Wednesday, January 04, 2012

Aku Dan Si Akang


Entah kenapa bersama si Akang aku cuma pengen menyimpan semua cerita indah kami hanya untuk kami sendiri. Biasanya aku akan sangat cerewet bercerita pada sahabat terdekat tentang pacarku. Tapi bersama si Akang, aku tak banyak cerita. Susah senang itu hanya kami yang rasa. 

Aku dan Akang melalui hari penuh cinta. Meski hanya ketemu sebulan sekali, kami tak putus komunikasi. Rasa itu tetap terjaga, percaya itu tetap ada. Aku dan Akang yakin pada rasa masing-masing. Insyaallah. 

Kami jelas pernah berantem. Pernah terucap putus aja, tapi setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Aku si sumbu pendek, Akang adalah peredam bising. Hebat, baru kali ini ketemu pasangan yang sabarnya tak putus ngadepin aku. Ketika aku galau, Akang tak serta merta jadi kompor supaya aku sekalian mleduk. 

Ketika aku sedih, Akang akan melucu luar binasa. Si Akang tanpa bicara pun, hidungnya yang bisa kembang kempis itu bisa bikin perutku sakit cekikikan. Aku yakin Akang akan selalu ada untukku, semoga juga sebaliknya. 

Dia bukan pejabat teras atau atap *halah* bukan aktivis, pejuang atau jurnalis yang hidupnya penuh petualangan. Tapi aku akan bangga memamerkan kalau karya terbesar dari si Akang adalah hatinya yang penuh cinta yang tulus dan sederhana. Dan aku kebanjiran cintanya… itu yang membuatku merasa jadi perempuan paling beruntung. 

Aku tak punya puisi cinta untuk Akang, tapi aku bisa panjang lebar bercerita tentang hari-hari singkat saban bulan bersama si Akang. Tentang makan malam di Dago sambil menatapi kerlip lampu kota Bandung, di bawah purnama dan dihujani kembang api di langit cerah. Sempurna. Padahal makan kami waktu itu cuma nasi goreng. Sedaaap… 

Aku dan Akang… semoga kali ini semesta berbaik hati menyatukan kami selamanya… amin amin…

No comments: