beberapa waktu lalu saya diledek temen, "hidup ini jangan sok idealis, ga makan lo nanti. hidup adalah uang. kecuali kalau lo ga sayang sama keluarga lo."
ga lama setelahnya mantan saya bilang, "being an idealist person is great but you r not eating with your idealism."
lalu malam ini adalah lagi teman saya yang bilang, "satu diantara dua orang yang gue yakin masih punya idealisme adalah lo mba." - saya blushing untuk alasan yang saya ga ngerti :-)
dibanding teman-teman seperjuangan semasa kuliah atau di kantor terdahulu, secara materi saya yang paling terbelakang. kehidupan saya terbilang cukup malah kadang kurang.
saya tidak pernah mengklaim bahwa saya adalah orang yang idealis. saya hanya menjalani apa yang saya percaya. sebuah dedikasi pada pekerjaan yang saya yakini manfaat besarnya bagi lingkungan. sebuah dedikasi pada kegiatan untuk membahagiakan orang lain. sebuah keyakinan bahwa hidup jujur dan apa adanya ga ngoyo bisa bikin kita bahagia. saya hanya percaya saja pada jalan hidup yang pernah dijalani ayah saya. dia meninggal dalam keadaan tenang dan damai. tak dikejar hutang apalagi masalah hukum. kami hanya ditinggalkan tanpa harta, ah untuk bukan itu yang jadi satusatunya modal hidup. ayah saya meninggalkan ilmu yang tak pernah mati.
ibu saya adalah orang sederhana dan paling demokratis di dunia ini. kalau saja dia politikus, saya yakin ibu saya bisa mengalahkan megawati hehehe... hatinya bersih dan lagilagi jujur. itulah modal hidup saya.
bekerja itu buat manusia, selanjutnya duit akan mengikuti. kalau bekerja untuk uang, manusia jadi menjauh karena kita cenderung menyikut sesama.
saya lagilagi bukan orang yang idealis. tapi saya berdedikasi untuk apa yang saya kerjakan. semoga jalannya selalu lurus.. insyaallah, amin.
No comments:
Post a Comment