Gw menikahi pekerjaan ini. Tepat rasanya gw bilang begitu. Ketika teman bilang menikah = punya tempat curhat sepanjang hayat, gw cuma bisa bilang pekerjaan adalah penyelamat di harihari berat, seperti sekarang. Cuma pekerjaan yang gw punya untuk bisa menjadikan gw manusia lagi. Gw masih bisa kesel dan marah pada klien atau rekan kerja, bisa tertawa di jam 4 sore ketika satu satu teman berkumpul di dekat meja, berbagi bekal makan siang dan bergosip dilepas jam 6. Pekerjaan ini jadi satusatunya alasan kenapa gw harus bangun pagi, selalu ada yang bisa dikerjakan. Selalu ada yang ditunggu di tanggal 27, waktunya gajian. Tanpa pekerjaan, hidup gw bisa tanpa tujuan.
Ga pernah kaya jadi jurnalis, tapi ga akan pernah kaya seseorang tanpa Tuhan di hatinya - The American...
Kalau uang tak jadi tujuan, gw cuma bisa bilang pekerjaan ini membuat gw nyaman dan tertawa. Ketika hati ini hancur, stres luar binasa menghajar dan mencret yang ga berhenti, kembali ke kantor dan bertemu mereka.. serasa sembuh total.
Hari ini saja misalnya, tibatiba hilman mengirimkan kue yang dibagi rata dengan yang lain, seorang klien mengirimkan kripik pedas sanjo plus aksesoris, lalu lola mengabarkan pernikahannya, mas teddy mengajak liburan sambil down hill di bogor bareng dessy. Tak secuil pun ada kesempatan berpikir tentang masalah yang menggantungi hati gw dalam beberapa hari terakhir.
Malam tiba, semua beranjak pulang kecuali gw.. merindu mentari pagi yang membawa kalian kembali ke sini. membawa kejutan, membuat gw tertawa lagi..
iya tau, abis ini pasti sebagian teman gw akan bilang "itu kan karena lu sedih sama yang lain, one day lu juga muak pada pekerjaan itu." ah namanya juga ups and down toh.
No comments:
Post a Comment