Saturday, February 17, 2007

NO "Fortune" Teller

Menikahlah aku di usia 32 atau 33 nanti dengan seorang pria 8 tahun lebih tua. Orang baru dilingkungan lama. Aku terlalu pemilih, makin sering aku memilih, semakin jauh perjodohanku. Aku akan tetap berada di rumah kerja yang ini sampai waktu yang lama, dengan jenjang karir yang lambat menanjak. Aku bisa sekolah lagi meski itu didalam negeri saja.

Seorang teman pernah bilang, Seorang Paranormal adalah Seorang Psikolog Terhebat yang bisa membaca sikap dan bahasa tubuh kliennya. Memberikan ramalan sesuai harapan.

Kalau benar begitu, maka ramalan itu jauuuuhhhhhh dari harapan. Cuma satu hal yang benar dari ramalan itu, AKU adalah Seorang Pemilih.
But what is wrong with it? NOTHING.

Life is so full with choices. Dan pilihan paling berat adalah soal pasangan hidup, karena hanya akan ada satu orang yang menemaniku seumur hidup. Satu orang yang tak mungkin boleh salah. Satu orang yang hanya akan mendapatkan cintaku. Satu orang!! Aku tak ingin menemui cinta lain setelah ikatan. Itu pilihan berat. Siapa lelaki beruntung itu? hmm.... satu cinta saat ini cuma buat Ramy, sampai satu ketika ada orang yang bisa meyakinkan ku untuk menanggalkan cinta darinya.

Kamu percaya karma? bukan dalam hal yang berbau mistik. Tapi sebuah karma bahwa kebaikan akan berbuah kebaikan. Akankah kesetiaan berbuah kesetiaan? Akankah cinta berbuah cinta?

Pertanyaan lucu yang sebenarnya bisa kujawab sendiri. Aku mencintai Ramy yang tak pernah lagi bisa hadir dalam nyata disampingku. Menciuminya, mendekapnya dengan hangat dalam keharuman tubuhnya. Dan disana, di Wigan, seorang Eric mencintaiku sepenuh hati, tanpa rupa dan hanya kata serta suara. Bagaimana bisa cinta tak berupa ini akan nyata? Hadirkan aku seseorang yang bisa menanggalkan cintaku dari Ramy dan cinta Eric dariku.

Untill my 32 of ages, ternyata tak ada fortune yang kuharap bisa dia ramal.

No comments: