Monday, November 10, 2008

penekat

akhirnya gue pake juga kata-kata itu, penekat, orang yang nekat tanpa memerhatikan resiko. ah tapi percayalah gue bukan penekat, gue cuma pecundang, kalah sama nasib, pasrah sama hidup.
sejak akhir pekan kemarin gue membaca ulang Shanghai Baby. gue terkagumkagum sama Nikky, perempuan yang jadi tokoh utama di novel itu. dia bukan perempuan manis dengan hidup yang serba sempurna, justru sebaliknya, dia seorang penekat.

gue berharap bisa senekat nikky yang meninggalkan karir jurnalisnya hanya untuk menulis, kemudian menjadi pelayan disebuah kafe, bertemu dengan banyak orang yang menjadi inspirasi tulisannya. jatuh cinta pada seorang impotent yang justru mengajarinya cinta dan ciuman yang sempurna jauh dari nafsu, selembut kapas sedalam cinta itu sendiri. lalu tak sungkan mengakui diri akan kebutuhannya untuk seks, mendapatkannya dari kekasih lain. hidup yang dianggap orang penuh kegilaan, tapi buat gue nikky berani hidup untuk dirinya sendiri dan cintanya pada tian tian si lelaki impoten.

lalu lo akan berpikir apa gue mau punya kekasih impoten? ya ga lah. gue ga kesana berpikirnya, gue cuma pengen senekat nikky. cuma itu... keluar dari rutinitas, mengejar apa yang gue mau tanpa peduli resiko yang bakal gue hadapi. tapi sayang, gue terlalu banyak berpikir, selalu ada hal yang membatasi untuk jadi diri sendiri.... please help, somebody?

2 comments:

Anonymous said...

hmm, kok gw justru merasa bosen baca shanghai baby itu ya? ga telaten sama si pelakon utama si cewe yang bisa-bisanya berpacaran dengan lelaki impoten pengobat.

huh.

Unknown said...

ha ha ha cinta neng cinta.. taelah :-)