Tuesday, December 13, 2011

34 yang menakutkan





Kalau iseng berkunjung ke situs-situs beasiswa maka di sana akan tercantum, maksimal usia pelamar beasiswa untuk S2 adalah 35 tahun. Lalu kalau iseng lagi membuka situs lowongan kerja maka maksimal usia yang dibutuhkan adalah 30-35 tahun. 

Kemudian berselancar lagi untuk usia subur perempuan dan jreng… lu akan mendapati peringatan sana-sini usia subur perempuan jelas tidak di 30tahun ke atas. 

April nanti gue bakal berusia 34 tahun. Mau tahu rasanya? Bingung. Mau apa selanjutnya dengan hidup gue? Semua yang gue inginkan berada di batas akhir. Setahun ini adalah batas akhir sebelum maksimal meraih sesuatu. 

Mimpi kuliah S2 dengan beasiswa sudah gue tutup. Kalau bukan karena biaya sendiri, sudahlah lupakan saja gelar master itu. Buat sebagian orang, gue kebangetan karena hari gini masih ngejar gelar. Tapi mengejar ilmu selalu jadi obsesi gue, karena gue tau menjadi kaya raya itu tidak mungkin tapi kaya ilmu bisa bikin lu jadi segalanya. Gue pingin jadi dosen, kembali lagi ke kampus dan mengajar. Berkali kesempatan jadi dosen tamu, I know I have my passion there. Meraih gelar master jadi keharusan buat gue, gimana pun caranya. So help me God! 

Lalu ingat citacita pension di usia 45 tahun nanti? Punya modal apa gue sekarang. Tabungan ga cukup buat pension dan leyehleyeh. Mau mulai usaha, masih sibuk mencari apa yang tidak pakai modal atau dimodali orang lain hehehehe…  tapi yang pasti setahun dari sekarang, gue tak lagi laku di bursa kerja. Sudah ga bisa lagi mengkhayal gaji gede di sebuah perusahaan dan selamanya menjadi buruh. I do need to take a new step… sebagai pengusaha, pedagang apa pun asal bekerja untuk diri sendiri… 

Barangkali menulis jadi pilihan yang paling tepat karena tak akan dipengaruhi usia. Tapi sejago apa gue menulis. Tun sampai sekarang belum terbit. Antara harap dan tidak… 

Tentang kesuburan rahim ini, gue cuma berharap target menikah tahun depan tak meleset lagi. Agar masih kuat untuk brojolin jabang bayi yang lucu. Agar hidup gue tak sendiri di hari tua nanti. Kalau ternyata Tuhan yang baik punya rencana lain, yaaa berprasangka baik saja kalau apapun yang DIA putuskan untuk gue adalah yang terbaik. 

34 ini begitu menakutkan karena apa yang gue putuskan tahun ini menentukan nasib selanjutnya. *hiks*

No comments: