Friday, January 30, 2009

busway tercinta

Monday, January 12, 2009 at 5:20pm on Facebook

tiap awal dan akhir pekan, saya adalah pelanggan setia busway. saya menikmati sekali perjalanan dengan busway, apalagi kalau cuma mengeluarkan 2000 rupiah saja untuk ongkos. oh iya saya memang pelit ha ha ha.

yang menyenangkan dari busway juga adalah dinginnya yang dibawah ratarata suhu ruangan. bahkan studio green radio saja tidak pernah dibawah 24 derajat celcius, dingin bung. dingin itu juga yang selalu bikin saya mengantuk, lalu tertidur, lalu tibatiba terbangun dengan wajah pria super tampan di depan muka saya. dia turun di halte setia budi, rs.mata aini.

sudah 1 tahun ini saya menikmati busway tapi baru sekali kemarin saya beneran marah, muak dan murka sekaligus. sabtu kemarin, saya menunggu busway koridor 6 di dukuh atas selama 45 menit. bukannya tak ada bus, hanya saja mereka lalu lalang tanpa angkut penumpang karena harus isi BBG. yang membuat saya dan puluhan calon penumpang lainnya kesal adalah ketiadaan penjelasan dari petugas busway dan membiarkan kami terlantar selama 45 menit menunggu di halte.

"Oiii...." saya yang berdiri paling depan lantas berteriak. petugas langsung menyingkir tanpa ada satupun pasang badan untuk memberikan penjelasan.

dua, tiga bus koridor 6 kembali lewat tanpa berhenti.

"kampret ye...," maki saya sambil berbalik badan, mencari petugas yang bisa saya maki.

adalah dia berdiri manis mengatur barisan. bukan cuma menjaga keamanan harusnya mereka ditempatkan disana, tapi juga bagian dari pelayanan, pengaduan termasuk humas untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan busway idola saya itu.

"mas, sampai kapan kami harus nunggu bus koridor 6 itu datang?", tanya saya dengan nada tinggi.
"busnya lagi ngisi bbg bu." sahut dia lempeng
"saya tahu kalian lagi isi bbg, tapi tolong jangan biarkan kami berdiri bodoh sampai 45 menit tanpa kepastian. tanpa penjelasan apapun. anda bisa kirim bus koridor 4 untuk angkut kami disini, " ah lagi-lagi dengan nada tinggi. saya sudah seperti seorang soprano.

"kalau memang lama, harusnya dikasih penjelasan dong, supaya kita bisa ambil keputusan mau nunggu atau naik taksi. jangan dibiarkan begini dong." tiba-tiba seorang pria menyuarakan lagi kekesalan kami.

"kau pikir cuma kau yang butuh bbg," kata-kata itu tibatiba meluncur lagi dari mulut saya. entah darimana datangnya aksen batak itu.

saya dan pria itu berbalik badan, menengok ke kanan lalu para petugas berbisik, menyetop bus untuk mengangkut kami...

taelah, kenapa sih mesti ada kemarahan dulu baru bertindak. kami ini konsumen, biar kata cuma bayar 3500 rupiah, tapi harus tetap dihormati dan dilayani. at least dari penjelasan dong dari para petugas dodol itu, yang bukannya kabur masuk kotak karyawan lalu diam.

rrrggghhhh.....

No comments: