lupa kapan tepatnya saya suka olahraga yang satu ini. nita kecil pernah ditempatkan sebagai bek, defender waktu pertandingan isengiseng antar teman. saya perempuan sendirian. waktu sma saya selalu sempatkan nonton bola disela waktu belajar dan tidur.
tapi saya rasa baru di 2006, sewaktu berkesempatan menonton piala dunia, merasakan atmosfir yang luaarrr biasa di jerman yang membawa saya percaya bahwa bola lebih dari sekedar bola sepak. di sepakbola saya belajar kehidupan, belajar saling menghargai, berbagi peran dan kepercayaan luar biasa antar anggotanya.
di sepakbola, disiplin itu sangat penting, nomor satu malah. bagaimana keahlian perorangan cuma modal awal dari keseluruhan jaminan kemenangan tim. pelatih punya peran bukan cuma menyusun strategi, tapi juga membangun semangat, menempatkan tiap individu adalah istimewa dengan perannya.
diluar tim sepakbola, mari bicara tentang kaum sosialita yang mengelilingi kehidupan para pemainnya. sepakbola adalah soal kelas sosial, sepakbola adalah soal politik dan terlebih inilah bahasa internasional. semua orang bicara sama, sepakbola. cuma di sepakbola kita sepakat bahwa mengenai tangan atau handsball adalah kesalahan. cuma aturan di lapangan yang kita sepakati bersama.
di sepakbola, saya merasa dialihkan dari masalah dunia ini. saya tak peduli lagi pada masalah ekonomi yang membelit, kehilangan sosialita dan aksi kongkow bareng kawan, apalagi urusan patah hati. saya tak punya waktu untuk hal selain sepakbola... anda boleh bilang saya gila,tapi saya memang gila bola :-)
No comments:
Post a Comment