Saturday, August 09, 2008

Dosaku Ibu Bumi

Hari ini dimulai dengan beli makan siang di warteg sebelah kantor. Menunya biasa saja, mie goreng, sayur kacang panjang, plus udang goreng ditambah nasi setengah dan minumnya es teh manis. Dua bungkusan plastik hitam diberikan padaku. Sambil menyantap makanan aku mulai berhitung, inilah sampah yang tak bisa diurai tanahmu, sampah dari makananku :
1. Dua kantong plastik hitam
2. sebuah sedotan
3. plastik seperempat tempat es teh manis
4. sendok plastik
5. bungkus nasi yang berasal dari kertas coklat berlapis plastik.

Aktivitas berlanjut, aku harus bertemu narasumber ficer yang posisinya di Sunter. Beralasan panas luar biasa diluar sana, aku naik taksi. Sendirian dan nyaman dengan AC didalamnya. Dipikir ulang, egois banget yah aku ini. Berapa banyak C02 yang dikeluarkan oleh taksi itu dan tak terbayar oleh tarif 40 ribu rupiah.

Pulang dari wawancara aku memilih naik kendaraan umum, Kopaja 27. Pindah ke kendaraan umum mungkin bisa sedikit saja mengobati rasa bersalahku meski tidak memperbaiki keadaan. Kopaja 27 kebul asapnya, mengotori lingkungan padat sekitar Pademangan-Senen yang kami lalui. Sampai di terminal Senen sambung lagi dengan Mikrolet 35 yang lagi-lagi kebul asap sambil kebut-kebutan di wilayah padat penduduk di Tanah Tinggi-Johor sampai ke Percetakan Negara. Persis didepan Pom Bensin Utan Kayu, mobilnya mogok, bensinnya abis wahahahaha mampus deh.

Daripada naik kendaraan nambah dosa padamu Ibu, aku memilih jalan kaki sampai kantor sambil mampir sebentar ke supermarket beli jajanan. Walah lagi-lagi dosa yang kukerjakan. Di kantong plastik putihku ada beberapa plastik kemasan roti 2 buah, keranjang plastik buah Lengkeng. Keluar dari supermarket aku beli jus, lagi-lagi plastik yang kudapat. Gelas, sedotan dan kantong plastik.

Dosaku padamu besar sekali Ibu Bumi. Sudahlah kusumbang karbon dari kendaraan yang kutumpangi ditambah belasan kantong plastik pembungkus makanan. Maafkan aku yang tak pandai berhitung kesalahan ini, berapa yang harus kubayar untuk memperbaikimu?

Kata narasumberku, Jadilah Vegetarian Untuk Menyelamatkan Bumi. Entah bisa membayar hutangku padamu atau tidak, perbincangan dengannya hari ini sungguh menyenangkan. Barangkali aku akan berhenti makan daging agar sapi, ayam tak banyak berkeliaran dan buang kotoran yang katanya 178 kali lebih banyak dari manusia :-) pastinya butuh milyaran orang menjadi vegetarian untuk menyelamatkan bumi kan? aku cuma seciprit dari yang banyak itu hehehehe... semoga aku dan kamu bisa berdamai Ibu Bumi.

No comments: