Sementara orang lain makan siang, gue berantem sama orang yang selama ini gue pikir "my soulmate" yang biasanya sangat pandai membaca hati gue. Dia yang gue pikir jadi orang terakhir dalam hidup yang bisa gue minta tolong.
"Kamu tuh harus realistis, orang ga makan ijazah hari gini. Berapa banyak mereka yang master dan end-up with nothing. Kerjaan ga akan nunggu kamu selama setahun. Karena aku sangat kenal kamu dan keluarga mu, kenapa sih nit untuk kali ini aja kamu denger aku. Jangan sia-siakan masa depanmu untuk ego yang belum kelihatan hasilnya. Orang sekarang berpikir soal uang uang dan uang."
"Kalau kamu ga bisa bantu, ya sudah. Ga usah pake alasan panjang lebar. Gue pikir selama ini gue cukup perhatian sama urusan orang lain terutama keluarga. Just once in my life gue berpikir untuk diri sendiri. Dan ini yang gue mau, ini obsesi gue, ini yang sudah hadir di depan mata. Kalau ga bisa bantu, jangan bikin gue patah semangat. Kita memang ga pernah punya tujuan hidup yang sama. Buatmu segalanya diukur dengan uang, sementara aku, menjadi kaya adalah nomor sekian, tolong hargai aku dan cita-citaku. Its about me and I am not you!"
Setelahnya gue nangis, muke gue jelek pisan, masih setengah hari kerja pula. Damn! Sakit hati gue karena itu keluar dari mulut orang yang selama ini gue pikir paling mengerti apa yang gue mau. Monyong!
Fany pernah suatu waktu bilang "gue kerja untuk kesenangan gue. kalau sesuatu sudah tidak menyenangkan ya tinggalkan!" sama seperti Dudu yang bilang "Work should be Fun!"
Gue setuju bahwa apa yang gue dapat sekarang sudah cukup. Tapi ada sesuatu lain yang mesti gue dapat. Gelar Master! Kembali ke sekolah. Gue ingin dan merasa perlu.
Sama seperti Mas Dono yang ngumpulin semua brosur jam tangan mewah dan mobil nomor satu sebagai bahan SECRET nya, gue mengoleksi puluhan brosur sekolah keluar negeri. Tiap tahun selama tiga tahun terakhir gue bolak balik ke pameran sekolah keluar negeri. Tiap kali lewat kedutaan Belanda, dalam hati gue selalu bilang "One day I will come to this place for a Visa".
"Ga usah mikir lo selfish... U deserve 2 get what you want.".... isi sms Mas Dono, baru aja gue terima.... huhuu
Makasih banyak buat my mom, Mas Dono, Citra dan Eci dan Eric.... I promise you all and myself... I wont give up... This is my life and I have my right to be selfish.
2 comments:
Kok gue gak ditulis? Kan gue cukup supportif jugaaa.... *halah*
Gw kirim tuh barusan info beasiswa buat jurnalis ke imel lu yang di yahoo, moga2 masih bener imelnya. Selamat mencoba!
Post a Comment