malam minggu kemarin mami tiba-tiba tanya, "kapan kamu kawin nit?"
ga ketelen loh mie instan mentah yang diremas pake bumbu-msgnya yang bakal bikin gue mati muda itu. waks, serius neh mami nanya hal itu, lagi, setelah sekian lama tak bersuara soal pernikahan.
"mami sayang, kalau makhluk lelaki itu ada didepan gue, pasti bisa gue jawab, mungkin besok, bulan depan, atau tahun depan. lah makhluk itu aja masih gaib buat gue mam. ga ketahuan siapa."
mami cuma senyum senyum. gue bisa membaca kekhawatirannya soal masa depan gue dibalik senyumannya, yang paling gue takutkan adalah kekhawatirnya itu bikin dia menangis. weits mami memang bukan perempuan cengeng, seumur hidupnya jarang banget gue liat dia menangis, bahkan waktu tersakiti papi sekalipun. tapi kalau sampai dia nangis karena pengen gue kawin, duh bisa cap cip cup kedebong busuk, main comot sapapun lewat gue euy. bisa-bisa gue lamar semua temen gue yang "single"
ah mami kalau dengan kawin gue bisa bikin mami bahagia, ya, besok pun gue bisa nikah dengan siapapun yang mami mau. apa susahnya bikin anak lalu menjalani sebuah perkawinan. tapi kalau mami pengen gue bahagia, maka bersabarlah. gue memang tak lagi mencari tapi bukan kemudian berhenti berharap. one day maybe will come my prince charming, oops yang charming sih dah ada, but he is not my prince.. like always cinderella got the best one!
sempat terpikir bagaimana kalau gue cari gay yang mau nikah demi orang tuanya, demi status. well itu kan jadi win-win solution ha ha ha. kami berdua bisa menyenangkan orang tua masing-masing demi status "nikah". tapi gue tahu pasti bukan itu yang mami inginkan buat gue.
"jangan sampai menikah karena terpaksa ya nit." kata mami sambil mengelus kepala gue. huaaaaa mami, jadi gue yang nangis... yang gue inginkan cuma bikin mami bahagia dan menikah dengan penuh cinta tentu membawa bahagia buat gue sama mami. tapi mi, cinta saja tak cukup buat menikah, karena setia dan cinta tak ada kaitannya ternyata... nah mencari suami yang setia jauh lebih sulit dari sekedar gue cinta... alah... mami pasti makin pusing.
gue yakin, sebulan dari sekarang mami akan kembali bertanya, "kapan kawin nit?" dan gue akan jawab, tunggu calon suami yang setia mam. ha ha ha ha makiiinnn jauuuhhh :-)
No comments:
Post a Comment