suatu hari temen saya curhat soal patah hati, "dimana kurangnya coba nit, gue udah melakukan apapun untuk dia. sampai nyuciin baju dalamnya segala. hiks hiks.."
saya menyahut, " ya lo tolol. lo pacar atau pembantunya sih?"
kisah itu saya dengar hampir 9 tahun lalu. saya tidak tahu apakah temen ini masih setolol itu menghadapi pacar-pacarnya. apa masih jadi pekerja rumah tangga bagi kekasih hatinya.
saya pikir setelah 9 tahun itu saya tak perlu lagi mendengar cerita pengorbanan konyol yang dilakukan seseorang untuk kekasihnya. sampai setahun lalu saya melihat sahabat lelaki saya menenteng tas kekasihnya, menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan perempuannya... rrrgghhh... serasa tak punya harga diri.
lalu saya ketemu lagi dengan perempuan yang bersedia sekali lagi menyiapkan tetek bengek yang seharusnya bisa dilakukan sendiri oleh siapapun. rrrgghhh sampai suatu kali jodoh tak jadi lalu menyesali.
apa cinta membuat orang jadi pengemis? mengiba melakukan apapun asal tak ditinggal? agar hubungan langgeng... ah harusnya tak begitu.
2 comments:
ah...harusnya tak begitu, tapi terkadang ketika hati merasakan cinta, serasa buta, tapi untunglah akal masih bisa menjadi remnya.. salam kenal..
salam kenal juga. makasih sudah mampir yah.... sayangnya kalau orang jatuh cinta, cenderung ga pake otak hihihi...
Post a Comment