Tuesday, June 26, 2007

Untuk Papi

Dear Papi,

Prima sudah lulus SMA, yah ngga nyangka sih bisa lulus :). Minggu lalu, pagi-pagi sekali dia sms aku, dia bilang "mba aku takut, beneran takut ga lulus, aku takut mengecewakan mba." Ah, ketakutan itu basi.. mestinya sebelum UN dia takut ga lulus, jadi bisa serius belajar. Lah sekarang mah percuma takut juga, tinggal nunggu nasib.

Eh ternyata Prima lulus. Papi tahu nilainya berapa? Rata-rata 7, bahkan mathematika ekonominya dapat nilai 8. Prima gitu loh pi, siapa sangka anak bengal itu ternyata pinter juga hehehe.. ya boleh lah hadiah kelulusan dia cuma minta duit 150 ribu buat pergi ke Dufan. Nanti aku beri deh.

Hampir dua minggu terakhir aku ngebujukin dia buat kuliah. Papi tahu kenapa? karena aku ngga mau dia menyesali hidupnya nanti. Ada banyak orang yang ga percaya sama pendidikan formal, tapi buat aku, bangku kuliah bukan sekedar jalan mendapat pekerjaan. Lebih dari itu, kuliah artinya berpikir dewasa, memakai logika, sukur sukur dia bisa lebih terbuka pandangan hidupnya. Selama ini Prima hidup diketiak para perempuan, ada Mami, Lina dan aku, yang semuanya memanjakan dia sebagai si bungsu. Prima ga pernah belajar prihatin.

Kemarin dia bilang mau kerja aja, " ada tawaran kerja mba, tapi masa gajinya cuma 700 ribu, bisa buat beli apaan duit segitu." Mau ditampol, konyol rasanya, mau diketawain, miris juga. Prima ga tahu duit segitu itu berharga banget. Mestinya dia senang ada orang nawarin kerja buat anak lulusan SMA yang belum lagi dapat ijazah. Hari gini!

Tadinya aku pikir lepas Prima SMA, aku bisa sedikit bersantai memikirkan langkahku sendiri. Tapi kupikir lagi, tugas menjadi orang tua itu tak pernah usai ya Pi. Kadang cape banget mikirin betapa mahal hidup ini, betapa tak mungkin rasanya menyediakan uang 10-15 jt buat uang muka kuliah, belum lagi sampai dia selesai. Dudududu....pusing.

Tapi aku ingat pesan Papi, bahwa jangan pernah bilang tak tahu untuk semua pertanyaan, jangan pernah putus asa untuk setiap lembar hidup yang kamu belum tahu isinya apa. Yang kamu harus lalukan, hiduplah dengan jujur dalam semua hal. Meski jujur tak selalu membawa kekayaan, tapi hidup bisa lebih tenang. Ah Papi, hiks kangen kangen.

Hidup terasa lebih mudah sewaktu Papi masih disini.

No comments: