papi seorang polisi, yang dia inginkan untuk saya mengikuti jejaknya. saya malah memilih profesi yang dibencinya... jadi jurnalis. dia bilang, jurnalis itu orangorang sok tahu. menerjang bahaya tanpa kenal cara cari selamat. orangorang yang cuma senang mengorek keterangan tanpa tahu kebenaran.
saya bilang, papi salah. jurnalis dan polisi punya tugas yang sama, investigasi kasus atau yang kami sebut sebagai berita. berpegang pada kebenaran adalah kuncian kami. mengorek informasi adalah tugas kami. dan menyampaikannya pada masyarakat adalah tujuan kami.
saya bangga pada profesi ini. tak terasa sudah tujuh tahun menjalani profesi yang sudah membawa saya pada berbagai situasi, berbahaya di pattani dan kendari. suasana gembira di piala dunia, bahkan kesedihan usai tsunami. buat saya, menjadi jurnalis adalah pilihan hidup. pilihan untuk tetap berada di tengah, diantara pro dan kontra. merasa tahu banyak tanpa perlu terlalu mendalam.
tiba-tiba ada orang yang berani bilang, bahwa penyiar dan produser bukan jurnalis?
apa yang saya kerjakan tahunan ini tak mungkin tersalurkan tanpa bantuan penyiar dan produser. apa yang saya kumpulkan di lapangan ga mungkin sampai ke masyarakat tanpa ada orang yang di studio. mereka produser dan penyiar. mereka yang menyiapkan konten. mencari informasi, mengolah informasi dan menyampaikan informasi. semua dalam kaidah jurnalistik.
kalau profesi jurnalis hanya diartikan pekerjaan lapangan? ck ck ck... kasian sekali orang ini.
saya nita, jurnalis radio. produk jurnalistik saya tak akan ada artinya, tanpa mereka para jurnalis radio lainnya, penyiar dan produser.
No comments:
Post a Comment