lupa kapan awalnya gw menemukan jejak cicak di kamar kosan. setelah radio mati, gw memang jadi sering memerhatikan tiap sudut kamar. sewaktu membenahi kasur, gw menemukan beberapa telor cicak yang sudah menetas. sewaktu membersihkan meja gw juga menemukan jejak kotoran cicak. lain waktu gw menemukan bungkus abon bolong, langsung gw buang. lalu menemukan kentang gw bolong separuh...
aw... dia nakal.
gw ga pernah bertemu langsung dengannya. sampai suatu hari, gw pulang membawa box besar yang disiapkan untuk menaruh semua bahan makanan dan bumbu. box nya dari plastik tebal dan tertutup rapat.. "rasakan! kamu ga akan bisa menguntil makananku"
terjaga dari tidur siang, gw dengar suara klatak kletuk pelan dari arah box. seperti marah, si cicak menunjukkan wujudnya. dia menjedotkan kepalanya di box itu... dia marah!
gw ngikik sejadijadinya... rasakan!
sudah seminggu ini, saban kali gw selesai masak si cicak sudah berani melongok. barangkali dia berharap gw bakal menyisakan sedikit makanan untuknya. dia sudah tak takut sama gw sementara gw ga secuil pun punya niatan mengusirnya dari kamar itu.
somehow gw merasa ditemani oleh bunyinya di malam hari. gw cuma senyum tiap kali si cicak melongokkan kepala dari balik meja makan.
tapi pagi ini gw ngijak cicak di depan pintu luar kos... bukan bukan gw yang bikin dia mati, dia sudah mati sebelum gw menginjaknya... dan gw berharap dia bukan cicak sahabat baru gw di kamar *hiks*
No comments:
Post a Comment