Thursday, February 18, 2010

mental tembok vs tempe

saya "kesel, pada mental tempe. ditegur kok bukannya intropeksi diri malah defensive duluan"
teman "mental lo apa dong?"
saya "tembok. tahan banting kecuali dijebol kayak bakoel cikini. cuma belakangan kayak ada lumut yang pelanpelan bikin tembok gue runtuh."
teman "kalau tembok, ga mundur dong."

SIGH

once again, kamu benar teman. sepanjang hidup yang saya ingat, saya ga gampang mundur dari sebuah masalah. ga gampang menyerah pada satu hal. muka dan hati tembok.
saya juga bukan orang yang gampang puas atas sesuatu yang saya kerjakan, pasti bisa lebih. tapi ada kalanya saya dibenturkan pada kata "cukup" its enough...

sayangnya saya hanya bisa mengatakan enough pada diri sendiri, lalu bagaimana menyakinkan kata cukup itu pada orang lain, pada lawan bicara saya? sialnya lagi kata cukup cuma menunjukan kalau sebenernya saya masih mau lebih. ga ada budaya bisa menerima kata cukup dan mundur disini.

bertahanlah sampai mati atau tak lagi dibutuhkan...

No comments: