Kalau saja nanti aku mati, izinkan aku mati dalam happy :). Seperti saat papi pergi ditemani keluarga, saudara dan sahabat. Teriring doa semoga bahagia disisiNya.
Kalau saja kehidupan kedua itu ada, izinkan aku tetap menjadi aku. Karena tak pernah kusesali setiap langkah kaki. Izinkan aku mengulangi apa yang terjadi. Semuanya indah.
Kalau saja masih diberi kesempatan untuk hidup lebih lama, izinkan aku mendapatkan cita dan cinta yang sedang menghilang.
Aku lemah, tak pernah jadi sekuat yang dibayangkan orang.
Aku cengeng, tak pernah berhenti airmata mengalir, meski cuma saat sendiri.
Aku bodoh, tak pernah jadi sepintar yang diharapkan orang.
Aku adalah aku, yang kadang dibenci orang karena aku terlalu "aku", egois dan tak bisa kompromi.
Di suatu hari saat semuanya pergi dengan hidupnya sendiri, aku sepi. Seperti saat ini, dalam bimbang. Apa yang sedang terjadi didalam tubuhku? adakah sesuatu yang mengancamku kini? kalau nanti aku mati, apakah aku akan mati sendiri dan sepi?
Aku sedih, bingung, gugup dan takut. Takut pada hari yang semakin sedikit tersisa sementara hidup belum jadi apa-apa. Gugup menghadapi sebuah kenyataan yang berbeda dari harapan. Atau jangan-jangan jauh didasar hati aku memang menginginkan mati. Tapi memang cuma mati yang benar-benar pasti. Dan aku cuma tak mau mati sendiri dan sepi. Kamu ada disana menemani kan? mengiringiku dalam doa, semoga kutenang disisiNya.
No comments:
Post a Comment