyimpan satu obsesi. Aku ga akan menikah sampai aku sandang gelar master. Why? karena aku tahu pendidikan itu tak pernah datang mudah buatku. Dari SD-Universitas, aku selalu berhadapan dengan banyak hambatan meski akhirnya terlewati. Ya bunda, menikah saat ini buatku adalah hambatan terhadap obsesi itu. Maaf, menikah bukan prioritas hidupku.
KECUALI, ada seseorang yang mencintai aku tanpa membatasi wilayah berpikir, kebebasan menjadi diri sendiri dan cita-citaku.
KECUALI, dia adalah orang yang sama berpikir tentang masa depan bukan melulu bicara soal status di atas surat nikah dan anak.
KECUALI, dia berhasil menyakinkan diriku akan cintanya...
Bunda, makin besar jumlah angka di usia ku, semakin besar tanggungjawabku pada diri sendiri.
Bunda, aku tak butuh laki-laki untuk menyantuniku, memberiku perlindungan, memberiku status sosial.
Bunda, lihat aku. Aku punya pekerjaan yang kusuka, sahabat-sahabatku yang menakjubkan, serta bunda dan adik-adikku yang membahagiakanku. Aku punya segalanya..
kecuali cinta ya.... tapi cinta itu tak harus berakhir di KUA bunda...
Bunda, doa kan saja agar kutemukan cinta tanpa harus kehilangan cita-cita.
No comments:
Post a Comment