garagara harus mengurus dua event dalam dua bulan ini dengan persiapan mefet seperti biasa, terpaksa ada yang harus terluka. di gue adalah pita suara. ini investasi karena gue orang radio, tapi bolbu, gue kehilangan suara.
suara gue lebih keras dari toa, lebih ampuh berteriak daripada pake handy talkie... aah begini deh akibatnya. sebulan lalu semua orang menyarankan untuk voice rest, tapi bagaimana bisa event terus berjalan. hari ini suara gue habis bukan untuk berteriak memberikan komando, tapi untuk memaki... ooppsss pengarahan kekekek
ada orang orang tertentu yang hanya bisa menjadi penjilat mencoba menjadi yang terhebat didepan mata pejabat, maka kami mesti berselibat ha ha ha mulai ga nyambung deh. orang itu membentakbentak tim teknik, mc dan teman-teman gue. ngepet! yang boleh ngasih arahan mereka ya hanya gue, sapapun lo, ntar dulu, hadapin tante nita dulu dong. tuh kan di blog aja marahmarah hehehe..
berhadapan dengan penjilat macam begitu, kita tak boleh mengalah. boleh main tarik ulur tapi tidak mengalah. berargumen sampai ada kesepakatan, BERSAMA. gara-gara perdebatan panjang dua hari ini by phone dan bertemu langsung, maka habislah suara gue yang memang belum sembuh dari serak bulan lalu.
gue sadar betul punya sifat temperamen. kalau kawan bisa jadi berantakan ngomong karena marah, gue malah lancar, meluncur bagai air segala argumentasi dengan nada tinggi yang stabil. meredakan nita marah bagaimana? diam aja dulu, gue paling ga tahan didiemin orang soalnya kekekek... kalau dibalas marah, maka habislah dunia. barangkali mas ade termasuk orang paling tahu bagaimana menghadapi amarah gue, dia bisa membuat gue diam hehehe... jangan ge er ye mas.
untungnya lagi tim gue sudah solid. etta, septa, paul dan dessy cuma cengarcengir kalau nanggapin gue ngambek sampai ngamuk. kata eci, butuh waktu untuk memahami gue hehehe. kata paul, bersyukurlah karena kawan-kawan sudah sangat ngertiin gue. tapi pasti tak semua orang bisa menerima nada tinggi yang keluar dari mulut gue. kalau nada tinggi yang keluar itu sebenarnya gue tak bersungguh hati marah loh. justru kalau gue diam kemudian menjauh, itu artinya gue marah besar dari lubuk hati.
gue bisa sangat mudah menghapus seseorang dari ingatan dan hidup gue karena marah. gue bisa anggap dia benar benar tak gue kenal. menjadi orang paling ga penting untuk dikenang. bukan dendam, hanya tak ingin berhubungan saja. sudah adalah beberapa orang yang dihapus dari daftar pertemanan.
tiap kali ada anak baru di kantor, para senior akan berpesan, "hatihati, nita galak. yang sabar yah." ha ha ha kurang ajar. tapi biarlah. toh lebih baik mengungkap rasa marah, kecewa, cinta dan bahagia apa adanya. daripada diamdiam menusuk, diamdiam busuk.
maaf ya kalau saya galak. saya memang begitu hehehe... tapi selalu ada cinta dan kelembutan kok di hati, percaya deh ;-)
No comments:
Post a Comment