Wednesday, July 23, 2008

Awet Muda?

My name is Nita and I am 30 years old. Tapi tak semua orang setuju angka sesuai dengan muka.
Pagi tadi di ruang tunggu dokter Evert. Semua yang hadir tentu saja sedang membicarakan tentang penyakit tumor payudara, saling menguatkan, saling berbagi pengalaman. Tapi ketika gue duduk di dekat mereka, semua memandang prihatin ke gue.

Mereka memperhatikan gue dari ujung kaki sampai kepala. Adakah yang salah dengan gue? Rasanya nda. Sampai satu ibu menyapa gue dengan ramah, "masih gadis, kamu sakit dek?"
"Iya bu, baru operasi bulan lalu." jawab gue.
"Ya ampun masih kecil sudah kena, tumor, kista atau kanker?"
"Tumor bu, masih jinak."
"Berapa umurmu dek?"
"30"

Mereka menatap seolah tak percaya. Cuma selang beberapa menit, lain ibu bertanya lagi.
"Sekolah dimana?"
"Saya kerja bu."
"Oh sudah kerja."

Wajah mereka prihatin seolah berkata, anak ini kasihan sekali, masih muda sudah menderita tumor. Sendirian datang tanpa saudara dan orang tua. huhuhuhhu...
Apa gue sebegitu menyedihkan yah. Tahukah anda bahwa pasien termuda yang pernah gue temui di ruang tunggu dokter Evert berusia 12 tahun?

Beberapa waktu lalu, pas kondisi gue beneran drop dan lunglai sambil menunggu dokter, seorang ibu terus menerus memperhatikan gue. Kemudian dia bilang, "kamu paling seumur anak saya. Makin muda saja pasien dokter Evert." Citra, yang ngantar gue balik nanya, "emangnya anak ibu umur berapa?" si ibu berkata, sambil terus menatap gue prihatin, "17"

Citra ngakak, gue meringis nahan sakit dan tawa.... muda amat... saya 13 tahun lebih tua dari anak ibu...

Is it because my face? my appearance? or what?
Dua tahun lalu, Peter Hille temen gue di DW suatu kali melihat gue pake kacamata dan dia bilang, "Now You Look Like Your Age." Oh my God. Apa beneran yang salah ada di gue yah.
Mestinya sih seneng aja usia 30 kira 17. Tapi kalau jatuhnya orang ga anggap gue serius karena tampilan gue seperti anak kecil, itu merugikan. Hiks secara menurut banyak orang, usia 30 adalah puncak kehidupan perempuan. Kematangan dalam karir, seks sampai cara berpikir. Hua gue sampai mana yah?

No comments: