Friday, December 30, 2011

Purchasing Is a Journey


What makes an online shop not as interesting as real retail? Because purchasing is a journey, people love taking an adventure from rational to emotional in buying things
A confession of... me
===============
Sudah hampir tiga tahun saya memimpikan sepatu booth. Alasannya sederhana banget, sepatu booth saya sudah berumur 10 thn loh, satu satunya booth yang saya punya. Meski ada banyak pasang sepatu tapi cuma booth itu yang bikin saya nyaman dan berasa keren di semua suasana. Kenapa ga beli aja? syukurnya saya tipikal orang yang mencari kualitas dan sesuai dengan isi dompet. Jadi ga mau asal punya atau asal keren. 

Tentu saja yang berkualitas itu muahal setengah mati. Maka selama hampir tiga tahun yang saya lakukan adalah mampir ke Zara cuma untuk mengagumi koleksi booth mereka yang rajin sekali ganti model. Masuk ke Rockpot, misu-misu lihat harga lalu Andrew dan merk lainnya. Menjajal sepatu booth, memfoto sepatu itu diam-diam, meliurkan diri, misu sendiri, menimbang beli atau nda, berapa lama saya mesti puasa jalan-jalan untuk bisa menabung lagi. 

Rasionalitas saya menang. Soal pengen punya booth itu bukan kebutuhan, tapi memang napsu belaka. Rasionalitasnya cuma ditimbang oleh kocek. 

Saya pernah mencari booth lewat teman, telepon aja dia akan bawakan sepatu booth dengan harga istimewa. Kalau saya suka, kalau tidak? Sialnya lagi saya itu ga pernah bisa menolak tawaran teman atau orang yang datang berdagang ke saya… ga tegaan. Akhirnya tawaran itu tak saya jalankan. 

Lalu melongok onlineshop… damn, lebih sering kecewa dari pada puasnya. Kenapa sih mereka tak menjaga kualitas dan kepuasan pelanggan *hiks* 

Anyway keluar masuk toko sepatu dan menjajalnya mendatangkan kepuasan tersendiri. Saban keluar dari toko saya pasti menatap nanar sepatu itu dan bilang,”I will get you one day…” 

DAN 

Semalam saya mampir ke mal kelapa gading untuk beli kado sambil jalan pulang mata saya menangkap booth keren di salah satu toko. IT SPOKE TO ME.. I meant it… saya jajal tiga model berbeda sampai hati saya mentok pada satu pasang… harganya DISKON. Setelah tiga tahun berpetualang mencari booth, ini adalah harga yang paling masuk akal dan tabungan saya. Tarrraaaa…. Saya beli sepatu booth itu, because I deserved it after a long time of longing… 

Iya saya akan puasa “hang out” selama dua bulan ini. Dan apa saya akan pakai booth itu? Ga akan serajin sneakers tentunya. Booth itu akan disimpen, dirawat dan yang penting punya… phew… 

So emotional right now…. *halah* prĂȘt

No comments: