yang selalu membuat orang malas adalah memulai sesuatu yang baru. termasuk gue saat ini. memulai lagi hidup tanpa si pejuang burma. daripada hidup menggantung, pun udah saatnya gue memutuskan langkah sendiri, sendirian. lagilagi bukan soal cinta, tapi bahagia tak cuma dari cinta bukan. gue cinta setengah hidup sama si pejuang. kalau saja dia minta untuk menunggu, maka akan gue tunggu. ternyata dia menghilang tanpa pesan. nothing... dan sebulan terakhir gue cuma bisa nangis, marah, bingung, kesal, limbung, bingung sampai ga tahu harus merasa apa, harus ngapain.
dia ada hanya tak bicara. tak juga bilang bubar saja, pergilah dari gue.
gue yang harus memutuskan semuanya. lagi lagi bukan perkara cinta.. tapi setiap orang berhak untuk bahagia. dia dan gue. mungkin akan lebih bahagia saat tak bersama. tak ada marah, luka, semuanya jadi biasa.
sedih.. karena tiga kali gue kompromi dan berharap semua akan lebih baik. seperti masa depan burma yang tak jelas mau kemana, begitu juga cinta kami... suram. satu lagi kesalahan besar jendral Than Swe adalah menghancurkan cinta kami. memisahkan gue dan pejuang. gue ga bisa menyaingi suu kyi yang merebut hati sang pejuang sejak awal.
sigh... saatnya mengejar kebahagian dalam bentuk lain.. kalau suatu saat dia kembali maka kembalilah.. barang kali saat itu cinta sudah tiada dan kita jadi biasa.
No comments:
Post a Comment