Tuesday, September 14, 2010

12 jam dalam gelap

Dear Pak Dahlan Iskan

Nomor pengaduan saya ke 123 adalah 2626 silakan dikonfirmasi. Saya salut pada layanan konsumen pln di 123 yang sigap melayani pertanyaan saya beruntun sejak sore pada 13 September 2010 gara-gara listrik di Bukit Cinere, Kecamatan Limo mati sejak jam 4 sore dan baru menyala kembali pukul 03.30 dinihari.

Pak Dahlan yang semoga baik.

Saya adalah pelanggan yang baik karena tak nyolong listrik dan membayar tepat waktu. Sekali tempo pernah agak telat beberapa hari, lalu muncul petugas mengancam akan menyegel meteran kami. Karena saya tahu persis bagaimana butuhnya akan listrik, hari itu diancam hari itu dibayar pak.

Maka wajar kalau saya menuntut hak saya akan pelayanan listrik yang baik sesuai harga yang kami bayar.

12 jam dalam gelap pak. Hmm buat saya berpikir adakah negara lain yang lebih sial dari Indonesia yang terus terusan byarpet begini? Adakah warga kota lain di dunia yang sesial saya harus menghadapi kegelapan selama 12 jam begini?
Kawan saya bilang kalau mati lampunya malam tak banyak kerugian? Salah euy. Mari saya jabarkan kerugian pribadi saya selama 12 jam dalam gelap.

1. Nasi yang baru dimasak jam 3 jadi basi malam tadi. Begitu juga dengan nasi tim makanan ponakan saya Zi yang baru usia 25 bulan

2. Aktivitas kerja malam saya terganggu. Karena laptop abis batere dipakai berdua dengan handphone.

3. Tak ada tivi yang saya tonton berita dan hiburannya. Meski bukan pecinta kotak kuntilanak itu, saya senang menguji kewarasan dengan menyela siaran televise kita.

4. Saya tak bisa tidur karena nyamuk rianggembira menggigit sana sini padahal obat nyamuk sudah disemprot berkalikali. Pun tak bisa tidur karena panas, kipas angin mati. Tak cuma saya yang melek sepanjang malam, pun ibu dan ponakan saya Zi.

Tak usah diukur dengan uang pak. Kehilangan waktu tidur adalah bencana! Saya tak bisa konsentrasi kerja karena badan meriang dan kepala pening karena begadang. Saya belum cek akibat gigitan nyamuk loh pak. Semoga bukan nyamuk berbahaya.

Saya tak habis pikir kenapa PLN bisa membiarkan listrik mati 12 jam? Kenapa tak sigap memperbaiki kerusakan tegangan menangah 20 apa gitu, kwh kalau ga salah? Apa karena petugas masih libur lebaran, lah peduli setan bagi kami. Harusnya system pengaman tetap berjalan.

Dearest pak dahlan iskan. Kalau masalahnya adalah beban berlebih atau bbmnya kurang, sudahlah menyerah pada tuntutan alam, beralih pada energy alternative. Pakai saja tenaga surya, angin, gas bumi, air asal bukan nuklir.

Maaf loh pak dahlan iskan yang semoga baik. Saya sedang menabung untuk beli panel surya. Dalam tiga tahun kedepan saya putus hubungan dengan PLN semoga!

No comments: