Kamu yang selalu membayangi hidupku, kini pergi.
Aneh rasanya duduk dibangku yang pernah jadi milikmu, masih menciumi bau harummu.
Ujung mataku masih menangkap bayangan senyummu.
Segelas tes manis hangat yang kamu berikan itu masih lekat di ujung bibirku.
Terasa berharga ketika dia hilang.
Ah bayang, aku selalu berusaha mengusirmu saat kamu lekat disampingku,
Kini kamu benar-benar hilang,
Kemana lagi kuharus mencarimu.
Jangan lupa sikat gigi sebelum tidur, kalau perlu mandi dulu biar tidurmu nyenyak,
Hey jangan lupa, aku pernah sayang kamu.
Tapi kenapa kalimat itu tak pernah muncul tiap kali kamu tanyakan padaku.
Semua kini terlambat.
Kita tak bisa satu dan tak pernah bisa satu, kita adalah kita, begitulah katamu.
Hatiku, kamu tahu, tapi hatimu bayang? tak pernah untukku meski ragamu bersamaku.
Akhirnya waktu membawamu berlalu,
serasa mimpi kamu tak lagi disini.
Kini aku benar benar sendiri,
Bayang, aku pernah sayang kamu,
sia kata tak akan membawamu kembali kesini.
No comments:
Post a Comment