Monday, February 02, 2009

saya egois ;-(

Saya sedang belajar jadi orang tua, ternyata tak mudah. Hal yang paling berat ternyata menanggalkan kepentingan pribadi, egoisme.

Sabtu kemarin saya merelakan uang 325 ribu rupiah dan mimpi yang sekian lama terjalin untuk mencoba rafting, hilang. Saya pilih pulang ke Cinere dan bertemu dengan Zi, matahari hati. Sudah empat hari tak jumpa dengannya, ada rindu yang menggebu terutama sejak ibu saya bilang Zi diare. Beban batin mendengar Zi sakit dan saya tak ada disampingnya. Tiga kali sehari saya menelpon ibu cuma untuk mendengar kabar Zi. Mendengar dia berceloteh tak jelas dan lebih sering berteriak. Tapi empat hari terakhir, tidak. Zi terlalu lemah untuk sekedar bergumam. Dia hanya menangis rintih. Saya sakit hati karena tak bisa ada didekatnya.

Uang 325 ribu dan mimpi ber-rafting ria tak ada nilainya ketimbang bangun pagi-pagi, mandi dan menemui Zi di Cinere. Kata ibu, mencretnya sudah berkurang. Zi sudah semangat lagi berjumpalitan di tempat tidur. Duduk dengan topangan sebelah tangan dan menyambut saya dengan teriakan “eh mey”.

Kata dokter Zi kena bakteri dari mainannya yang mungkin kotor. Karena itu untuk sementara Zi dijauhkan dari Ulil si semut ungu dan juga Melmet si jerapah yang biasa menemaninya bermain. Tak cuma itu. Untuk mencegah alergi, Zi harus ganti susu yang mengandung Hippoalergetic. Ga murah.. banget. 400 gram susu harganya 97 ribu rupiah. Terus terang buat saya yang pas pasan, angka itu besar sekali. Tapi untuk Zi angka itu jadi kecil nilainya.

Sudah lama saya meninggalkan salon untuk perawatan rambut apalagi wajah dan tubuh. Cukup panggil tukang urut di kampung sekitar rumah. 35 ribu rupiah tak terpatok jam. Semua itu untuk berhemat. Untungnya lagi saya suka espresso yang terbilang paling murah ketimbang menu racikan kopi lainnya. Tapi untuk urusan yang satu ini, saya kok ya masih egois sekali.

Saya tahu persis uang di atm menipis, cukup untuk beberapa kali saja membeli susu untuk Zi. Tapi sialnya, semalam saya tak tahan godaan untuk tak beli buku. “Princess Masako-kisah tragis putri mahkota di singgasana negeri sakura.” Saya membelinya dan sampai hari ini saya merasa bersalah. Harusnya saya masih bisa berhemat. Rrrggghhh.

No comments: