Thursday, January 15, 2009 at 5:46pm on Facebook
Saya punya kebiasaan memerhatikan hal kecil dari seorang lelaki. Mulai dari gigi, jemari sampai kaos kaki. Saya bukan orang yang melulu memerhatikan sesuatu yang nyata ada macam kemeja, kaos, jeans, sampai memerhatikan mahal tidaknya jam tangan lelaki. Bukan disana saya menilai dia, lelaki.
Kalau giginya rapi dan bersih bisa dipastikan lelaki ini memerhatikan kesehatannya. Kalau jemarinya kuning dengan kuku tak terurus apalagi bau, sesegera mungkin saya cari alasan untuk cabut dari hadapannya. Nah kaos kaki juga jadi bagian penting.
Mata ini sudah terlatih melihat detil yang kadang dianggap orang tak penting. Disebuah acara yang penuh banyak orang, saya sempatsempatnya memerhatikan kaos kaki para lelaki. Tidak ada masalah tentu saja kalau mereka berdiri, karena bakal tertutup celana panjangnya. Tapi kalau duduk, you better watch out guys. Kaos kaki Anda terlihat, menelanjangi karakter anda sebagai lelaki. Termasuk dia.
Yang selalu salah dari orang pintar adalah mereka suka lupa sama penampilan. Secerdas apapun Anda kalau punya penampilan tak menyakinkan, sorry bung, kami bisa tak kasih kesempatan Anda untuk menunjukan isi kepala loh.
Dan dia duduk diantara para tamu. Saya tahu dari daftar tamu bahwa dia salah satu orang penting dan pastinya cerdas kalau melihat dari curicullum vitae yang dibagikan panitia. Dia berjas necis, abu-abu dengan kemeja dan dasi yang serasi. Licin. Didukung dengan postur tubuh yang proporsional, dia sempurna. Tapi tunggu....mata usil saya menangkap hal yang tak beres dengan penampilannya. Kaos kakinya... bergarisgaris merah muda. Gubrak, tuing tuing....
Luluh lantak pujian saya saat itu juga karena buat saya.... ga banget :-)
No comments:
Post a Comment