Siapa sangka papi menyimpan banyak nama dalam hidupnya. Paling tidak ada tiga nama yang disandingnya. Pertama, official name di ktp dan nomor pegawai adalah Arief Soewatno. Begitu menikah untuk kedua kalinya dengan bunda, dia berganti nama menjadi Jean Widjaya. Itu untuk menutupi agar kantor tidak tahu, mana boleh pegawai negeri berpoligami, negara tak akan menanggung kehidupan istri kedua beserta anak-anaknya. Dan juga barangkali menutupi image, reputasi papi di kantor. Okehlah, dibolak-balik alasan baik dari poligami, tak akan ada! Trust me lah untuk yang satu ini.
Jadilah kami anak-anak dari Jean Widjaya, mirip nama keturunan Tionghoa Menado. Heran darimana yah bokap dapet nama itu. Gue dan Prima ketempelan nama Widjaya dibelakang nama kami. Nita Roshita Puspa Widjaya, itu nama lahir gue.
Sekali waktu gue bertanya kenapa papi berganti-ganti nama? Dia Cuma bilang, ngga kok, Cuma memotongnya. Karena sebenarnya nama papi itu Arief Jean Widjaya Soewatno. Ha ha ha, baru sekarang gue nyadar, ga mungkin nama itu bersanding bersamaan. Aneh begitu, ga punya arti ah. Duh babeh.
Ketika papi meninggal, di acara tahlilan, kami mengucapkan doa untuk yang tercinta Arief Soewatno. Serta merta adik papi protes, “bukan itu namanya”. Papimu itu terlahir dengan nama Ahmad Soewatno. Seumur hidup gue juga baru tau, babh gue punya nama lain lagi?. Gimana neh, apa nanti doa kita ga salah sambung kalau pake dua nama berbeda? Hihihihi, sudahlah Allah lebih tau Ahmad atau Arief Soewatno mana yang kami maksud.
Nah sekarang pernikahan Lina tinggal hitungan hari. Gue kembali memastikan, papi gue siapa namanya? Apa pake nama diakta kami, Jean Widjaya, atau di kepangkatan Arief Soewatno, atau nama lahirnya Ahmad Soewatno? Mami Cuma bilang singkat, Ahmad! Awas kalau komentar lagi…..
Okay deh, I shut my mouth up.. Just playing with my thoughts again. Don’t ever play with your name again. Confusing human and God, perhaps :P.
No comments:
Post a Comment