mari saya ceritakan suka duka jadi atasan perempuan di kantor.
satu kali saya iseng bertanya pada staf saya "kamu suka punya atasan perempuan? jujur aja lagi, kan kamu ga langsung dibawah saya ini." dia bilang, " If i can choose mam.. saya lebih seneng berada dibawah perintah lakilaki." loh kenapa? menurut dia, perempuan itu pake hati sih kalau kerja. mood nya gampang sekali berubah, masa kita sih yang harus membaca jadwal dia mens.
begitu katanya...
lain kasus, karena saya perempuan, saya merasa "dimanfaatkan" empati dan simpati saya. datanglah dengan muka sedih, penuh duka bercerita tentang susah dan deritanya. karena saya perempuan pasti dipikirnya saya lebih berhati untuk tidak memberikan hukuman apapun atas pelanggaran yang dilakukan. pasang muka sedih dulu aja pokoknya supaya saya melemah...
kenapa begitu sulit menerima saya sebagai atasan yang kebetulan sebagai perempuan. saya rasa kemampuan saya memimpin tak banyak beda dengan atasan lelaki manapun di kantor ini. saya hanya menjalankan tugas yang diberikan berdasarkan aturan yang ada. di meja saya selalu ada peraturan kantor, tiap kali masalah datang, "kitab suci" yang satu itu saya pelajari lagi.. dari awal bahkan.
pun bukan karena saya perempuan lalu saya akan melemahkan keputusan untuk pelanggran yang dilakukan. saya mampu milah urusan pribadi dan kantor. saya cukup dewasa untuk menangani emosi tentu saja. tak ada hubungan atas menstruasi dan ketidakmampuan saya untuk berpikir jernih.
kawan saya hari ini berpesan... be a heartless woman... berhati batu, berotak encer. just do exactly want the management want me to do...
but then my best friend say, nita you are a woman full with love, work with your heart.
aahhh saya cuma nita
No comments:
Post a Comment