Biasanya aku
menemukanmu di deretan foto-foto lawas yang bersembunyi dalam harddisk 350GB.
Biasanya kamu ada
di segelas es coklat, secangkir double espresso dan sepiring kentang goreng.
Di antara lagu
Radiohead, Blur, Lenny Kravitz, Sting dan Phoenix
Kamu ada di jalan
raya yang kupandangi lewat kaca kafe
Di antara obrolan
sepasang kekasih yang terkadang diselingi tawa dan tak jarang amarah,
Di antara asap
rokok perempuan dan lelaki setengah baya yang menyimpan cerita cinta terlarang dan
tangis anak, istri dan marah suami menanti di rumah.
Kadang kamu ada
diselipan halaman novel yang dibatasi kartu nama,
Lebih sering lagi
kamu ada di dalam cakram memoriku tinggal klik, Voila!
Wangsit, jangan
pergi. Tanpamu aku tak bisa bermimpi dan bercita.
Aku merindukan
saat hanya ada kamu, aku dan laptop ini.
Bahkan detik
waktu tak akan mengganggu dan sinar mentari pagi tak bisa membuyarkan mimpi.
No comments:
Post a Comment