Aku tak pernah takut dosa sehingga getol mengejar pahala,
karena beragama buatku bukan paksaan bukan sebuah ketakutan,
karena beribadah bukan sebuah keharusan,
tapi sebuah bentuk dari cinta.
Seperti mencintai seorang kekasih, kamu akan melakukan apapun untuk membahagiakannya,
kamu akan melakukan apa yang menurutmu terbaik,
menurut Dia? yah kamu baca pada surat-surat cintanya di kitab suci..
tapi sayang yang pandai menerjemahkan surat cinta itu menafsirkan seenaknya, sekehendaknya, sampai tak jarang menyudutkan kekasihNya yang lain.
dan Dia adalah kekasih terbaik,
bahwa yang diinginkannya adalah aku dan kamu bahagia,
cuma itu,
berbagi senang, berbagi duka denganNya,
menghabiskan 5x5 waktu dalam sehari bersamaNya.
sebagaimana dalam sebuah hubungan akupun pernah marah padaNya,
saat Dia memanggil ayahku,
saat Dia memisahkan ku dengan kekasih duniaku,
Mungkin saat itu Dia cemburu, karena aku sangat mencintai kekasih duniaku,
Dia cemburu karena kuhabiskan 24 jam bersama kekasih duniaku,
sekalipun Dia yang mewujudkan doa ku untuk bertemu kekasih duniaku.
Sometime, aku percaya saking cintanya Dia padaku,
suatu saat nanti, Dia akan mengembalikan kekasih duniaku,
ketika aku sudah pandai membagi cinta, antara Dia dan kekasih duniaku.
itu nanti, karena sekarang pun waktu yang dia minta 5x5 itu masih sering aku lewatkan...
maaf sayang.. meski terlewat waktu pertemuan kita, Kamu tetap dihatiku sampai mati
sampai Kamu memanggilku disisiMu.
1 comment:
dan sayang sekali, cinta itu bisa saja palsu :D
Post a Comment