Saturday, April 07, 2007

Ke Thailand ku'kan melangkah

Yeiihaa, sekali lagi aku berkesempatan tugas diluar negeri. Ke Thailand kita coy!!
mami sudah bersungut-sungut melarangku pergi. Kenapa sih kamu ga tugas nyobain makanan aja, kata beliau sambil nonton acara wisata Kuliner-nya Bondan Winarno.
Idih mami, mana ada tantangannya ngejajal makanan, yang ada kolesterol dan aku alamat kena disentri lagi. Udah kasih aja tugas ngejajal makanan ke mas Bondan dan Oji deh. Aku ngerjain yang lain.

Ke Thailand kita coy!, tepatnya ke Thailand Selatan, tepatnya lagi aku bakal ke Pattani bulan depan. Iya wilayah konflik itu. Wah kalau papi masih hidup pasti dia bilang begini," sok-sok-an banget sih kamu itu, itu tempat bahaya. Polisi bukan, pejuang bukan, senangnya koq cari bahaya."
Kalau Ramy pasti akan bilang gini, "berhenti saja jadi wartawan, profesi aneh, cuma untuk orang-orang sok tahu. Aku ga suka kalau kamu bilang ingin cari tantangan, karena hidup sehari-hari pun sudah jadi tantangan."
Eric bilang, "berhenti berhenti jadi jurnalis, aku pengen kamu ganti profesi!, aku khawatir nita, tiap kali kamu pergi ke suatu tempat aku selalu khawatir, dan itu bikin hidupku ga tenang mikirin kamu."

Mereka orang-orang tercintaku yang peduli pada nyawaku, tolonglah mengerti aku. Bukan soal sok-sok-an jadi jagoan, bukan sekedar mencari tantangan atau menghantarkan nyawa disana. Aku memang sok tahu tentang banyak hal termasuk tentang kehidupan disana. Sebuah tempat baru pasti bisa memberikanku pelajaran baru dalam hidup. Kalau pelajaran itu belum sampai ketika nyawaku melayang, ya nasib. Mati itu bisa jadi dimana saja. Di depan komputer ini pun aku bisa saja mati kalau memang sampai waktuku.
Aku sok bijak ya? terserah deh, sulit sekali meyakinkan mereka tentang keberangkatanku ini. Ini tugas dan aku suka. Takut? iya lah, siapa juga yang ga takut, tapi pasrah lebih baik kan daripada hidup dalam ketakutan. Apa yang akan terjadi, terjadilah.

Lagi pula bukan mati yang kutakutkan kawan, tapi hidup mami yang membuatku khawatir. Kalau sampai aku pergi sebelum membuatnya bahagia, sesalku. Seperti sebuah pertanyaan yang tak sempat kusampaikan pada papi, pernahkah dia bangga padaku?

Titip mami ya kawan!!

No comments: