Ga ada yang pasti dalam hidup ini kecuali dua hal, mati dan pajak! Kesialan nomor dua itu adalah pada penguntit pajak macam gayus. Gw ga pengen bicara soal pajak, bikin kesel.
Mari bicara kematian.
Gw pernah pasrah pada kematian ketika di Pattani Thailand 2007, di meja operasi tumor payudara 2008 dan di Pantai Sikuai 2009. aih saban tahun rasanya mau mati aja. 2011, gw malah bicara kematian gw nanti. Allah belum berkenan menerima gw di alam baka ketika itu, tapi kalau waktunya nanti bolehkah kita bernegosiasi ya Allah?
Kalau boleh memilih cara untuk mati, maka gw pengen mati dalam sehat. Mungkin mati ditembak atau tertabrak asal bukan bunuh diri, demi Allah jangan sampai terjadi. Gw pengen bagian tubuh yang masih sehat bisa didonorkan. Retina mata, ginjal, hati atau jantung ini bisa dipreteli dan dipasang pada tubuh yang lebih memerlukan untuk hidup lebih baik. Mati ga bawa apa apa kecuali amal ibadah, jadi kenapa harus bertubuh lengkap. Bahagia rasanya kalau masih ada “gw” di dunia dan berguna bagi yang lain.
Lalu kalau saja syariah berkenan, maka gw Cuma pengen dikubur selama 1 tahun setelahnya dikremasi. Kenapa? Pertama karena tanah kuburan itu mahal, sepanjang jenazah dikubur saban tahun kudu bayar iuran. Kasian keluarga yang ditinggalkan, mati ya mati saja ga perlu membebani yang masih hidup. Kedua, tanah makin terbatas. Syariah mengharuskan jenazah menempel pada tanah. Tapi kalau dalam setahun mestinya sih bisa dikeluarkan dan digantikan oleh jenazah yang lain yah. Berbagi tanah dengan yang lain juga ibadah dung harusnya. Di kremasi jadinya tak menyianyiakan tanah. Ketiga, abu kremasi biarlah jadi pupuk di sarongge yah. Sapa tahu gw masih bisa menyuburkan tanah di lokasi yang gw cintai itu.
Ketika mati nanti jangan ada tangan asing menjamah gw. Jangan sampai dimandiin orang lain atau di ngajiin. Mereka ga ikhlas! Yang ditunggu adalah bayaran permalam perorang untuk mengaji. Mereka mau dibayar ketika memandikan dan sholat jenazah. Gw Cuma mau dingajiin, disholati oleh keluarga dan sahabat tercinta. Semoga mereka pun ikhlas.
Terakhir tolong bebaskan hutang piutang gw. Semasa hidup akan dilunasi semuanya tapi jika waktu tak cukup untuk itu, mohon dilunasi. Jangan bebani keluarga gw tercinta yaa...
Eh masih ada lagi ding. Kalau gw mati nanti, kenang gw karena gw bawel hehe. Sungguh kalau gw bawel itu karena gw sayang dan peduli. Justru ketika gw diam adalah sebuah kemarahan dan kekesalan.
Terus karena mantan gw orang luar sebagian besar, tolong dikabari yak. Ram, z dan odysseus hehehe... juga para sahabat di luar sana, jimmy, andrew, tobias, majlie, nadya. I would love to see my best friends around me di hari itu...
Hey im not dead yet.. jangan sedih dong baca postingan ini. Biasa aja kali...
No comments:
Post a Comment