Tuesday, August 29, 2006

I Fixed You

When you feeling down, i am there to take you up
When you fall, I am there to catch you
When you tears fall down, I wipe your face
When you need shoulder to cry on, I am there by your side
I always there for you right?

When you pick me up in the middle of the night just to cool down your heart, I always open my eyes and ears
When you ask me to call just to listen to your problem, I always do that.
When you messed around, I clean it up for you
I always fixed you!!

Where the hell are you when I need someone to talk to
Where the fucking shoulder for me to cry on
Where the damned ears to listen to me

No need your mouth to judge me
No need your money to shout my mouth up
No need your silly joke to make me laugh

I need someone to fixed me!!

Monday, August 21, 2006

I to Him

This is the poet that he wrote for me to show me how much he loves me. I wish I can love you that much too Eric.

Imagine the call of the lonely bird
As it flies above the sea
That was how i used to be
Before you came to me

I had no purpose in my life
Afuture I couldnt see
Then suddenly the whole world changed
When you came to me

I have the love of a wonderful girl
Happier i couldnt be
And I think how sad my living was
Before you came to me

I love you dear with all my heart
I love you completely
My heart and soul are not my own
Since you came to me

Thursday, August 17, 2006

Hari Kemerdekaan

Setahun lalu dia datang pertama kali ke Indonesia dari negeri Belanda, yang pernah menjajah negeri ini selama 3,5 abad. Pagi jam 7, dia mengirimkan sms, "hey Nita, I want to see a big carnaval, where do you think I can find it?". Hmm sayang, kita sudah lama tak punya acara karvanal untuk merayakan hari kemerdekaan. Tapi dia keukeuh mencarinya diseputaran kantor Gubernur, Istana Presiden atau Monas. Jam 11 siang, dia sms lagi "hey Nita, there's no carnaval at all? is this the way you celebrate the independece day?", Oh honey, try to look the celebration in kampung kampung, you know, kampung?"

ya ya ya, malam 17 Agustus 2005 aku dan dia bersama 4 teman lainnya menghabiskan waktu disebuah kafe di bilangan Thamrin. Ada live band disana dan siapapun bisa meminta lagu untuk dimainkan. Teman dari Belanda itu sibuk menyanyikan lagu hari kemerdekaan, "nit, the song "tujuh belas agustus.." what it called?", maksudnya lagu "Hari Kemerdekaan", kemudian dia beri potongan kertas kecil itu kepada si vokalis band. 1 lagu, 2 lagu sampai 5 lagu lain berlalu, tapi tak ada lagu yang dipintanya. "Hey, guys, dont you know the song, "hari kemerdekaan"? teriak teman itu. Malu hati tembel muka, sang vokalis mengaku "Ga apal"

"oh you Guys, what a shame!!, that's a shame?"

yeah what a shame sayang. Apalagi jika kamu tahu apa yang terjadi belakangan ini dengan negeriku, Indonesia. Ibarat manusia yang rata-rata hanya sampai berumur 60 tahun, mungkin Indonesia juga sebenarnya sudah mati. Karena sekarang saat 61 tahun usianya, kami belum merasa merdeka. Kami memang terlepas dari bangsamu, tapi kami terjajah oleh bangsa sendiri. Penjajah kami ini adalah mereka yang sibuk mengeyangkan perut sendiri, mengisi kantong mereka sampai luber. Mereka yang menjual agama untuk kepentingan politik, yang sibuk menyeragamkan berbagai keragaman, yang cuma menjunjung demokrasi atas nama mayoritas. Atau bahkan mereka yang menjual keberagaman, kemajemukan untuk kepentingan kapitalis.

Iya, kami cantik dipermukaan dengan gunung-gunung, lautan dan pemadangan yang indah, tapi manusianya telah mengeruk perut bumi sampai kopong, tak mampung menahan mereka yang ada diatas.

What a Shame!!

Tapi ini Indonesia teman, rumahku. Saat jauh 6 minggu darinya, aku tetap merasa Indonesia adalah rumahku, hanya saja aku sedang mengalami "brokenhome". Di Indonesia aku merasa lebih menghargai hidup, karena mungkin besok pagi aku mati, entah karena bencana, kerusuhan atau hanya karena aku menuliskan ini padamu...

Tuesday, August 15, 2006

Aku Ingin Kaya

Maaf ya, kuliah 4,5 tahunku belum balik modal. Gaji cuma pas-pasan dan belum pas untuk beliin mami rumah, bayar sekolah ade, atau nambahin buat biaya kawin ade perempuanku, yah apalagi buat kawinanku sendiri.

Laki-laki itu ketakutan kutebengi mam. Mana ada yang mau menikahi perempuan yang cuma punya tabungan 400 rebu di rekening, 178 rebu dicelengan, 30 rebu dikantong kosmetik dan 50 rebu didompet. Barang berharga yang bisa kubanggakan cuma Laptop second harga 5 juta, kamera digital sisa hadiah jurnalistik dan handphone motorola yang katanya canggih tapi gobloknya najis-najis dah!!. Oh, keperawanan masih diitung barang berharga ga?

Mami cape yak harus nomaden terus, pindah-pindah rumah dari satu kontrakan ke kontrakan lain. Terus menerus dihina karena mereka ketakutan kita tak sanggup bayar. Terus menerus dihina karena tak ada papi yang cukup berwibawa. Janda dengan dua anak gadis dan seorang anak laki-laki ABG. Bangsat semua mam!!! Mereka itu Anjing mam!!

Maafkan aku mam.

Kekayaan hati dan kebesaran ilmu yang pernah kita banggakan ternyata tak sanggup membeli beras sekarung kan? tak bisa menghentikan mereka untuk menghina kita kan? tak bisa membuat Ade mendapatkan sekolah yang bagus kan?

One day mam.

Sampai satu saat aku kaya nanti, kan kubeli harga diri. Kubeli kepala sombong mereka. Because everybody has their price, we buy them all mam, kan kita ludahi mereka.

Monday, August 14, 2006

Being Single, and Happy??

Sebel, sebel. Entah kenapa hari ini gue baru merasa kesepian banget jadi orang single. Dulu meski single, im so happy karena masih banyak sahabat yang ada kemanapun gue pergi dan selalu ada buat dicurhatin. Sekarang?

Single and lonely, that's what I feel right now. Late twenties, wajar kalau sahabat-sahabat gue satu persatu punya kesibukan sendiri. Ada yang lagi hamil, ada yang sibuk sama suaminya, ada yang sibuk sama pacarnya dan dia yang sibuk sama kerjaannya.

Guys I miss you all!!! Bisa tidak sih kita semua pergi disatu waktu?? I missed all those time when we were all together!!

I miss a man in my life deh. Meski tak untuk bergantung tapi bisa beruntung mendapatkan seorang sahabat sekaligus cinta... ah...

Tuesday, August 08, 2006

Hi Kangen

Kamu dengar dering telepon lima menit lalu? Itu aku.
Entah kenapa jari-jari ini menekan tombol angka begitu cepat tanpa ada persiapan kata untuk kuucap. Kamu lihat di call register di handphone-mu? miss call. I could not say anything... I do not have anything to say.

Tiga kali berdering, kutunggu, kamu tak angkat. It's 0.13 am, kamu pasti sedang tertidur, atau sedang asik bergumul dengannya. Membayangkan itu saja sudah membuatku sakit.Mana mungkin bisa kutahan dengan desahanmu nanti. Aku tak sanggup membayangkanmu...telepon kututup sebelum sempat kau angkat.

Kita biasa saling mengganggu ditengah malam dengan bicara konyol. Aku kangen itu. Tahun depan kamu akan jadi milik dia selamanya. Tak akan pernah ada lagi dering ditengah malam, canda konyol dan terkadang cabul. Ah kamu, aku kangen kamu hari ini.

Sunday, August 06, 2006

Mimpi Buruk

Aku tak bisa tidur semalam, ada kamu di alam bawah sadar. Kembali menarikku ke dalam dunia yang sedang ingin kutinggalkan. Aku terbangun, tanpa sadar airmata ini mengalir. Kamu pernah ada disisiku saat aku terengah, menahan nafas karena mimpi buruk, tentang kamu yang meninggalkanku. Bahkan dalam mimpi pun aku tak sanggup menahanmu.

Mimpi itu datang lagi semalam. Kenapa sekarang setelah aku tak lagi memikirkanmu? setelah aku sedang fokus mengejar sebuah cinta yang lain? aneh. Mungkin dibawah sadar, masih kamu, mungkin hanya bunga tidur, mungkin... just don't come again tonight.

Wednesday, August 02, 2006

The best part of Berlin - lets have fun

Tachalis Bar di Orienberger-Tor.



Ini bukan sembarang bangunan. Ini adalah tampak belakang sebuah bar yang terkenal di kawasan orienberger-tor. Dulunya bangunan tua ini dioccupied sama gelandangan, mahasiswa miskin dan artis-artis jalanan. Sewaktu pemerintah kota Berlin mau menghancurkan gedung ini, mereka menentang habis-habisan. Walhasil pemerintah kota nyerah deh, ga jadi dihancurkan. Dan gedung ini beralih fungsi sebagai galeri untuk seni alternative, dibawahnya ada sebuah kafe dan bar paling asik yang pernah gue temuin, bangku-bangkunya dari triplek bekas. Agak ke belakang sedikit ada bar dengan pasir, bikin pantai buatan gitu. Silahkan berbikini sambil nge-bir.



Itu kehidupan malamnya. Siang harinya-dengan panas 35-37 derajat celcius… arrrghh I hate Berlin- ada yang menyenangkan. Perserikatan Bangsa-Bangsa ga mau kalah sama kehebatan FIFA yang menyatukan 250an negara dalam organisasinya. Maka PBB bersama Kota Berlin bikin lambang persatuan dalam bentuk Beruang-lambang kota Berlin-. Masing-masing beruang melukiskan ke-khasan dari negara yang diwakilinya.




Inilah beruang dari Indonesia yang menggambarkan tokoh paling bijak di dunia perwayangan Romo Semar.




Segini dulu, lainnya menyusul

The Best Part of Berlin-the history

Gue jatuh cinta setengah mati sama Amsterdam, tapi mantan gue bilang, wait until you see Berlin! Yeah right, I do not like Berlin that much. But this is the city of history, of course. You will respect life more after you see this city. The city of the holocaust.

Respect life and peace from the Nazi-victim memorial.



Di ruang bawah tanah ada sebuah museum untuk mengenang para korban nazi. Berisi diary kesaksian para korban, surat-surat dan lokasi pembantaian kaum yahudi yang ga Cuma ada di Jerman tapi hampir diseluruh wilayah eropa. Gue sempat nangis inget betapa murahnya harga nyawa manusia saat itu. God please jangan sampe ada lagi orang setolol Hitler di kemudian hari.

Kemudian kita ke gedung parlemen.



Parlemen ini dijadikan salah satu asset tourism yang sehariannya butuh waktu 20 menit buat ngantri masuk ke gedung ini. Beruntung kita udah janjian sama tour guide disitu walhasil bisa langsung muter-muter di gedung parlemen ini.



Pasti tau tembok berlin. Gue ga ke temboknya memang, Cuma melangkah disisa batas antara jerman barat dan timur persis di depan gedung parlemen. Nah yang lewat batas ini mati lah!! Di tembak tentara.

Masih banyak yang bisa dipelajari dari kota Berlin yang mengajarkan tentang sejarah hidup manusia. Ada yang namanya Check Point Charlie tempat orang pertama yang ditembak mati pasca pemisahan wilayah barat dan timur. Aduh mudah-mudahan gue tak salah menyebutkan nama itu. Yang pasti kota ini punya sejarah yang amat-sangat menakjubkan.

Wartawan non FIFA

Maaf kalau baru bisa cerita sekarang tentang perjalanan enam minggu di Jerman. Baru sempat menceritakan diblog, kenangan yang tak terlupakan seumur hidup deh.

Tapi biarpun ada di negara penyelenggara piala dunia, Jerman, tetap aja gue tak sekalipun berkesempatan masuk ke dalam stadion. Padahal seumur hidup bercita cita liat stadion berskala internasional selain tentu saja istora senayan Jakarta. Yah namanya nasib, tanpa ID Card resmi dari FIFA, gue Cuma mejeng diluaran stadion.

Inilah Westfallen Stadion milik klub Borrusia Dortmund. Kita ada di atap westfallenhallen, ruangan konferensi sekaligus pengelola stadion yang ada diseberang stadion.



Dan satu lagi ini adalah Olympia Stadion yang legendaris. Adanya di Berlin, naik satu kali S-75 alias tram dari Berlin Hauphtbahnhof alias Central Station, maka kita akan diantarkan ke stadion yang letaknya di perbukitan itu. Ah sayang sekali, gue dan Eva-sobat gue yang tinggal di Denmark- kita Cuma bisa mejeng di luar pagar. Bodo deh, yang penting kita pernah ke sini :P



Nah kalau bicara Olympiastadion tentu kita tak lupa pada satu nama ini. Jesse Owen!!
Dia adalah pelari asal Amerika yang memecahkan rekor olimpiade tahun 1936, yang sekaligus meruntuhkan harapan pemimpin Nazi, Hitler bahwa bangsa Arya adalah yang terbaik di seluruh dunia. Nama Jessy Owen diabadikan jadi nama sebuah jalan di depan stadion Olympia.



Jadi begitu saja teman, catat Nita Roshita tak pernah menyaksikan langsung pertandingan piala dunia Jerman 2006 dari stadion . Cuma sampai di pagar stadion.